Pengembangan Instrumen METODE PENELITIAN

44 jika anak mampu menceritakan sesuai isi bacaan mendapat skor 10, namun jika tidak dapat menceritakan sesuai dengan isi bacaan mendapat skor 0 dan untuk soal nomor 5 jika anak mampu menyebutkan kata baru lebih dari 9 kata anak mendapat skor 10, jika anak mampu menyebutkan kata baru lebih dari 5 mendapat skor 5, namun jika anak hanya mampu menyebutkan kata baru kurang dari 5 mendapat skor 0, skor kemampuan menjawab soal-soal essay yang mencakup ide pokok bacaan, peristiwa yang terjadi, penyebab terjadinya peristiwa, tema pada bacaan yaitu 100 skor dan soal yang dikerjakan sebanyak 10 soal, satu soal jika benar akan mendapatkan 10 skor dan jika salah mendapat skor 0, menuliskan kembali isi cerita atau soal uraian yaitu 45 yang mencakup 15 skor langkah- langkah cerita pada bacaan, 15 skor peristiwa didalam bacaan, 15 skor isi cerita pada bacaan salah mendapat skor 0, sehingga total skor maksimal yang dapat diperoleh yaitu 195. 3. Panduan Observasi Panduan observasi dibuat untuk memperoleh data yang digunakan untuk melihat respon anak tunarungu pada saat proses pembelajaran dengan media koran yang berisi berisi pernyataan tentang perilaku anak dan guru selama pelaksanaan tindakan. Data observasi ini dibuat untuk melengkapi data yang kemudian dijadikan sebagai penguat dalam membuat kesimpulan. Adapun kisi-kisi yang digunakan dalam panduan observasi dapat dijabarkan sebagai berikut: 45 Tabel 3. Kisi-kisi Panduan Observasi Kinerja Anak dalam Penerapan Media Koran No. Komponen Indikator Jumlah Item 1. Ketertarikan subyek terhadap media koran a. Anak membaca bacaan koran 2 b. Memahami isi bacaan yang dibaca 1 c. Tertarik dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan media koran 2 2. Respon subyek saat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media koran. a. Keaktifan anak selama pembelajaran 3 b. Melaksanakan pembelajaran dengan baik 1 c. Tanggapan terhadap pertanyaan dari guru 1 4. Wawancara Wawancara dilakukan dengan guru kelas. Wawancara yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara. Isi dari pedoman wawancara tentang kondisi kelas, anak, dan guru selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan media koran. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara: 46 Tabel 4. Kisi-kisi Panduan Wawancara Guru

G. Validitas Instrumen

Instrumen pada penelitian ini yaitu tes kemampuan membaca pemahaman, panduan observasi, dan panduan wawancara. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan validitas isi dan validitas logis. Validitas isi digunakan untuk validasi tes kemampuan membaca pemahaman yang dilakukan oleh ahli yaitu guru, sedangkan validitas logis digunakan untuk validasi pedoman observasi dan pedoman wawancara. Validitas isi untuk validasi tes kemampuan membaca pemahaman dilakukan oleh guru kelas V SLB B Karnnamanohara. Validasi tes kemampuan membaca pemahaman dengan materi bacaan pada koran dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Validasi logis untuk validasi pedoman observasi dan pedoman wawancara dilakukan oleh ahli yaitu dosen pembimbing. No. Poin-poin Wawancara Jumlah Item 1. Hasil belajar kemampuan membaca pemahaman anak sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan media koran. 1 2. Hasil belajar kemampuan membaca pemahaman anak setelah tindakan dengan penggunaan media koran. 1 3. Ketercapaian tujuan pembelajaran. 2 4. Kebermanfaatan media koran dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman anak. 3 5. Keaktifan anak dalam mengikuti pembelajaran kemampuan membaca pemahaman. 1 6. Peningkatan hasil belajar anak. 1 7. Hambatan yang dialami dalam penerapan media koran. 1 47

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa analisis data deskripsi kuantitatif. Teknik analisis data deskripsi kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil tes yang diperoleh anak. Suharsimi Arikunto 2006: 267 mengatakan bahwa “keuntungan menggunakan persentase sebagai alat untuk menyajikan informasi adalah dengan persentase tersebut pembaca laporan penelitian akan mengetahui seberapa jauh sumbangan tiap-tiap aspek di dalam keseluruhan konteks permasalahan yang sedang dibicarakan”. Rumus yang digunakan menurut Ngalim Purwanto 2006: 102, sebagai berikut: NP = RSM x 100 Keterangan: NP :nilai persen yang dicaridiharapkan R :skor mentah yang diperoleh siswa SM :skor maksimum dari tes yang bersangkutan 100 : bilangan tetap Nilai yang diperoleh dari rumus tersebut dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Menurut Ngalim Purwanto 2006: 103, patokan kriteria yang digunakan adalah: 1. Nilai 86 – 100 termasuk kategori sangat baik 2. Nilai 76 – 85 termasuk kategori baik 3. Nilai 60 – 75 termasuk kategori cukup 48 4. Nilai 55 – 59 termasuk kategori kurang 5. Nilai ≤54 termasuk kategori kurang sekali Hasil penelitian akan disajikan dengan deskriptif naratif, tabel dan grafik sebagai pelengkap, sedangkan data hasil observasi kegiatan pembelajaran menggunakan analisis data deskriptif kualitatif sebagai pendukung terhadap analisis data kuantitatif.

I. Kriteria Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu. Kriteria keberhasilan juga melalui diskusi dengan guru kelas. Peningkatan dilihat dari nilai anak sebelum diberikan tindakan menggunakan media koran. Anak tunarungu dikatakan tuntasberhasil mencapai KKM apabila anak memperoleh persentase minimal 65 dari penguasaan materi yang telah disampaikan melalui media koran. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas

Dasar V Sebelum Pelaksanaan Tindakan Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang siswa yang merupakan siswa kelas dasar V yang beranggotakan 4 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Sebelum peneliti melakukan tindakan terhadap subjek penelitian, peneliti melakukan kegiatan pra tindakan yaitu berupa tes kemampuan awal atau pre test. Tahap pra tindakan dilakukan untuk memperoleh data awal tentang kemampuan awal siswa tunarungu kelas dasar V dalam kemampuan membaca pemahaman sebelum dilakukan tindakan. Tes kemampuan awal dilakukan dengan memberikan tes membaca pemahaman pada pelajaran Bahasa Indonesia yang terdiri dari 16 soal berupa tugas membaca, essay, dan uraian. Gambaran awal kemampuan membaca pemahaman kelas dasar V dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Nilai Tes Kemampuan Awal atau Pre test Membaca Pemahaman Anak Tunarungu Kelas Dasar V No. Nama Skor Nilai Persentase 1 AL 70 3,58 36 2 YH 75 3,84 38 3 HS 90 4,61 46 4 IB 85 4,35 43 5 ST 110 5,64 56 Tabel 5 menunjukkan bahwa skor terendah diperoleh AL mendapat skor 70 dengan nilai 3,58 atau persentase sebesar 36, skor terendah