IV. GAMBARAN UMUM
4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera
Barat
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota Padang. Provinsi ini terletak antara
o
54’ Lintang Utara - 3
o
30’ Lintang Selatan serta 98
o
36’-101
o
53’ Bujur Timur. Dengan luas wilayah mencapai 42.297,30 km
2
2,21 persen dari luas wilayah Republik Indonesia. Provinsi Sumatera Barat secara administratif terdiri dari 12
kabupaten dan tujuh kota. Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki wilayah terluas, yaitu 6,01 ribu Km
2
atau sekitar 14,21 persen dari luas Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan Kota Padang Panjang memiliki luas daerah terkecil, yakni 23
Km
2
0,05 persen.
Sumber: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, 2009
Gambar 4.1 Peta Wilayah Provinsi Sumatera Barat
Batas wilayah administrasi untuk Provinsi Sumatera Barat, yaitu: • Sebelah Utara
: Provinsi Sumatera Utara • Sebelah Selatan : Provinsi Jambi
• Sebelah Barat : Samudera Hindia Indonesia
• Sebelah Timur : Provinsi Riau Kondisi iklim Sumatera Barat secara umum dapat digambarkan dari curah
hujan dan suhu wilayahnya. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.980 sampai lebih dari 5.000 mmtahun dengan kecenderungan daerah bagian barat lebih basah
bila dibandingkan dengan bagian timur. Karakteristik iklim Provinsi Sumatera Barat termasuk iklim tropika basah.
Adapun klasifikasi iklim berdasarkan sistem Schmidt-Fergusson daerah ini dapat dibagi menjadi tiga tipe iklim, yaitu tipe A, B dan C. Daerah sepanjang pantai
barat tergolong kepada tipe A dengan luas wilayah cakupannya mencapai 2.672.000 Ha. Adapun daerah lereng timur Bukit Barisan yang merupakan daerah
bayangan hujan menerima curah hujan lebih kecil tergolong kepada tipe B dengan luas wilayah cakupan mencapai 265.700 dan tipe C dengan luas wilayah
cakupannya 100.800 Ha terdapat di lereng timur Gunung Merapi, yaitu sekitar Danau Singkarak di Kabupaten Tanah Datar dan di selatan Gunung Talang
meliputi Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Penggunaan lahan di Provinsi Sumatera Barat secara umum meliputi
kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung dibedakan menjadi kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya dan kawasan
perlindungan setempat. Sedangkan kawasan budidaya diantaranya berupa kawasan permukiman, kawasan pertanian tanaman pangan, kawasan perkebunan,
kawasan peternakan, kawasan industri, kawasan pertambangan, kawasan perikanan dan kelautan dan kawasan hutan.
Kawasan perkebunan yang meliputi kabupaten-kabupaten Sijunjung, Dharmas Raya, Solok Selatan, dan Pasaman Barat. Produk utama daerah ini
adalah karet, kelapa sawit dan teh yang merupakan komoditi ekspor utama Sumatera Barat. Sampai tahun 2010, tanaman kelapa sawit menujukkan luas lahan
terbesar, yaitu mencapai sekitar 353.300 Ha dan menunjukkan pertambahan dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena perluasan pembangunan kawasan
perkebunan yang dilakukan oleh perkebunan besar negara maupun perusahaan swasta cukup besar dalam sepuluh tahun terakhir.
4.2. Perkembangan Penduduk dan Ketenagakerjaan