Teori Input-Output Model Input-Output

pertumbuhan ekonomi sehingga terbentuk suatu pembangunan ekonomi yang berkelanjutan sustainable economic development.

2.3. Model Input-Output

2.3.1. Teori Input-Output

Menurut Leontief dalam Daryanto 2010 analisis I-O merupakan suatu metode yang secara sistematis mengukur hubungan timbal balik diantara beberapa sektor dalam sistem ekonomi yang kompleks. Analisis I-O juga memfokuskan perhatian terhadap hubungan antarsektor di dalam suatu wilayah dan mendasarkan analisisnya terhadap keseimbangan. Model I-O ini juga dianggap sebagai kemajuan penting di dalam pengembangan teori keseimbangan umum. Dalam model I-O pengaruh interaksi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu: 1 pengaruh langsung, 2 pengaruh tidak langsung dan 3 pengaruh total. Pengaruh langsung atau direct effect merupakan pengaruh yang secara langsung dirasakan oleh suatu sektor yang outputnya digunakan sebagai input dari produksi sektor yang bersangkutan. Sementara pengaruh tidak langsung atau indirect effect menunjukkan pengaruh tidak langsung yang dirasakan oleh suatu sektor yang outputnya tidak digunakan sebagai input dari sektor yang bersangkutan. Dalam BPS 2009, tabel I-O sebagai suatu metode kuantitatif yang memberikan gambaran menyeluruh tentang: 1. Struktur perekonomian negara atau wilayah yang mencakup output, input dan nilai tambah masing-masing sektor. 2. Struktur input antara, yaitu transaksi penggunaan berbagai barang dan jasa antar sektor-sektor produksi. 3. Struktur penyediaan barang dan jasa baik berupa produksi dalam negeri maupun barang impor atau yang berasal dari negarawilayah lain. 4. Struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan antara oleh sektor- sektor produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi, investasi dan ekspor. Priyarsono, et. al. 2007 menyatakan tentang beberapa kegunaan dari analisis I-O adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperkirakan dampak permintaan akhir terhadap output, nilai tambah, impor, penerimaan pajak dan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor. 2. Untuk melihat komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa terutama dalam analisis terhadap kebutuhan impor dan kemungkinan substitusinya. 3. Untuk mengetahui sektor-sektor yang pengaruhnya paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan perekonomian. 4. Untuk menggambarkan perekonomian suatu wilayah dan mengidentifikasi karakteristik struktural suatu perekonomian wilayah.

2.3.2. Asumsi-asumsi, Kelebihan dan Kelemahan Model Input-Output