Panen Tepat Waktu Penangan Pasca Panen

53 Tabel 5.10 dibawah menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen Pengendalian OPT Ramah Lingkungan yaitu dari 80 orang terdapat 21 orang 26,2 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata- rata skor ≥ 2,24 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 59 orang 73,8 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 2,24 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah Tabel 5.10. Tingkat Penerapan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan Berdasarkan Anjuran Paket Teknologi PTT Padi Sawah Tingkat Penerapan Rata-rata Skor Jumlah Petani Orang Persentase Tinggi Rendah ≥ 2,24 2,24 21 59 26,2 73,8 Total - 80 100,00 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014

11. Panen Tepat Waktu

Untuk mendapatkan butir padi dan beras dengan kualitas baik perlu memperhatikan ketepatan waktu panen. Panen terlalu cepat dapat menimbulkan prosentase butir hijau tinggi yang berakibat sebagian butir padi tidak berisi atau rusak saat digiling. Panen terlambat menyebabkan hasil berkurang karena butir padi mudah lepas dari malai dan tercecer di sawah atau beras pecah saat digiling. Umur tanaman padi mungkin berbeda antara varietas satu dengan varietas yang lainnya sehingga hal ini juga perlu diperhatikan. Hitung sejak padi berbunga biasanya panen dilakukan pada 30 - 35 hari setelah padi berbunga. Jika malai telah menguning 95 segera lakukan pemanenan. 54 Tabel 5. 11 dibawah menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen panen tepat waktu yaitu dari 80 orang terdapat 63 orang 78,8 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata- rata skor ≥ 2,79 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan panen tepat waktu dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 17 orang 21,3 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 2,79 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan komponen panen tepat waktu kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah Tabel 5.11. Tingkat Penerapan Penen Tepat Waktu Berdasarkan Anjuran Paket Teknologi PTT Padi Sawah Tingkat Penerapan Rata-rata Skor Jumlah Petani Orang Persentase Tinggi Rendah ≥ 2,79 2,79 63 17 78,8 21,3 Total - 80 100,00 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014

12. Penangan Pasca Panen

PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah sangat memperhatikan proses penanganan panen dan pasca panen Untuk memperoleh beras giling dengan mutu dan rendemen yang tinggi perlu diperhatikan aspek yaitu gabah harus seragam dan bersih, dengan kadar air sekitar 14, gabah yang telah disimpan di lumbung atau gudang dijemur dulu untuk menyeragamkan dan menurunkan kadar air sampai 12-14 , gabah yang baru dikeringkan diangin-anginkan untuk menekan butir pecah. Wadah pengemas dapat menggunakan kemasan karung, kemasan plastik dan kemasan yute. Kemasan harus dapat melindungi gabah dari hama, kerusakan fisik terhadap goncangan dan mudah dipindahkan. Simpan gabah dengan ditata rapi secara bertumpuk dan mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Sebaiknya kemasan atau karung disimpan tidak 55 langsung menempel pada dinding karena dapat mempengaruhi kelembaban padi dalam kemasan Tabel 5.12 dibawah menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen penanganan pasca panen waktu yaitu dari 80 orang terdapat 62 orang 77,5 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata- rata skor ≥ 2,78 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan penanganan pasca panen dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 18 orang 22,5 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 2,78 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan penanganan pasca panen kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah Tabel 5.12. Tingkat Penerapan Penanganan Pasca Panen Berdasarkan Anjuran Paket Teknologi PTT Padi Sawah Tingkat Penerapan Rata-rata Skor Jumlah Petani Orang Persentase Tinggi Rendah ≥ 2,78 2,78 62 18 77,5 22,5 Total - 80 100,00 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014

B. Hubungan antara Faktor Eksternal dengan Tingkat Penerapan PTT padi Sawah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

4 32 107

MAKALAH SEMINAR/HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS | Agronomi Pertanian

0 1 24

MAKALAH SEMINAR /HUBUNGAN ANTARA FAKTOR EKSTERNAL PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN MONCONGLOE KAB. MAROS | Agronomi Pertanian

0 0 21

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 1 11

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 1

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 5

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 12

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 1 37

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DENGAN SISTEM PTT

0 0 16