Hudson, et al. 1997 menyatakan bahwa keberhasilan dan kemajuan kelompok masyarakat tergantung pada infrastruktur fisik untuk pendistribusian
sumber daya dan pelayanan publik. Kua1itas dan efisiensi infrastruktur mempengaruhi kualitas hidup kesehatan sistem sosial dan keber1anjutan kegiatan
perekonomian dan bisnis. Grigg 1988 menyatakan bahwa infrastruktur adalah semua fasilitas fisik yang sering disebut dengan pekerjaan umum.
World Bank 1994 membagi infrastruktur menjadi tiga komponen utama, yaitu:
1. Infrastruktur ekonomi, merupakan infrastruktur fisik yang diperlukan untuk menunjang aktivitas ekonomi, meliputi public utilities tenaga listrik,
telekomunikasi, air, sanitasi, gas, public work jalan, bendungan, kanal, irigasi dan drainase dan sektor transportasi jalan, rel, pelabuhan, lapangan terbang dan
sebagainya. 2. Infrastruktur sosial, meliputi pendidikan, kesehatan, perumahan dan rekreasi.
3. Infrastruktur administrasi, meliputi penegakan hukum, kontrol administrasi dan koordinasi.
2.1.5. Strategi Pengentasan Kemiskinan di Daerah Tertinggal
Pemerintah memiliki perhatian yang cukup serius dalam mengembangkan kabupaten tertinggal. Bukti keseriusan pemerintah dalam hal ini adalah, dengan
dibentuknya Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal yang memiliki tugas pokok dan fungsi membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi
di bidang pembangunan daerah tertinggal, sesuai Peraturan Presiden Nomor. 09 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia. Tugas pokok dan fungsi ini kemudian disempurnakan melalui Peraturan Presiden Nomor. 90 tahun 2006, dimana
Kementrian PDT mempunyai penambahan fungsi operasional kebijakan di bidang: 1. Bantuan infrastruktur pedesaan
2. Pengembangan ekonomi Lokal 3. Pemberdayaan Masyarakat.
23 Perhatian pemerintah pada kabupaten tertinggal tidak hanya pada pengentasan
kabupaten-kabupaten tertinggal, namun juga berupaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin di kabupaten tertinggal. Hal ini sejalan dengan tema Rencana Kerja
Pemerintah RKP 2009 yakni peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan. Tema RKP tersebut tertuang pada skenario pembangunan daerah
tertinggal yang dilaksanakan oleh Kementrian PDT Gambar 2.3.
Sumber: Kementrian PDT 2008
Gambar 2.3. Skenario Pembangunan Daerah Tertinggal
2.1.6. Konsep dan Kriteria Kabupaten Tertinggal
Konsep dan kriteria kabupaten tertinggal tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor. 001KEPM-PDTI2005. Dalam
Keputusan Menteri tersebut kabupaten tertinggal adalah daerah kabupaten yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional dan
berpenduduk yang relatif tertinggal. Suatu daerah dikategorikan sebagai daerah tertinggal, karena beberapa faktor penyebab, antara lain:
Kondisi • Tahun 2004
199 kabupaten tertinggal
• Awal Tahun 2008
28 kabupaten terentaskan perlu dibina sampai tahun
2009
Upaya-Upaya • Kerangka Regulasi
Rancangan Inpres PPDT
Rancangan UU PPDT Stranas PPDT
RAN PPDT RAD PPDT
• Kerangka Anggaran
Mainstreaming DAK per Bidang DAK SPP-DT
Kondisi yang Diharapkan Tahun 2009
• 40 kabupaten terentaskan • Meningkatnya pendapatan
masyarakat • Berkurangnya penduduk
miskin • Tercapainya rehabilitasi
daerah pasca konflik dan bencana
Kendala
Antara lain belum optimalnya koordinasi,
sinkronisasi dan sinergitas kegiatan
Tema RKP 2009
Peningkatan Kesejahteeraan Rakyat dan Pengurangan
Kemiskinan
a. Geografis Umumnya secara geografis daerah tertinggal relatif sulit dijangkau karena
letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitanpegunungan, kepulauan, pesisir dan pulau-pulau terpencil atau karena faktor geomorfologis lainnya sehingga sulit
dijangkau oleh jaringan baik transportasi maupun media komunikasi. b. Sumberdaya alam
Beberapa daerah tertinggal tidak memiliki potensi sumberdaya alam, daerah yang memiliki sumberdaya alam yang besar namun lingkungan sekitarnya merupakan
daerah yang dilindungi atau tidak dapat dieksploitasi dan daerah tertinggal akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan.
c. Sumberdaya Manusia Pada umumnya masyarakat di daerah tertinggal mempunyai tingkat pendidikan,
pengetahuan dan keterampilan yang relatif rendah serta kelembagaan atau institusi yang belum berkembang.
d. Prasarana dan Sarana Keterbatasan prasarana dan sarana komunikasi, transportasi, air bersih, irigasi,
kesehatan, penddikan dan pelayanan lainnya yang menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal tersebut mengalami kesulitan utuk melakukan aktivitas ekonomi
dan sosial. e. Daerah Rawan Bencana dan Konflik Sosial
Seringnya suatu daerah mengalami bencana alam dan konflik sosial dapat menyebabkan terganggunya kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi
f. Kebijakan Pembangunan Suatu daerah menjadi tertinggal dapat disebabkan oleh beberapa kebijakan yang
tidak tepat seperti kurang memihak pada pembangunan daerah tertinggal, kesalahan pendekatan dan prioritas pembangunan serta tidak dilibatkannya
kelembagaan masyarakat adat dalam perencanaan dan pembangunan.
25 Sebaran daerah tertinggal secara geografis digolongkan menjadi beberapa
kelompok, antara lain: a. Daerah yang terletak di wilayah pedalaman, tepi hutan, dan pegunungan yang
pada umumnya tidak atau belum memiliki akses ke daerah lain yang relatif lebih maju
b. Daerah yang terletak di pulau-pulau kecil, gugusan pulau yang berpenduduk dan memiliki kesulitan akses ke daerah lain yang lebih maju
c. Daerah yang secara administratif sebagian atau seluruhnya terletak di perbatasan antarnegara baik batas darat maupun laut
d. Daerah yang terletak di wilayah rawan bencana alam baik gempa, longsor, gunung api, maupun banjir.
e. Daerah yang sebagian besar wilayahnya berupa pesisir.
Penetapan kriteria daerah tertinggal dilakukan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan pada perhitungan 6 kriteria dasar yaitu: perekonomian
masyarakat, sumberdaya manusia, prasarana infrastruktur, kemampuan keuangan lokal celah fiskal, aksesibilitas dan karakteristik daerah. Berdasarkan pendekatan
tersebut, maka dalam Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal, ditetapkan 183 kabupaten yang dikategorikan kabupaten tertinggal. Daftar kabupaten tertinggal
tersaji pada Lampiran 2.
2.1.7. Operasionalisasi Kebijakan Pembangunan Kabupaten Tertinggal
Upaya pengentasan kabupaten tertinggal dilakukan dengan mengimplementasikan kebijakan pembangunan daerah tertinggal secara terpadu dan
tepat sasaran serta tepat kegiatan, maka KPDT melaksanakan program prioritas yang diarahkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi oleh
semua daerah tertinggal ke dalam bidang-bidang kegiatan, antara lain: a. Bidang Pembangunan Infrastruktur Pedesaan dengan melaksanakan program
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Daerah Tertinggal P2IPDT yang dilakukan dengan melakukan penyediaan sarana dan prasarana transportasi