55
langsung menempel pada dinding karena dapat mempengaruhi kelembaban padi dalam kemasan
Tabel 5.12 dibawah menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen
penanganan pasca panen waktu
yaitu dari 80 orang terdapat 62 orang 77,5 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata-
rata skor ≥ 2,78 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan
penanganan pasca
panen
dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 18 orang 22,5 petani responden yang mempunyai
nilai skor dibawah rata-rata skor 2,78 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan
penanganan pasca panen
kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah
Tabel 5.12. Tingkat Penerapan Penanganan Pasca Panen Berdasarkan Anjuran Paket Teknologi PTT Padi Sawah
Tingkat Penerapan Rata-rata Skor
Jumlah Petani Orang
Persentase Tinggi
Rendah ≥ 2,78
2,78 62
18 77,5
22,5 Total
- 80
100,00 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014
B. Hubungan antara Faktor Eksternal dengan Tingkat Penerapan PTT padi Sawah
1. Hubungan antara Partisipasi dalam Kelompok tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten
Maros
Petani Partisipatif adalah partisipasi petani dalam kelompok untuk mengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh kelompok tani baik itu
pertemuan SL-PTT maupun pertemuan lainnya yang dianggap penting oleh kelompok.
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 34 orang 42,5 tingkat partisipanya dalam kelompok tergolong
56
tinggi, 46 orang 57,5 tingkat partisipanya dalam kelompok tergolong rendah, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa petani di
Kecamatan Mongcongloe mempunyai tingkat partisipasi dalam kelompok tani tergolong rendah. Sedangkan tingkat penerapatan PTT padi sawah
tedapat 35 Orang 43,8 tergolong tinggi, dan 45 orang 56,2 tergolong rendah, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat
penerapaan PTT padi sawah yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Mongcongloe masih tergolong rendah.
Tabel 5.13. Hubungan antara Partisipasi dalam Kelompok tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten
Maros
Tingkat_Penerapan PTT
Total Tinggi
Rendah
Partisipasi_Dalam Kelompok
Tinggi Count
26 8
34 Expected Count
14.9 19.1
34.0 of Total
32.5 10.0
42.5 Rendah
Count 9
37 46
Expected Count 20.1
25.9 46.0
of Total 11.2
46.2 57.5
Total Count
35 45
80 Expected Count
35.0 45.0
80.0 of Total
43.8 56.2
100.0 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16
Selanjutnya dari tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 34 orang petani responden yang memiliki partisipanya dalam kelompok tergolong
tinggi terdapat 26 orang 32,5 petani responden yang tingkat partisipasinya dalam kelompok tinggi dengan tingkat penerapan PTT tinggi.
dan 8 orang 10,0 petani responden yang tingkat partisipasinya tinggi dengan tingkat penerapan PTT rendah.
Sedangkan petani responden yang mempunyai partisipasi dalam kelompok tergolong sebanyak rendah 46 orang, dan dari 46 orang
tersebut terdapat 9 orang 11,2 pertain responden tergolong kategori
57
tingkat partisipanya rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 37 orang 46,2 petani responden tergolong tingkat partisipanya rendah dengan
tingkat penerapan PTT rendah.
Tabel 5.14 . Uji Chi-Square Tests Hubungan antara Partisipasi dalam Kelompok tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan
Moncongloe Kabupaten Maros
Value Df
Asymp. Sig. 2-sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square 25.725
a
1 .000
Continuity Correction
b
23.464 1
.000 Likelihood Ratio
27.073 1
.000 Fishers Exact Test
.000 .000
Linear-by-Linear Association
25.403 1
.000 N of Valid Cases
b
80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.88.
b. Computed only for a 2x2 table
X
2 hitung
= 25,725 X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841 C= 0,493 nilai C
maks
= 0,707
Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.14 diperoleh nilai Pearson Chi-Square X
2 Hitung
= 25,725 sedangkan
X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841
Jadi X
2 Hitung
= 25,725 lebih besar dari X
2 tabel
= 3,841 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided
adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat
nyata antara patisipasi petani responden dalam kelompok dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Mongcongloe Kabupaten
Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C.
Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,493 dan nilai C
maks
= 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C
maks
0,493 dengan 0,701 hubungan ini sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa
derajat hubungan antara patisipasi petani responden dalam kelompok dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Mongcongloe
Kabupaten Maros cukup besar
58
2. Hubungan antara Ketersediaan Buruh Tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten
Maros Ketersediaan buruh tani adalah ketersediaan tenaga kerja sewaan
yang dibayar jasanya oleh petani karenan keterampilan yang dimiliki untuk melakukan kegiatan usahatani padi seperti melaksanakan penanaman dan
panen
Tabel 5.15. Hubungan antara Ketersediaan Buruh Tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros
Tingkat_Penerapan PTT
Total Tinggi
Rendah Ketersediaan
Buruh_Tani Tinggi
Count 24
11 35
Expected Count 15.3
19.7 35.0
of Total 30.0
13.8 43.8
Rendah Count
11 34
45 Expected Count
19.7 25.3
45.0 of Total
13.8 42.5
56.2 Total
Count 35
45 80
Expected Count 35.0
45.0 80.0
of Total 43.8
56.2 100.0
Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16
Tabel 5.15 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 35 orang 43,8 mengatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh
tani tergolong tinggi, sedangkan 45 orang 56,2 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong rendah , sehingga secara umum
dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Mongcongloe tingkat ketersediaan buruh tani masih tergolong rendah.
Selanjutnya pada tabel 5.15 menunjukkan bahwa, dari 35 orang petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani
tergolong tinggi terdapat . 24 orang 30,0 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong tinggi dengan
tingkat penerapan PTT tinggi, 11 orang 13,8 petani responden
59
menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong tinggi dengan tingkat penerapan PTT rendah.
Sedangkan yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani rendah terdapat 45 orang petani responden. Dari 45 petani responden
tersebut, terdapat 11 orang 13,8 yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 34
orang 42,5 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah.
Tabel 5.16. Uji Chi-Square Tests Hubungan Ketersediaan Buruh Tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros
Value Df
Asymp. Sig. 2-sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square 15.578
a
1 .000
Continuity Correction
b
13.836 1
.000 Likelihood Ratio
16.023 1
.000 Fishers Exact Test
.000 .000
Linear-by-Linear Association
15.383 1
.000 N of Valid Cases
b
80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.31.
b. Computed only for a 2x2 table
X
2 hitung
= 15,578 X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841 C= 0,404 nilai C
maks
= 0,707
Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.16 diperoleh nilai Pearson Chi-Square X
2 Hitung
= 15,578 sedangkan
X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841
Jai X
2 Hitung
= 15,578 lebih besar dari X
2 tabel
= 3,841 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided
adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat
nyata antara ketersediaan buruh tani dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Untuk mengetahui
derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C. Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,525 dan nilai
C
maks
= 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C
maks
0,525 dengan 0,701 hubungan ini sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa
60
derajat hubungan antara ketersediaan buruh tani dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros
cukup besar
3. Hubungan antara Ketersediaan Infomasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros
Ketersediaan informasi adalah kemudahan dalam memperoleh informasi saat dibutuhkan oleh petani yang dapat diperoleh dari sumber
informasi instansi terkait, media masa, media elektronik, dan lain-lain.
Tabel 5.17. Hubungan antara Ketersediaan Infomasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros
Tingkat Penerapan PTT
Total Tinggi
Rendah Ketersediaan
Informasi Tinggi
Count 26
6 32
Expected Count 14.0
18.0 32.0
of Total 32.5
7.5 40.0
Rendah Count
9 39
48 Expected Count
21.0 27.0
48.0 of Total
11.2 48.8
60.0 Total
Count 35
45 80
Expected Count 35.0
45.0 80.0
of Total 43.8
56.2 100.0
Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16
Tabel 5.17 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 32 orang 40,0 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan
informasi tergolong tinggi, sedangkan 48 orang 60,0 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi tergolong rendah , sehingga secara
umum dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Mongcongloe tingkat ketersediaan infomasi masih tergolong rendah.
Selanjutnya pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa dari 32 orang petani responden yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi
61
tergolong tinggi. Dari 32 orang petani responden tersebut terdapat . 26 orang 32,5 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan
informasi tergolong tinggi dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 6 orang 7,5 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi
tergolong tinggi dengan tingkat penerapan PTT rendah. Sedangkan yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi
tergolong rendah sebanyak 48 orang petani responden. Dari 48, terdapat 9 orang 11,2 petani responden yang menyatakan bahwa tingkat
ketersediaan informasi tergolong rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, dan 39 orang 48,8 petani responden menyatakan bahwa
tingkat ketersediaan infomasi tergolong rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah.
Tabel 5.18 Uji Chi-Square Tests Hubungan Ketersediaan Informasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros
Value df
Asymp. Sig. 2-sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square 30.476
a
1 .000
Continuity Correction
b
27.989 1
.000 Likelihood Ratio
32.438 1
.000 Fishers Exact Test
.000 .000
Linear-by-Linear Association
30.095 1
.000 N of Valid Cases
b
80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.00.
b. Computed only for a 2x2 table
X
2 hitung
= 30,476 X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841 C= 0,525 nilai C
maks
= 0,707
Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.18. diperoleh nilai Pearson Chi-Square X
2 Hitung
= 30,476 sedangkan
X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841
Jai X
2 Hitung
= 30,476 lebih besar dari X
2 tabel
= 3,841 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided
adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat
nyata antara ketersediaan informasi dengan tingkat penerapan PTT padi
62
sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C.
Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,525 dan nilai C
maks
= 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C
maks
0,525 dengan 0,701 hubungan ini sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa
derajat hubungan antara ketersediaan informasi dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros cukup besar
4. Hubungan antara Intensitas Penyuluhan dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros
Intensitas penyuluhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa banyak petani menerima penyuluhan dalam satu musim tanam
tentang teknologi PTT padi sawah, baik penyuluhan yang diberikan secara perorangan kepada petani oleh Penyuluh pertanian atau petugas pertanian,
maupun penyuluhan yang diterima saat mengikuti pertemuan yang diadakan oleh instansi terkait pertanian.
Tabel 5.19. Hubungan antara Intensitas Penyuluhan dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros
Tingkat_Penerapan PTT
Total Tinggi
Rendah Intensitas
Penyuluhan Tinggi
Count 28
10 38
Expected Count 16.6
21.4 38.0
of Total 35.0
12.5 47.5
Rendah Count
7 35
42 Expected Count
18.4 23.6
42.0 of Total
8.8 43.8
52.5 Total
Count 35
45 80
Expected Count 35.0
45.0 80.0
of Total 43.8
56.2 100.0
Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16
Tabel 5.19 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 38 orang 47,5 menyatakan bahwa intensitas penyuluhan
yang diterima dalam satu musim tanam tergolong tinggi, sedangkan 42
63
orang 52,5 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan inpormasi tergolong rendah, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa di
Kecamatan Mongcongloe tingkat intensitas penyuluhan yang diterima petani tergolong rendah.
Selanjutnya pada tabel 5.19 menunjukkan bahwa dari 38 orang petani responden yang menyatakan bahwa intensitas penyuluhan yang
diterima tergolong tinggi, terdapat 28 orang 35,0 petani responden tergolong kedalam intensitas penyuluhan tinggi dengan tingkat penerapan
PTT tinggi, 10 orang 12,5 tergolong intesitas penyuluhan tinggi dengan tingkat penberapan PTT rendah.
Petani responden yang menyatakan bahwa intensitas penyuluhan yang diterima tergolong rendah sebanyak 42 orang, dan dari 42 orang
petani responden tedapat 7 orang 8,8 petani responden tergolong kedalam intensitas penyuluhan rendah dengan tingkat penerapan PTT
tinggi, danh 35 orang 43,8 tergolong intesitas penyuluhan rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah.
Tabel 5.20 Uji Chi-Square Tests Hubungan Intensitas Penyuluhan dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros
Value df
Asymp. Sig. 2-sided
Exact Sig. 2-sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square 26.355
a
1 .000
Continuity Correction
b
24.089 1
.000 Likelihood Ratio
28.002 1
.000 Fishers Exact Test
.000 .000
Linear-by-Linear Association
26.025 1
.000 N of Valid Cases
b
80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.63.
b. Computed only for a 2x2 table
X
2 hitung
= 26,355 X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841 C= 0,498 nilai C
maks
= 0,707
Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.20 diperoleh nilai Pearson Chi-Square X
2 Hitung
= 26,355 sedangkan
X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841
Jai X
2 Hitung
= 26,355 lebih besar dari X
2 tabel
= 3,841 dan juga terlihat
64
pada kolom Asymp. Sig. 2-sided adalah 0,000 atau probabilitas 0,05
0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara intensitas penyuluhan dengan tingkat penerapan PTT padi
sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C.
Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,498 dan nilai C
maks
= 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C
maks
0,498 dengan 0,701 hubungan ini sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat
hubungan antara intensitas penyuluhan dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros cukup besar.
5. Hubungan Fekwensi Mengunjungi Sumber Infomasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten
Maros
Frekwensi mengunjungi sumber informasi adalah jumlah kunjungan petani untuk mendapatkan informasi tentang Teknologi PTT yang
dibutuhkan kepada sumber informasi Dinas Pertanian Kabupaten , BPP dan KP Kabupaten, BPP Kecamatan, UPTDKCD Kecamatan,PPL .
Tabel 5.21. Hubungan antara Fekwensi Mengunjungi Sumber Informasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros
Tingkat_Penerapan PTT
Total Tinggi
Rendah Frekwensi
Mengunjungi Sumber Informasi
Tinggi Count
26 11
37 Expected Count
16.2 20.8
37.0 of Total
32.5 13.8
46.2 Rendah
Count 9
34 43
Expected Count 18.8
24.2 43.0
of Total 11.2
42.5 53.8
Total Count
35 45
80 Expected Count
35.0 45.0
80.0 of Total
43.8 56.2
100.0 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16
65
Tabel 5.21 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 37 orang 46,2 menyatakan bahwa frekwensi mengunjungi
sumber informasi dalam satu musim tanam tergolong tinggi, sedangkan 43 orang 53,8 menyatakan frekwensi mengunjungi sumber informasi
tergolong rendah, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa petani di Kecamatan Mongcongloe frekwensi mengunjungi sumber infomasi
tergolong rendah. Selanjutnya pada tabel 5.21 menunjukkan bahwa dari 37 orang
petani responden yang frekwensinya mengunjungi sumber informasi tergolong tinggi, terdapat 26 orang 32,5 petani responden tergolong
kedalam frekwensi tinggi dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 11 orang 13,8 tergolong frekwensi tinggi dengan tingkat penerapan PTT rendah
. Petani responden yang frekwensi mengunjungi sumber diterima
tergolong rendah sebanyak 43 orang, dan dari 43 orang responden tedapat terdapat 9 orang 11,2 petani responden tergolong kedalam frekwensi
mengunjungi sumber informasi rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, dan 34 orang 42,5 tergolong frekwensi mengunjungi sumber
informasi rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah .
Tabel 5.22. Uji Chi-Square Tests Hubungan antara Fekwensi Mengunjungi Sumber Informasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah
informasi di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Exact Sig. 2- sided
Exact Sig. 1- sided
Pearson Chi-Square 19.673
a
1 .000
Continuity Correction
b
17.720 1
.000 Likelihood Ratio
20.496 1
.000 Fishers Exact Test
.000 .000
Linear-by-Linear Association
19.427 1
.000 N of Valid Cases
b
80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.19.
b. Computed only for a 2x2 table
X
2 hitung
= 19,673 X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841 C= 0,444 nilai C
maks
= 0,707
66
Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.22. diperoleh nilai Pearson Chi-Square X
2 Hitung
= 19,673 sedangkan
X
2 tabel
0,95 db 1 = 3,841
Jai X
2 Hitung
= 19,673 lebih besar dari X
2 tabel
= 3,841 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided
adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat
nyata antara frekwensi mengunjungi sumber informasi dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Mongcongloe Kabupaten
Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C.
Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,444 dan nilai C
maks
= 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C
maks
0,444 dengan 0,701 sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antara Tingkat
frekwensi mengunjungi sumber informasi dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Mongcongloe Kabupaten Maros cukup besar.
C. Hubungan antara Tingkat Penerapan PTT dengan Peningkatan Produktivitas Padi Sawah