48 Tabel 5.5. Tingkat Penerapan Tanam Bibit Mudah Berdasarkan Anjuran Paket
Teknologi PTT Padi Sawah Tingkat Penerapan
Rata-rata Skor Jumlah Petani
Orang Persentase
Tinggi Rendah
≥ 1.26 1,26
14 66
17,5 82,5
Total -
80 100,00
Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014
Tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen tanam bibit muda yaitu dari 80
orang terdapat 14 orang 17,5 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata-
rata skor ≥ 1,26 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan tanam bibit muda dikategorikan tinggi atau sudah sesuai
dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 66 0rang 82,5 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 1,26
yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat. penerapan tanam bibit muda tidak sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi
sawah.
6. Tanam 1-3 Bibit perlubang
PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah menganjurkan tanam menggunakan bibit muda atau kurang dari 21 HSS hari setelah
sebar dan jumlah bibit 1 – 3 batang per lubang karena bibit lebih muda
akan menghasilkan anakan lebih banyak dibanding menggunakan bibit lebih tua.
Tabel 5.6. Tingkat Penerapan Tanam 1-3 Bibit Per Lubang Berdasarkan Anjuran Paket Teknologi PTT Padi Sawah
Tingkat Penerapan Rata-rata Skor
Jumlah Petani Orang
Persentase Tinggi
Rendah ≥ 1,31
1,31 15
65 18.8
81,2
49 Total
- 80
100,00 Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014
Tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen tanam 1-3 bibit per lubang yaitu
dari 80 orang terdapat 15 orang 18,8 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata-
rata skor ≥ 1,31 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan
anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 65 0rang 81,2 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata-rata skor 1,26 yang
dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat penerapan tanam 1-3 bibit per lubang tidak sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi
sawah
7. Penggunaan Pupuk Organik
Bahan organik adalah bahan yang berasal dari limbah tanaman, kotoran hewan atau hasil pengomposan. Kegunaan bahan organik : Meningkatkan
kesuburan tanah dan kandungan karbon organik tanah, memberikan tambahan hara, meningkatkan aktivitas jasad renik mikroba, memperbaiki
sifat fisik tanah, mempertahankan perputaran unsur hara dalam sistem tanah tanaman. PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah
menganjurkan kompos jerami 5 tonHa atau pupuk kandang 2 tonHa.
Tabel 5.7. Tingkat Penerapan Tanam 1-3 Bibit Per Lubang Berdasarkan Anjuran
Paket Teknologi PTT Padi Sawah
Tingkat Penerapan Rata-rata Skor
Jumlah Petani Orang
Persentase
Tinggi Rendah
≥ 1,23 1,23
14 66
17,5 82,5
Total -
80 100,00
Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Tahun 2014
Tabel 5.7 diatas menunjukkan bahwa tingkat penerapan PTT padi sawah di Kecamatan Moncongloe untuk komponen
Penggunaan Pupuk Organik
yaitu
50
dari 80 orang terdapat 14 orang 17,5 petani responden yang mempunyai nilai skor diatas rata-
rata skor ≥ 1,23 yang dikategorikan bahwa tingkat penerapan
Penggunaan Pupuk Organik
dikategorikan tinggi atau sudah sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah dan 66
0rang 82,5 petani responden yang mempunyai nilai skor dibawah rata- rata skor 1,23 yang dikategorikan tingkat penerapan rendah atau tingkat.
penerapan
Penggunaan Pupuk Organik
kurang sesuai dengan anjuran paket teknologi PTT padi sawah
8. Pemupukan Berimbang