Analisis Laju Degradasi dan Depresiasi
dan pendekatan statik Maximum Economic Yield MEY serta akses terbuka, hasil perhitungan tersebut disajikan pada Tabel 20 berikut:
Tabel 20. Optimasi Statik Sumberdaya Ikan Layang Model
Biomassa x ton
Produksi h ton
Effort E trip
Π juta Rp
Sole Owner MEY 1.418,03
241,11 24.564
10.789,63 Open Acces
480,99 163,57
49.128 0,00
MSY 1.177,53
251,60 30.868
10.078,92 Aktual
- 317,58
192.318 21.855,01
Sumber: Hasil Analisis Data, 2014
Tabel 20 menunjukkan sumberdaya ikan layang memiliki biomass pada kondisi pengelolaan MEY, OA dan MSY berturut-turut adalah 1.418,03; 480,99;
1.177,53 ton per tahun. Tingkat produksi h tertinggi terjadi pada kondisi MSY sebesar 251,60 ton per tahun, tingkat upaya effort optimal tertinggi pada kondisi
OA sebesar 49.128 trip per tahun serta tingkat rente ekonomi pada kondisi pengelolaan MEY mencapai Rp.10.789,63 juta. Tingkat produksi aktual h
sumberdaya ikan layang di Perairan Kota Ambon pada tahun 1995 hingga tahun 2009 sebesar 317,58 ton per tahun, lebih besar dibandingkan dengan produksi h
optimal sebesar 241,11 ton per tahun serta kondisi pengelolaan OA sebesar 49.128 trip per tahun. Effort aktual sumberdaya ikan layang selama periode tahun
1995 hingga 2009 menunjukkan rata-rata effort sebesar 192.318 trip per tahun lebih besar dibandingkan dengan effort optimal sebesar 24.564 trip per tahun,
kemudian kondisi pengelolaan MSY sebesar 30.868 trip per tahun dan kondisi OA sebesar 49.128 trip. Analisis data tersebut disajikan pada Lampiran 10. Perbedaan
jumlah selisih ini menjelaskan menurunnya effort dan berkurangnya hasil tangkapan sumberdaya ikan layang, sehingga dalam operasi penangkapan ikan
layang total biaya yang dikeluarkan ekan lebih besar dan tidak akan sebanding dengan hasil tangkapan yang diperoleh.
media dengan penggunaan discount rate dari World Bank 8 persen, 10 persen, 12 persen, 15 persen, 18 persen disajikan pada Lampiran 9 Lanjutan 1. Tabel 21
menunjukkan perbandingan tingkat produksi dengan optimasi dinamik lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi aktual begitu juga dengan rente ekonomi,
sedangkan untuk tingkat upaya effort menunjukkan effort yang dilakukan pada optimasi dinamik lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi aktual.
Tabel 21. Optimasi Dinamik Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang di Perairan Kota Ambon Parameter
δ = 8 δ = 10
δ = 1β δ = 15
δ = 18 Aktual
Biomas x ton
1.417,00 1.255,98
1.228,06 1.188,74
1.152,32
Produksi h ton
241,20 250,49
251,14 251,58
251,49 317,58
Effort E trip
24.590,86 28.811,87
29.543,70 30.574,43
31.529,06 192.318
Rente Ekonomi π juta Rp
19.067,00 10.981,00
9.129,00 7.257,00 5.994,00
21.855,01 Sumber: Hasil Analisis Data, 2014
Hasil ini terlihat bahwa dalam pemanfaatan sumberdaya ikan layang di Perairan Kota Ambon, telah terjadi tangkap lebih secara biologi dan ekonomi.