Pengertian Media Pembelajaran Kajian tentang Media Koran

18 a. Media dapat memperjelas pesan atau materi sehingga tidak terlalu verbalistis. b. Media dapat mengatasi keterbatasan atau kekurangan pada ruang kelas, waktu, tenaga, dan daya indera. c. Media dapat menimbulkan semangat belajar, interaksi dan komunikasi secara langsung antara murid dan guru dengan sumber belajar. d. Anak akan dapat belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. e. Dapat memberi rangsangan yang positif yaitu mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Menurut Daryanto 2010: 8-9 “fungsi media pembelajaran adalah sebagai pembawa informasi dari sumber guru menuju penerima siswa. Fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran”. Sedangkan menurut Ahmad Rohani 1997: 9 “media pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pengalaman- pengalaman yang tidak diberikan guru, serta membuka cakrawala yang lebih luas, sehingga pendidikan bersifat produktif, dan mendorong terjadinya interaksi langsung antara peserta didik, pendidik, maupun dengan lingkungan”. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa manfaat dan fungsi media sangat banyak, yakni dengan adanya media 19 proses pembelajaran dapat lebih menarik, siswa juga akan termotivasi untuk belajar dan dengan adanya media proses pembelajaran dapat bersifat variasi serta tidak membosankan anak. Adanya media pembelajaran dapat memberi pengaruh positif terhadap proses pembelajaran, sebab media merupakan alat yang membantu proses pembelajaran. Selain itu dengan adanya media pembelajaran, informasi atau materi yang disampaikan oleh guru akan lebih mudah diterima oleh anak sebab anak lebih sering melakukan kegiatan dan aktif dengan media pembelajaran yang digunakan, dan tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru saja.

3. Pengertian Media Koran Surat Kabar

Menurut Sudarwan Danim 2010: 28 “bahan bacaan buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur, dan lain-lain lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah”. Pernyataan di atas merupakan kelebihan dari bahan bacaan yang bersifat cetakan, seperti bahan bacaan koran dapat dibaca berulang-ulang, sehingga tidak hanya dibaca dalam satu kali saja. Menurut Pramila Ahuja dan G.C. Ahuja 2010: 181: “surat kabar atau Koran sering disebut “buku teks yang hidup”, karena surat kabar bisa memberikan informasi up to date tidak ketinggalan zaman, selalu baru bagi para siswa yang berkaitan dengan setiap mata ajar yang mereka pelajari disekolah. Apabila kita membaca surat kabar dengan cermat, kita bisa mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi hari ini di kota, provinsi, Negara kita atau di dunia internasional.” Surat kabar atau koran selalu menyajikan informasi terbaru, untuk siswa yang membaca koran tentu akan disesuaikan isi bacaannya 20 dengan mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Pembelajaran membaca koran akan mengembangkan daya tangkap siswa agar mengetahui informasi atau peristiwa yang terjadi pada hari ini. Farida Rahim 2008: 96 menyatakan bahwa “surat kabar merupakan bahan bacaan yang efektif dalam pembelajaran membaca”. Media koran merupakan media yang sesuai untuk pembelajaran membaca pemahaman, selain informasi yang disajikan terbaru media koran juga memiliki bacaan yang menarik dan bervariasi sehingga pembaca akan berusaha membaca dan memahami isi dari bacaan. Hal ini juga diungkapkan oleh Daryanto 2010: 24-25 surat kabar atau koran adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang mengandung cerita menarik perhatian, sebagai sarana belajar dalam meningkatkan kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi. Kossach dan Sulivan Farida Rahim, 2008: 96 menyatakan bahwa surat kabar merupakan sumber bahan bacaan tambahan yang memungkinkan guru membawa komunitas bahasa ke dalam kelas. Surat kabar dapat menjadi bahan bacaan yang hidup untuk pengetahuan sosial sebab melalui surat kabar anak dapat belajar tentang peristiwa yang terjadi hari ini. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media koran adalah media komunikasi masa yang berupa kertas cetak yang berisi berita atau fenomena alam dan mengandung cerita menarik yang terjadi di Indonesia atau di lingkungan sekitar. Media koran 21 merupakan media yang efektif untuk pembelajaran membaca, sebab media koran berisi cerita yang bervariasi sehingga para pembaca tidak mudah bosan dan mereka akan berusaha membaca dengan pemahaman yang baik agar dapat mengetahui isi dari bacaan.

4. Pentingnya Media Koran Surat Kabar

Departemen Pendidikan USA Pramila Ahuja dan G.C Ahuja, 2010: 184 menyatakan bahwa “para siswa yang memanfaatkan surat kabar di dalam kelas menjadi pembaca yang lebih analitis dan paham dibanding yang tidak”. Pramila Ajuha dan G.C Ahuja 2010: 190 menyatakan bahwa “koran membawa informasi dari berbagai bidang ilmu yang luas. Seperti sejarah, geografi, ekonomi, sastra, sains, dan lain-lain. Surat kabar menjadi bacaan menarik, bagian fitur dan suplemen berisi bahan-bahan penting baik informasi maupun pengetahuan”. Penggunaan surat kabar dalam pembelajaran membaca tentunya sangat menarik bagi anak, hal ini ditunjukkan dari pendapat ahli di atas bahwa surat kabar memiliki manfaat dalam pengajaran membaca di dalam kelas, surat kabar juga berisi informasi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, yaitu: sejarah, geografi, ekonomi, sastra, sains, dan lain-lain.

5. Kekurangan Media Koran Surat Kabar

Media koran mempunyai beberapa kekurangan untuk digunakan dalam pembelajaran, kekurangan tersebut antara lain, dikarenakan 22 koran menggunakan tulisan yang cenderung kecil, maka akan menyulitkan anak yang indera penglihatannya mengalami minus, media koran bersifat media cetakan sehingga akan sulit untuk menampilkan gerakan pada media cetak. Hal ini juga diungkapkan oleh Sukiman 2012: 38-39 adapun keterbatasan media Koran antara lain: a. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan dan tulisan pada surat kabar cenderung kecil, sehingga akan mempersulit siswa yang mempunyai gangguan pada mata. b. Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna-warni. c. Proses percetakan media seringkali memakan waktu lama.

C. Kajian tentang Kemampuan Membaca Pemahaman

1. Pengertian Membaca Pemahaman

Pembelajaran membaca pemahaman merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh anak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Anak harus dapat menguasai pembelajaran membaca pemahaman untuk memenuhi kompetensi yang sudah ditetapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran membaca pemahaman menuntut anak untuk mengetahui isi dari bacaan, mengetahui permasalahan yang terkandung dalam bacaan, serta mengetahui alur cerita pada bacaan.