a carilah nilai salah satu variabel dengan menggunakan metode eliminasi.
b gunakan nilai variabel yang telah dicari untuk mendapatkan nilai variabel lainnya dengan menggunakan metode
substitusi.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
Jamil Suprihatiningrum 2013: 145 berpendapat bahwa model pembelajaran merupakan tiruan atau contoh kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur pembelajaran secara sistematis dalam mengelola pengalaman belajar siswa agar tujuan belajar dapat tercapai. Sedangkan
Joice dan Weil dalam Rusman 2011: 133 menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran
di kelas atau yang lain. Ada berbagai macam model pembelajaran, diantaranya model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran
kooperatif, model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran tematik, model pembelajaran berbasis komputer, model PAKEM, model
pembelajaran berbasis web, model pembelajaran mandiri, serta model lesson study. Masing-masing model pembelajaran memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.
Shlomo Sharan 2009: 471 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah pendekatan yang berpusat-kelompok dan berpusat-
siswa untuk pengajaran dan pembelajaran di kelas. Rusman 2011: 201 mengatakan bahwa dalam model pembelajaran kooperatif, guru berperan
sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Siswa
mempunyai kesempatan mendapatkan pengalaman langsung untuk menerapkan ide-ide mereka dalam proses pembelajarannya.
Dalam sebuah proses pembelajaran dituntut interaksi yang seimbang, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa,
dan siswa dengan guru. Sehingga dari komunikasi banyak arah tersebut, memungkinkan akan terjadinya aktivitas dan kreativitas yang diharapkan.
Pembelajaran kooperatif berjuang agar siswa memiliki tanggung jawab tinggi atas pembelajaran mereka sendiri, bukannya menerima
pembelajaran sebagaimana yang diterima orang lain Shlomo Sharan, 2009: 473. Model pembelajaran kooperatif bukanlah suatu hal yang
baru. Sebagian guru telah menerapkan metode ini, misalnya pada saat praktikum di laboratorium. Beberapa siswa yang tergabung dalam satu
kelompok bekerja sama untuk menjalankan proses pembelajaran, dalam hal ini melalui kegiatan praktikum. Penelitian selama dua puluh tahun
terakhir telah mengidentifikasikan metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan secara efektif untuk mengajarkan berbagai macam mata
pelajaran, mulai dari matematika, membaca, menulis, sampai pada ilmu
pengetahuan ilmiah, mulai dari kemampuan dasar sampai pemecahan masalah-masalah yang kompleks Robert E. Slavin, 2005: 4.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh
para ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin 1995 dinyatakan bahwa: 1 penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan
sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, 2 pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis,
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Dengan alasan tersebut, pembelajaran kooperatif
diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran Rusman, 2011: 205-206.
Tujuan dibentuknya kelompok adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa agar dapat terlibat aktif dalam proses
berpikir dan kegiatan belajar. Siswa saling membantu jika ada yang belum memahami materi yang sedang mereka pelajari, karena
keberhasilan kelompok bergantung pada keberhasilan anggota kelompoknya. Sebagai tambahan, belajar kooperatif menekankan pada
tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi Slavin
dalam Trianto, 2010: 57. Berdasarkan penjabaran di atas, disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berpusat pada kelompok diskusi siswa sehingga siswa diharapkan mampu aktif dalam
menemukan pengetahuannya sendiri dengan cara berinteraksi dengan
teman sejawat dalam upaya memahami materi pembelajaran dan membangun pengetahuannya.
Terdapat enam tahapan dalam pembelajaran kooperatif Agus Suprijono, 2013: 65, sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase