3. Struktur penyediaan barang dan jasa baik berupa produksi dalam negeri
maupun barang impor atau yang berasal dari negarawilayah lain. 4.
Struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan antara oleh sektor- sektor produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi, investasi dan
ekspor. Priyarsono, et. al. 2007 menyatakan tentang beberapa kegunaan dari
analisis I-O adalah sebagai berikut: 1.
Untuk memperkirakan dampak permintaan akhir terhadap output, nilai tambah, impor, penerimaan pajak dan penyerapan tenaga kerja di berbagai
sektor. 2.
Untuk melihat komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa terutama dalam analisis terhadap kebutuhan impor dan kemungkinan
substitusinya. 3.
Untuk mengetahui sektor-sektor yang pengaruhnya paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan
perekonomian. 4.
Untuk menggambarkan perekonomian suatu wilayah dan mengidentifikasi karakteristik struktural suatu perekonomian wilayah.
2.3.2. Asumsi-asumsi, Kelebihan dan Kelemahan Model Input-Output
Dalam suatu model Input-Output yang bersifat terbuka dan statis static model
, menurut Badan Pusat Statistik 2008, transaksi-transaksi yang digunakan harus memenuhi tiga asumsi atau prinsip dasar, yaitu:
1. Asumsi Keseragaman homogenitas, yang mensyaratkan bahwa tiap sektor
memproduksi suatu output tunggal dengan struktur input tunggal, dan bahwa tidak ada substitusi otomatis antara berbagai sektor.
2. Asumsi Kesebandingan proporsionalitas, yang mensyaratkan dalam proses
produksi, hubungan antara input dengan output merupakan fungsi linier, yaitu tiap jenis input yang diserap oleh sektor tertentu naik atau turun, sebanding
dengan kenaikan atau penurunan output sektor tersebut. 3.
Asumsi Penjumlahan aditivitas, yaitu suatu asumsi yang menyebutkan bahwa efek total pelaksanaan produksi di berbagai sektor dihasilkan oleh
masing-masing. Ini berarti bahwa di luar sistem input-output semua pengaruh luar diabaikan.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan tabel I-O antara lain:
1. Tabel I-O dapat digunakan untuk memperkirakan dampak permintaan akhir
terhadap output, nilai tambah, penerimaan pajak, impor dan penyerapan tenaga kerja dalam berbagai sektor produksi.
2. Untuk melihat komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa
terutama dalam analisis terhadap kebutuhan impor dan kemungkinan substitusinya.
3. Untuk mengetahui sektor-sektor yang pengaruhnya paling dominan terhadap
pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan ekonomi.
4. Memberikan deskripsi mengenai keadaan perekonomian suatu wilayah dan
mengidentifikasi karakteristik struktural suatu perekonomian wilayah.
5. Perubahan-perubahan teknologi dan harga relatif dapat diintegrasikan ke
dalam model melalui perubahan koefisien teknik. 6.
Dapat digunakan sebagai bahan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dan modal dalam perencanaan pembangunan ekonomi wilayah.
Adapun kelemahan-kelemahan dalam penggunaan tabel I-O adalah: 1 asumsi yang sedikit restriktif; 2 biaya pengumpulan data yang besar dan 3
hambatan-hambatan dalam mengembangkan model dinamik.
2.3.3. Konsep dan Definisi