yakni: pembelajaran tentang sub bab menentukan sistem persamaan linear dua variabel. Soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan
soal kreativitas dikontrol dengan menggunakan tes kemampuan awal dan posttest yang sama untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
E. Definisi Operasional Variabel
1. Model pembelajaran Group Investigation merupakan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti pada kelompok eksperimen dengan langkah-
langkah pembelajaran sebagai berikut: a. Siswa dikelompokkan menjadi sembilan kelompok penelitian yang
masing-masing terdiri dari 4 orang. b. Guru menuliskan topik umum yang akan diteliti dan dua sub topik
yang akan dipilih siswa. c. Masing-masing kelompok memilih sub topik yang akan diteliti.
d. Guru membagi LKS kepada masing-masing kelompok. e. Siswa merencanakan penelitian.
f. Siswa melakukan penelitian. g. Siswa mempresentasikan hasil penelitian.
h. Guru dan siswa melakukan evaluasi pembelajaran. 2. Metode ekspositori merupakan metode yang diterapkan oleh peneliti
kepada kelompok kontrol yang berorientasi pada keaktifan guru dalam menjelaskan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan langkah-
langkah sebagai berikut: a. Guru menjelaskan secara terstruktur
b. Guru memberikan contoh soal c. Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
d. Guru memberikan kesimpulan 3. Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan proses dimana
individu menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang telah dimiliki untuk menyelesaikan masalah. Adapun indikator
kemampuan pemecahan masalah matematika adalah sebagai berikut: a. Memahami masalah
b. Merencanakan penyelesaian. c. Menyelesaikan masalah sesuai rencana.
d. Melakukan pengecekan kembali terhadap langkah yang telah dikerjakan.
4. Kreativitas siswa merupakan Dalam penelitian ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan beberapa
indikator kreativitas sebagai berikut. a. Kemampuan berpikir lancar, yaitu menuliskan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan dalam soal. b. Kemampuan berpikir luwes fleksibel, yaitu menyelesaikan
permasalahan menggunakan lebih dari satu cara. c. Kemampuan berpikir original, yaitu menyelesaikan permasalahan
dengan cara baruunik. d. Kemampuan merinci mengelaborasi, yaitu menyelesaikan persoalan
matematika dengan langkah yang rinci.
F. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen ini meneliti ada tidaknya pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika dan kreativitas siswa kelas VIII SMP Negeri
6 Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonequivalent Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih, kemudian diberi soal tes kemampuan awal untuk
mengetahui adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil tes kemampuan awal dikatakan baik jika nilai kelompok
eksperimen dan nilai kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Model penelitian Nonequivalent Control Group Design digambarkan sebagai
berikut: O
X
1
O
2
O
3
O
4
Keterangan : O
1
O : Tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan kreativitas siswa
sebelum diberi perlakuan.
2
:
O Tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan kreativitas siswa
setelah menggunakan strategi pembelajaran Group Investigation.
3
: Tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan kreativitas siswa sebelum diberi perlakuan.