Hubungan antara Faktor Eksternal dengan Tingkat Penerapan PTT padi Sawah

55 langsung menempel pada dinding karena dapat mempengaruhi kelembaban padi dalam kemasan Tabel 5.12 dibawah menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen penanganan pasca panen waktu yaitu dari 80 orang terdapat 62 orang 77,5 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata- rata skor ≥ 2,78 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan penanganan pasca panen dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 18 orang 22,5 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 2,78 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan penanganan pasca panen kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah Tabel 5.12. Tingkat Penerapan Penanganan Pasca Panen Berdasarkan Anjuran Paket Teknologi PTT Padi Sawah Tingkat Penerapan Rata-rata Skor Jumlah Petani Orang Persentase Tinggi Rendah ≥ 2,78 2,78 62 18 77,5 22,5 Total - 80 100,00 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014

B. Hubungan antara Faktor Eksternal dengan Tingkat Penerapan PTT padi Sawah

1. Hubungan antara Partisipasi dalam Kelompok tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Petani Partisipatif adalah partisipasi petani dalam kelompok untuk mengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh kelompok tani baik itu pertemuan SL-PTT maupun pertemuan lainnya yang dianggap penting oleh kelompok. Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 34 orang 42,5 tingkat partisipanya dalam kelompok tergolong 56 tinggi, 46 orang 57,5 tingkat partisipanya dalam kelompok tergolong rendah, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa petani di Kecamatan Mongcongloe mempunyai tingkat partisipasi dalam kelompok tani tergolong rendah. Sedangkan tingkat penerapatan PTT padi sawah tedapat 35 Orang 43,8 tergolong tinggi, dan 45 orang 56,2 tergolong rendah, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapaan PTT padi sawah yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Mongcongloe masih tergolong rendah. Tabel 5.13. Hubungan antara Partisipasi dalam Kelompok tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Tingkat_Penerapan PTT Total Tinggi Rendah Partisipasi_Dalam Kelompok Tinggi Count 26 8 34 Expected Count 14.9 19.1 34.0 of Total 32.5 10.0 42.5 Rendah Count 9 37 46 Expected Count 20.1 25.9 46.0 of Total 11.2 46.2 57.5 Total Count 35 45 80 Expected Count 35.0 45.0 80.0 of Total 43.8 56.2 100.0 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16 Selanjutnya dari tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 34 orang petani responden yang memiliki partisipanya dalam kelompok tergolong tinggi terdapat 26 orang 32,5 petani responden yang tingkat partisipasinya dalam kelompok tinggi dengan tingkat penerapan PTT tinggi. dan 8 orang 10,0 petani responden yang tingkat partisipasinya tinggi dengan tingkat penerapan PTT rendah. Sedangkan petani responden yang mempunyai partisipasi dalam kelompok tergolong sebanyak rendah 46 orang, dan dari 46 orang tersebut terdapat 9 orang 11,2 pertain responden tergolong kategori 57 tingkat partisipanya rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 37 orang 46,2 petani responden tergolong tingkat partisipanya rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah. Tabel 5.14 . Uji Chi-Square Tests Hubungan antara Partisipasi dalam Kelompok tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Value Df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 25.725 a 1 .000 Continuity Correction b 23.464 1 .000 Likelihood Ratio 27.073 1 .000 Fishers Exact Test .000 .000 Linear-by-Linear Association 25.403 1 .000 N of Valid Cases b 80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.88. b. Computed only for a 2x2 table X 2 hitung = 25,725 X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 C= 0,493 nilai C maks = 0,707 Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.14 diperoleh nilai Pearson Chi-Square X 2 Hitung = 25,725 sedangkan X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 Jadi X 2 Hitung = 25,725 lebih besar dari X 2 tabel = 3,841 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara patisipasi petani responden dalam kelompok dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Mongcongloe Kabupaten Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C. Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,493 dan nilai C maks = 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C maks 0,493 dengan 0,701 hubungan ini sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antara patisipasi petani responden dalam kelompok dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Mongcongloe Kabupaten Maros cukup besar 58 2. Hubungan antara Ketersediaan Buruh Tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Ketersediaan buruh tani adalah ketersediaan tenaga kerja sewaan yang dibayar jasanya oleh petani karenan keterampilan yang dimiliki untuk melakukan kegiatan usahatani padi seperti melaksanakan penanaman dan panen Tabel 5.15. Hubungan antara Ketersediaan Buruh Tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Tingkat_Penerapan PTT Total Tinggi Rendah Ketersediaan Buruh_Tani Tinggi Count 24 11 35 Expected Count 15.3 19.7 35.0 of Total 30.0 13.8 43.8 Rendah Count 11 34 45 Expected Count 19.7 25.3 45.0 of Total 13.8 42.5 56.2 Total Count 35 45 80 Expected Count 35.0 45.0 80.0 of Total 43.8 56.2 100.0 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16 Tabel 5.15 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 35 orang 43,8 mengatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong tinggi, sedangkan 45 orang 56,2 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong rendah , sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Mongcongloe tingkat ketersediaan buruh tani masih tergolong rendah. Selanjutnya pada tabel 5.15 menunjukkan bahwa, dari 35 orang petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong tinggi terdapat . 24 orang 30,0 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong tinggi dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 11 orang 13,8 petani responden 59 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong tinggi dengan tingkat penerapan PTT rendah. Sedangkan yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani rendah terdapat 45 orang petani responden. Dari 45 petani responden tersebut, terdapat 11 orang 13,8 yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 34 orang 42,5 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan buruh tani tergolong rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah. Tabel 5.16. Uji Chi-Square Tests Hubungan Ketersediaan Buruh Tani dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Value Df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 15.578 a 1 .000 Continuity Correction b 13.836 1 .000 Likelihood Ratio 16.023 1 .000 Fishers Exact Test .000 .000 Linear-by-Linear Association 15.383 1 .000 N of Valid Cases b 80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.31. b. Computed only for a 2x2 table X 2 hitung = 15,578 X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 C= 0,404 nilai C maks = 0,707 Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.16 diperoleh nilai Pearson Chi-Square X 2 Hitung = 15,578 sedangkan X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 Jai X 2 Hitung = 15,578 lebih besar dari X 2 tabel = 3,841 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara ketersediaan buruh tani dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C. Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,525 dan nilai C maks = 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C maks 0,525 dengan 0,701 hubungan ini sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa 60 derajat hubungan antara ketersediaan buruh tani dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros cukup besar 3. Hubungan antara Ketersediaan Infomasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Ketersediaan informasi adalah kemudahan dalam memperoleh informasi saat dibutuhkan oleh petani yang dapat diperoleh dari sumber informasi instansi terkait, media masa, media elektronik, dan lain-lain. Tabel 5.17. Hubungan antara Ketersediaan Infomasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Tingkat Penerapan PTT Total Tinggi Rendah Ketersediaan Informasi Tinggi Count 26 6 32 Expected Count 14.0 18.0 32.0 of Total 32.5 7.5 40.0 Rendah Count 9 39 48 Expected Count 21.0 27.0 48.0 of Total 11.2 48.8 60.0 Total Count 35 45 80 Expected Count 35.0 45.0 80.0 of Total 43.8 56.2 100.0 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16 Tabel 5.17 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 32 orang 40,0 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi tergolong tinggi, sedangkan 48 orang 60,0 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi tergolong rendah , sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Mongcongloe tingkat ketersediaan infomasi masih tergolong rendah. Selanjutnya pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa dari 32 orang petani responden yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi 61 tergolong tinggi. Dari 32 orang petani responden tersebut terdapat . 26 orang 32,5 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi tergolong tinggi dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 6 orang 7,5 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi tergolong tinggi dengan tingkat penerapan PTT rendah. Sedangkan yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi tergolong rendah sebanyak 48 orang petani responden. Dari 48, terdapat 9 orang 11,2 petani responden yang menyatakan bahwa tingkat ketersediaan informasi tergolong rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, dan 39 orang 48,8 petani responden menyatakan bahwa tingkat ketersediaan infomasi tergolong rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah. Tabel 5.18 Uji Chi-Square Tests Hubungan Ketersediaan Informasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 30.476 a 1 .000 Continuity Correction b 27.989 1 .000 Likelihood Ratio 32.438 1 .000 Fishers Exact Test .000 .000 Linear-by-Linear Association 30.095 1 .000 N of Valid Cases b 80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.00. b. Computed only for a 2x2 table X 2 hitung = 30,476 X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 C= 0,525 nilai C maks = 0,707 Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.18. diperoleh nilai Pearson Chi-Square X 2 Hitung = 30,476 sedangkan X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 Jai X 2 Hitung = 30,476 lebih besar dari X 2 tabel = 3,841 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara ketersediaan informasi dengan tingkat penerapan PTT padi 62 sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C. Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,525 dan nilai C maks = 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C maks 0,525 dengan 0,701 hubungan ini sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antara ketersediaan informasi dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros cukup besar 4. Hubungan antara Intensitas Penyuluhan dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Intensitas penyuluhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa banyak petani menerima penyuluhan dalam satu musim tanam tentang teknologi PTT padi sawah, baik penyuluhan yang diberikan secara perorangan kepada petani oleh Penyuluh pertanian atau petugas pertanian, maupun penyuluhan yang diterima saat mengikuti pertemuan yang diadakan oleh instansi terkait pertanian. Tabel 5.19. Hubungan antara Intensitas Penyuluhan dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Tingkat_Penerapan PTT Total Tinggi Rendah Intensitas Penyuluhan Tinggi Count 28 10 38 Expected Count 16.6 21.4 38.0 of Total 35.0 12.5 47.5 Rendah Count 7 35 42 Expected Count 18.4 23.6 42.0 of Total 8.8 43.8 52.5 Total Count 35 45 80 Expected Count 35.0 45.0 80.0 of Total 43.8 56.2 100.0 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16 Tabel 5.19 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 38 orang 47,5 menyatakan bahwa intensitas penyuluhan yang diterima dalam satu musim tanam tergolong tinggi, sedangkan 42 63 orang 52,5 menyatakan bahwa tingkat ketersediaan inpormasi tergolong rendah, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Mongcongloe tingkat intensitas penyuluhan yang diterima petani tergolong rendah. Selanjutnya pada tabel 5.19 menunjukkan bahwa dari 38 orang petani responden yang menyatakan bahwa intensitas penyuluhan yang diterima tergolong tinggi, terdapat 28 orang 35,0 petani responden tergolong kedalam intensitas penyuluhan tinggi dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 10 orang 12,5 tergolong intesitas penyuluhan tinggi dengan tingkat penberapan PTT rendah. Petani responden yang menyatakan bahwa intensitas penyuluhan yang diterima tergolong rendah sebanyak 42 orang, dan dari 42 orang petani responden tedapat 7 orang 8,8 petani responden tergolong kedalam intensitas penyuluhan rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, danh 35 orang 43,8 tergolong intesitas penyuluhan rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah. Tabel 5.20 Uji Chi-Square Tests Hubungan Intensitas Penyuluhan dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 26.355 a 1 .000 Continuity Correction b 24.089 1 .000 Likelihood Ratio 28.002 1 .000 Fishers Exact Test .000 .000 Linear-by-Linear Association 26.025 1 .000 N of Valid Cases b 80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.63. b. Computed only for a 2x2 table X 2 hitung = 26,355 X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 C= 0,498 nilai C maks = 0,707 Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.20 diperoleh nilai Pearson Chi-Square X 2 Hitung = 26,355 sedangkan X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 Jai X 2 Hitung = 26,355 lebih besar dari X 2 tabel = 3,841 dan juga terlihat 64 pada kolom Asymp. Sig. 2-sided adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara intensitas penyuluhan dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C. Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,498 dan nilai C maks = 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C maks 0,498 dengan 0,701 hubungan ini sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antara intensitas penyuluhan dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros cukup besar. 5. Hubungan Fekwensi Mengunjungi Sumber Infomasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Frekwensi mengunjungi sumber informasi adalah jumlah kunjungan petani untuk mendapatkan informasi tentang Teknologi PTT yang dibutuhkan kepada sumber informasi Dinas Pertanian Kabupaten , BPP dan KP Kabupaten, BPP Kecamatan, UPTDKCD Kecamatan,PPL . Tabel 5.21. Hubungan antara Fekwensi Mengunjungi Sumber Informasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Tingkat_Penerapan PTT Total Tinggi Rendah Frekwensi Mengunjungi Sumber Informasi Tinggi Count 26 11 37 Expected Count 16.2 20.8 37.0 of Total 32.5 13.8 46.2 Rendah Count 9 34 43 Expected Count 18.8 24.2 43.0 of Total 11.2 42.5 53.8 Total Count 35 45 80 Expected Count 35.0 45.0 80.0 of Total 43.8 56.2 100.0 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014 dengan SPSS.16 65 Tabel 5.21 menunjukkan bahwa dari 80 orang petani responden tedapat 37 orang 46,2 menyatakan bahwa frekwensi mengunjungi sumber informasi dalam satu musim tanam tergolong tinggi, sedangkan 43 orang 53,8 menyatakan frekwensi mengunjungi sumber informasi tergolong rendah, sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa petani di Kecamatan Mongcongloe frekwensi mengunjungi sumber infomasi tergolong rendah. Selanjutnya pada tabel 5.21 menunjukkan bahwa dari 37 orang petani responden yang frekwensinya mengunjungi sumber informasi tergolong tinggi, terdapat 26 orang 32,5 petani responden tergolong kedalam frekwensi tinggi dengan tingkat penerapan PTT tinggi, 11 orang 13,8 tergolong frekwensi tinggi dengan tingkat penerapan PTT rendah . Petani responden yang frekwensi mengunjungi sumber diterima tergolong rendah sebanyak 43 orang, dan dari 43 orang responden tedapat terdapat 9 orang 11,2 petani responden tergolong kedalam frekwensi mengunjungi sumber informasi rendah dengan tingkat penerapan PTT tinggi, dan 34 orang 42,5 tergolong frekwensi mengunjungi sumber informasi rendah dengan tingkat penerapan PTT rendah . Tabel 5.22. Uji Chi-Square Tests Hubungan antara Fekwensi Mengunjungi Sumber Informasi dengan Tingkat Penerapan PTT Padi Sawah informasi di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Value df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi-Square 19.673 a 1 .000 Continuity Correction b 17.720 1 .000 Likelihood Ratio 20.496 1 .000 Fishers Exact Test .000 .000 Linear-by-Linear Association 19.427 1 .000 N of Valid Cases b 80 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.19. b. Computed only for a 2x2 table X 2 hitung = 19,673 X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 C= 0,444 nilai C maks = 0,707 66 Hasil analisis Uji Chi-Square Tests pada tabel 5.22. diperoleh nilai Pearson Chi-Square X 2 Hitung = 19,673 sedangkan X 2 tabel 0,95 db 1 = 3,841 Jai X 2 Hitung = 19,673 lebih besar dari X 2 tabel = 3,841 dan juga terlihat pada kolom Asymp. Sig. 2-sided adalah 0,000 atau probabilitas 0,05 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara frekwensi mengunjungi sumber informasi dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Mongcongloe Kabupaten Maros. Untuk mengetahui derajat hubungannya digunakan Contingency Coefficient C. Nilai Contingency Coefficient C diperoleh C = 0,444 dan nilai C maks = 0,707 bila dibandingkan nilai C dengan nilai C maks 0,444 dengan 0,701 sangat dekat sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antara Tingkat frekwensi mengunjungi sumber informasi dengan tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Mongcongloe Kabupaten Maros cukup besar.

C. Hubungan antara Tingkat Penerapan PTT dengan Peningkatan Produktivitas Padi Sawah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

4 32 107

MAKALAH SEMINAR/HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS | Agronomi Pertanian

0 1 24

MAKALAH SEMINAR /HUBUNGAN ANTARA FAKTOR EKSTERNAL PETANI DENGAN TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN MONCONGLOE KAB. MAROS | Agronomi Pertanian

0 0 21

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 1 11

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 1

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 5

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 12

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 1 37

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DENGAN SISTEM PTT

0 0 16