50
dari 80 orang terdapat 14 orang 17,5 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata-
rata skor ≥ 1,23 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan
Penggunaan Pupuk Organik
dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 66
0rang 82,5 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata- rata skor 1,23 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat.
penerapan
Penggunaan Pupuk Organik
kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah
8. Pemupukan Berimbang
Penggunaan pupuk selain tepat jumlahnya juga harus tepat waktu serta kebutuhan masing-masing akan jenis pupuknya. Acuan penggunaan
pupuk dapat menggunakan rekomendasi pemupukan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 04OT.14042007, yaitu Pupuk Urea
sebanyak 250-350 kgha, Pupuk SP36 sebanyak 50-100 kgha, dan Pupuk KCl sebanyak 50-100 kgha atau menggunakan Pupuk Phonska sebanyak
300-400 kgha dan Urea sebanyak 150-250 kgha. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara mengukur
tingkat kehijauan warna daun padi menggunakan bagan warna daun BWD. Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis status hara
tanah dan kebutuhan tanaman. Status hara tanah P dan K dapat ditentukan dengan perangkat uji tanah sawah PUTS.
Tabel 5.8. Tingkat Penerapan Pemupukan Berimbang Berdasarkan Anjuran Paket Teknologi PTT Padi Sawah
Tingkat Penerapan Rata-rata Skor
Jumlah Petani Orang
Persentase
Tinggi Rendah
≥ 1,71 1,71
44 36
55,0 45,0
Total -
80 100,00
Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014
51
Tabel 5.8 diatas menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen
Penggunaan pemupukan berimbang
yaitu dari 80 orang terdapat 44 orang 55,0 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata-
rata skor ≥ 1,71 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan
Penggunaan pemupukan berimbang
dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah
dan 36 0rang 45,0 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 1,71 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah
atau tingkat. penerapan
Penggunaan pemupukan berimbang
kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah
9. Pengairan berseling
Pengairan dilakukan dengan sistem pengairan berselang intermittent irrigation. Pengairan berselang adalah pengaturan kondisi sawah dalam
kondisi kering dan tergenang secara bergantian yaitu petakan sawah diairi saat tanaman berumur 3 hst dengan tinggi genangan 3 cm dan tidak ada
penambahan air sampai kering dan sedikit retak lalu diairi lagi dan begitu seterusnya sampai fase anakan maksimun
Pengairan berselang secara efektif dan efisien hanya dapat dilakukan pada areal sawah irigasi teknis yang dapat dengan mudah mengatur masuk dan
keluarnya air pada areal persawahan. Pada sawah-sawah yang sistem drainasenya tidak baik sulit dikeringkan atau sawah tadah hujan
pengairan berselang intermittent irrigation tidak perlu diterapkan.
Tabel 5.9. Tingkat Penerapan Pengairan Berseling Berdasarkan Anjuran Paket Teknologi PTT Padi Sawah
Tingkat Penerapan Rata-rata Skor
Jumlah Petani Orang
Persentase Tinggi
Rendah ≥ 1,34
1,34 26
54 32,5
67,5 Total
- 80
100,00 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014
52
Tabel 5.9 diatas menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen
pengairan berseling
yaitu dari 80 orang terdapat 26 orang 32,5 petani responden yang mempunyai nilai
skor diatas rata- rata skor ≥ 1,34 yang dikategorikan bahwa tingkat
penerapan
pengairan berseling
dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 54 orang 67,5
petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 1,34 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan
pengairan berseling
kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah
10. Pengendalian OPT Ramah Lingkungan