18
j. Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang serta mengurangi
kerusakan tanaman padi karena hama tikus.
9. Pengendalian gulma secara terpadu
Pengendalian gulma atau penyiangan adalah kegiatan membersihkan pertanaman dari rumput dan tanaman yang tidak dikehendaki
keberadaannya gulma di areal pertanaman karena dapat mengganggu perkembangan tanaman pokok. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara
mencabut gulma dengan tangan, menggunakan alat gasrok landak atau menggunakan herbisida.
PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah lebih menganjurkan melakukan penyiangan dengan menggunakan alat gasrok karena sinergis
dengan pengelolaan lainnya dan lebih memiliki keuntungan yaitu :
a. Ramah lingkungan b. Hemat tenaga kerja sehingga lebih ekonomis dibandingkan dengan
penyiangan menggunakan tangan c. Memberikan sirkulasi udara ke dalam tanah sehingga dapat
merangsang pertumbuhan akar tanaman d. Apabila dilakukan bersamaan atau segera setelah pemupukan akan
membenamkan pupuk ke dalam tanah sehingga pemberian pupuk menjadi efisien.
10. Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu PHT
Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu PHT merupakan suatu pendekatan pengendalian yang memperhitungkan faktor ekologi sehingga
pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu keseimbangan
alam dan tidak menimbulkan kerugian yang besar. Pengendalian hama dan penyakit terpadu PHT merupakan perpaduan
berbagai cara pengendalian hama dan penyakit diantaranya dengan melakukan monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga
19
penggunaan teknologi pengendalian dapat menjadi lebih tepat. Strategi
pengendalian PHT, yaitu:
a. Gunakan varietas tahan hama dan penyakit b. Tanam tanaman yang sehat
c. Pengamatan berkala di lapangan d. Pemanfaatan musuh alami seperti pemangsa predator, misalnya
laba-laba e. Pengendalian secara meknik, seperti menggunakan alat atau
mengambil dengan tanah, menggunakan pagar, dan menggunakan perangkap.
f. Pengendalian secara fisik, seperti menggunakan lampu peragkap g. Penggunaan pestisida hanya bila diperlukan dengan insektisida,
fungisida atau molusida Pemberantasan
hama dan
penyakit dapat
dilakukan dengan
menggunakan cara biologis, yaitu pemberantasan hama yang dilakukan dengan menggunakan musuh alaminya, namun juga dilakukan dengan
memperhatikan pengaturan air pada pertanaman padi. Cara fisik atau mekanik dengan mengumpulkan telur-telur hama yang belum menetas
kemudian memusnahkannya. Cara kimiawi, yaitu cara pemberantasan hama dan penyakit dengan menggunakan bahan-bahan kimiawi seperti
insektisida atau fungisida.
11. Panen tepat waktu
Ketepatan waktu panen padi sangat menentukan kualitas butir padi dan kualitas beras, panen belum waktunya menimbulkan persentase butit
hijau dan butir kapur tinggi sedang panen yang terlambat menyebabkan hasil berkurang karena butir padi mudah lepas dari malai dan tercecer di
sawah serta beras pecah waktu digiling. Panen padi sebaiknya dilakukan setelah 90-95 gabah telah bernas dan menguning.
Panen dan peontokan pada waktu yang tepat dilakukan dengan cara : 1 Perhatikan umur tanaman, antara varietas yang satu dengan yang
lainnya kemungkinan berbeda
20
2 Hitung sejak padi berbunga, biasanya panen dilakukan pada 30- 35 hari setelah padi berbunga
3 Jika 95 malai menguning segera panen 4 Gunakan alat sabit bergerigi atau mesin panen
5 Panen sebaiknya dilakukan secara serempak kelompok pemanen 15-20 orang yang dilengkapi dengan alat perontok
6 Potong pada bagian tengah atau atas rumpun bila dirontok dengan power thresher
1 Potong bagian bawah rumpun, jika perontokan dilakukan dengan pedal thresher
Menurut Catur 2002, kegiatan saat panen ditempuh dengan memperhatikan umur tanaman dan cara pemanenan. Dalam kegiatan
panen sebaiknya menggunakan mesin pemanen reaper atau sabit bergerigi, karena dapat meningkatkan kapasitas pemanen dan menekan
kehilangan hasil dibandingkan menggunakan sabit biasa. Jika padi akan dirontokkan dengan power threser maka sebaiknya tanaman padi
dipotong pada bagian tengah, tetapi jika dirontokkan dengan menggunakan pedal threser maka sebaiknya tanaman padi dipotong
pada bagian bawah. Dengan cara seperti ini maka dapat menekan kehilangan hasil sampai dibawah 5 .
12. Pasca Panen