Definisi Operasional Metode Analisis
56
tertinggal Pandeglang dan Lebak, sedangkan kondisi tahun 2010 kedua kabupaten tersebut masih belum berhasil terentaskan. Diduga kondisi ini disebabkan oleh
rendahnya kualitas sumber daya manusia Provinsi Banten. Data dari Kementrian PDT menunjukkan pada kurun waktu 2005-2010 indeks ketertinggalan sumber daya
manusia Kabupaten Pandeglang dan Lebak masih di atas indeks ketertinggalan sumber daya manusia Kabupaten Garut yang pada tahun 2011 sudah tergolong
sebagai kabupaten maju. Indeks ketertinggalan sumber daya manusia Kabupaten Pandeglang dan Lebak masing-masing sebesar 0,38 dan 0,41 sedangkan Kabupaten
Garut tercatat sebesar 0,21. Tingginya indeks ketertinggalan dalam bidang sumber daya manusia mengindikasikan rendahnya kualitas sumber daya manusia di Provinsi
Banten. Data BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2008, IPM Provinsi Banten adalah sebesar 69,70, lebih rendah dari capaian IPM nasional yang tercatat sebesar
71,17.
Sumber: Kementrian PDT 2010, diolah Gambar 4.2. Perbandingan Persentase Jumlah Kabupaten Tertinggal KBI
menurut Provinsi Tahun 2005 dan 2010
‐ 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
100,00
2005 2010
57 Gambar 4.1 menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Selatan mengalami
peningkatan jumlah kabupaten tertinggal. Peningkatan jumlah kabupaten tertinggal di Provinsi ini disebabkan adanya pemekaran wilayah, dimana terdapat satu daerah
otonomi baru yaitu Kabupaten Empat Lawang yang juga masuk kategori daerah tertinggal.