Analisis Aspek Kesejahteraan Standarisasi CPUE Alat Penangkapan Ikan

peran masyarakat nelayan, LSM, pakar dan pemerintah dalam Analisis Hierarki Proses AHP, sehingga dapat diperoleh informasi atau masukan tentang perencanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan layang di Perairan Kota Ambon . Tabel 6. Matriks Bentuk Perbandingan Berpasangan Kriteria Aspek Biologi Ikan Pemerintah Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan Pemanfaatan memperhatikan Aspek Biologi Ikan Aspek Biologi Ikan 1 Pemerintah 1 Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan 1 Pemanfaatan memperhatikan Aspek Biologi Ikan 1 Dalam mengisi matriks bentuk perbandingan berpasangan tersebut digunakan bilangan yang menggambarkan relatif pentingnnya suatu elemen yang lain. Perbandingan akan skala tersebut menjelaskan bahwa nilai 1 sampai 9 yang ditetapkan sebagai pertimbangan dalam perbandingan pasangan elemen yang berada di level atasnya. Saaty 1983, mmenjelaskan berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Menurut Marimin 2004, untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen digunakan parameter Consistency Ratio CR. Teknik komparasi berpasangan yang digunakan dalam AHP dilakukan dengan wawancara langsung terhadap responden. Responden bisa seorang ahli atau bukan, tetapi terlibat dan mengenal baik permasalahan tersebut. Jika responden merupakan kelompok, maka seluruh anggota diusahakan memberikan pendapat Marimin, 2004. Responden yang dimaksud adalah orang yang memiliki keahlian dibidangnya pakar yang terkait dengan pengembangan sumberdaya ikan layang di Perairan Kota Ambon selain itu jika responden adalah kelompok maka informasi harus detail diperoleh orang per orang dalam memberikan pendapat. Analisis Hierarki Proses AHP memiliki beberapa prosedur antara lain menggabungkan pendapat responden para ahli, namun kadang ditemukan penelitian beberapa ahli terindikasi multidisiplioner sehingga perlu dilakukan cek ulang terhadap pendapat para ahli tersebut. Apabila telah mendapatkan pendapat yang konsisten maka digabungkan dengan menggunakan, geometrik, sebagai berikut: ̅̅̅ √∏ Keterangan: ̅̅̅ = rata-rata geometrik n = jumlah responden x i = penilian oleh responden ke-i π = perkalian Hasil penilaian gabungan ini yang kemudian diolah dengan prosedur AHP. Kemudian untuk penyelesaian analisis ini dilakukan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010 dan Expert Choice 2000. Penyusunan kebijakan menggunakan prosedur AHP dilakukan dengan pengisian kuesioner, pengisian kuesioner ini bertujuan untuk menentukan alternatif kebijakan dalam pengembangan energi arus laut. Landasan utama pengisian kuesioner ini adalah Hierarki Structure AHP dengan komponen-komponen yang telah disusun berdasarkan pendapat ahli pakar.

4.5 Batasan Penelitian

4.5.1 Batasan dan Pengukuran

Dalam penelitian ini pengertian variabel-variabel yang diteliti, didefenisikan dalam batasan operasional. Defenisi operasional diperlukan untuk mengamati variabel-variabel yang saling berkaitan dengan instrument penelitian. Pengertian dan pengukuran variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara khusus dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Degradasi adalah penurunan kualitaskuantitas sumberdaya ikan layang: dinyatakan dalam ton atau kg dari unit alat tangkap purse seine dan bagan. 2. Depresiasi adalah perubahan nilai moneter dari pemanfaatan sumberdaya alam atau pengukuran deplesi atau degradasi yang dirupiahkan Rpton atau Rpkg.