14
sudah terbukti unggul untuk lokasi tertentu. Alternatif teknologi yang dapat diterapkan sebagai berikut :
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna dengan dua kali pembajakan dan satu kali garu atau minimal, atau tanpa olah tanah.
Pemilihan cara yang akan dilakukan disesuaikan dengan keperluan dan kondisi. Faktor yang menentukan adalah kemarau panjang, pola tanam
dan jenisstruktur tanah.
2. Varietas unggul baru
pemilihan varietas merupakan salah satu komponen utama yang mampu meningkatkan produktivitas padi. Varietas padi yang akan ditanam dipilih
varietas unggul baru VUB yang mampu beradaptasi dengan lingkungan untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang baik, tahan serangan
penyakit, berdaya hasil dan bernilai jual tinggi serta memiliki kualitas rasa yang dapat diterima pasar.
3. Benih bermutu
Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah diatas 80
vigor tinggi, bebas dari biji gulma, penyakit dan hama atau bahan lain. Gunakan selalu benih yang telah memiliki sertifikasi atau label untuk
mendapatkan benih dengan tingkat kemurnian tinggi dan berkualitas atau benih bermutu yang diproduksi oleh petani.
PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah menganjurkan untuk menyeleksi atau memilih benih
bermutu agar didapatkan benih yang benar-benar berkualitas bernas dan vigor tinggi dengan cara membuat larutan garam dapur 30 gram garam
dapur dalam 1 liter air atau larutan pupuk ZA 1kg pupuk ZA dalam 2,7 liter air. Benih dimasukkan ke dalam larutan garam atau pupuk ZA
volume larutan 2 kali volume benih kemudian diaduk dan benih yang mengambang atau terapung di permukaan larutan dibuang.
15
4. Bibit muda 21 Hari Setelah Tanam HSS
Benih yang tenggelam berisi penuh sebelum disebarkan di persemaian dibilas dulu agar tidak mengandung pupuk ZA, kemudian direndam selama
24 jam dan setelah itu ditiriskan setelah 48 jam. Bedengan pembibitan dibuat dengan lebar 1-2 m dan panjang disesuaikan dengan keadaan
lahan seluas 400 m per ha. Luas bedengan ini cukup ditebari benih 25-30 kg.
Abdullah, dkk. 2000, penggunaan bibit padi yang berumur lebih dari 30 hari setelah semai hss akan memberikan hasil produksi yang kurang baik
karena: bibit yang digunakan relatif tua sehingga beradaptasi lambat stagnasi pertumbuhan
setelah tanam relatif lama, - tidak seragam mempunyai anakan yang tidak seragam, perakaran dangkal dan rusak
menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak berkembang dengan baik setelah tanaman dipindah.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kartaatmadja dan Fagi 2000 serta Gani 2003 dalam Watemin,
Sulistyani Budiningsih 2012 menyatakan bahwa penggunaan bibit padi sawah dengan umur yang relatif muda umur 12-15 hss akan membentuk
anakan baru yang lebih seragam dan aktif serta berkembang lebih baik karena bibit yang lebih muda mampu beradaptasi dengan lingkungan yang
baru setelah tanaman dipindah.
5. Pengaturan Jarak Tanam