kawasan peternakan, kawasan industri, kawasan pertambangan, kawasan perikanan dan kelautan dan kawasan hutan.
Kawasan perkebunan yang meliputi kabupaten-kabupaten Sijunjung, Dharmas Raya, Solok Selatan, dan Pasaman Barat. Produk utama daerah ini
adalah karet, kelapa sawit dan teh yang merupakan komoditi ekspor utama Sumatera Barat. Sampai tahun 2010, tanaman kelapa sawit menujukkan luas lahan
terbesar, yaitu mencapai sekitar 353.300 Ha dan menunjukkan pertambahan dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena perluasan pembangunan kawasan
perkebunan yang dilakukan oleh perkebunan besar negara maupun perusahaan swasta cukup besar dalam sepuluh tahun terakhir.
4.2. Perkembangan Penduduk dan Ketenagakerjaan
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat berjumlah sebesar 4,85 juta jiwa, dengan rasio jenis kelamin sebesar 98,44
artinya untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 atau 99 penduduk laki- laki. Tingkat kepadatan penduduk Provinsi Sumatera Barat tahun 2010 adalah
sebanyak 114,59 jiwa per Km
2
. Dilihat menurut kabupatenkota, jumlah penduduk Kota Padang
merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya, yaitu sebesar 833.562 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 1.199 jiwa per
km
2
. Kota Bukittinggi mempunyai tingkat kepadatan penduduk tertinggi, yaitu sebesar 4.410 jiwa per Km
2
. Sedangkan Kepulauan Mentawai merupakan wilayah yang paling jarang penduduknya dengan kepadatan sebesar 12 jiwa per Km
2
. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010 terhadap jumlah rumah tangga di
Provinsi Sumatera Barat berdasarkan kabupaten dan kota tercatat sebesar
1.152.504 rumah tangga dengan rata-rata besarnya anggota rumah tangga sebesar 4,19. Kota Padang memiliki jumlah rumah tangga terbanyak, yaitu sebesar
194.294 Sensus Penduduk 2010 dengan rata-rata besarnya anggota rumah tangga sebesar 4,28. Sedangkan Kota Padang Panjang memiliki jumlah rumah
tangga paling kecil, yaitu sebesar 10.967 Sensus Penduduk 2010 dengan rata- rata besarnya anggota rumah tangga sebesar 4,17.
Tabel 4.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2010
Lapangan Usaha Jumlah Orang
Persentase 1.
Pertanian,Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
900.306 44,10
2. Pertambangan
24.738 1,21
3. Industri Pengolahan
138.312 6,78
4. Listrik, Gas dan Air
3.662 0,18
5. Bangunan
104.218 5,11
6. Perdagangan
Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel
406.197 19,90
7. Angkutan, Pergudangan dan
Komunikasi 101.674
4,98 8.
Keuangan, Asuransi, Usaha persewaan
Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan
22.918 1,12
9. Jasa Kemasyarakatan
339.429 16,63
Total 2.041.454
100,00
Sumber: BPS, Hasil Sakernas, 2010
Angkatan kerja Sumatera Barat tahun 2010 mencapai 66,36 persen atau sekitar 2,19 juta jiwa dari seluruh penduduk Sumatera Barat umur 15 tahun ke
atas, dengan persentase 93,15 persen diantaranya adalah bekerja dan 6,85 persen merupakan pengangguran.
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sektor pertanian sebesar 44,10 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Sektor lain yang
menyerap tenaga kerja cukup tinggi adalah sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel sebesar 19,90 persen dan sektor jasa kemasyarakatan
sebesar 16,63 persen. Dari persentase hasil dapat dijelaskan bahwa sektor pertanian menjadi mata pencaharian utama untuk sebagian besar penduduk
Sumatera Barat.
4.3. Perekonomian Provinsi Sumatera Barat