22
koran menggunakan tulisan yang cenderung kecil, maka akan menyulitkan anak yang indera penglihatannya mengalami minus,
media koran bersifat media cetakan sehingga akan sulit untuk menampilkan gerakan pada media cetak. Hal ini juga diungkapkan
oleh Sukiman 2012: 38-39 adapun keterbatasan media Koran antara lain:
a. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan dan tulisan
pada surat kabar cenderung kecil, sehingga akan mempersulit siswa yang mempunyai gangguan pada mata.
b. Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi,
gambar, atau foto yang berwarna-warni. c.
Proses percetakan media seringkali memakan waktu lama.
C. Kajian tentang Kemampuan Membaca Pemahaman
1. Pengertian Membaca Pemahaman
Pembelajaran membaca pemahaman merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh anak pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Anak harus dapat menguasai pembelajaran membaca pemahaman untuk memenuhi kompetensi yang sudah ditetapkan
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran membaca pemahaman menuntut anak untuk mengetahui isi dari bacaan,
mengetahui permasalahan yang terkandung dalam bacaan, serta mengetahui alur cerita pada bacaan.
23
Soedarso 2005: 58 menyatakan bahwa “membaca pemahaman adalah kemampuan membaca untuk mengerti: ide pokok, detail yang
penting, dan seluruh pengertian.” Sedangkan Menurut Mulyono Abdurrahman 2003: 212 Membaca pemahaman merupakan membaca
yang dikenal dengan membaca dalam hati. Membaca dalam hati pada hakikatnya sama dengan membaca pemahaman. Menurut Murni
Winarsih 2007: 172 membaca reseptif mempunyai tujuan yang sama dengan pemahaman, yaitu merayap atau memahami isi bacaan. Isi
bacaan menceritakan tentang pengalaman orang lain yang mungkin belum pernah dialami anak, sehingga dapat menambah pengalaman
baru bagi anak tunarungu. “Pemahaman adalah salah satu unsur penting membaca.
Pemahaman membaca bukanlah satu-satunya unsur, tetapi merupakan serangkaian proses yang berkaitan” Pramila Ahuja dan G.C Ahuja,
2010: 156. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah membaca dalam hati yang mempunyai
tujuan anak dapat memahami isi bacaan yang ditunjukkan kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi dalam
bacaan.
2. Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman
McLaughlin dan Allen Farida Rahim, 2008:3-4 menyatakan bahwa prinsip-prinsip membaca pemahaman antara lain:
a. Pemahaman merupakan proses menumbuhkan rasa sosial.
24
b. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum
yang membantu perkembangan pemahaman. c.
Guru membaca suatu materi pelajaran secara professional dan tepat akan mempengaruhi belajar siswa menjadi lebih baik.
d. Bagi pembaca yang berperan aktif dalam proses membaca akan
memiliki pemahaman yang baik. e.
Dalam membaca sebaiknya terjadi dalam suatu konteks yang bermakna.
f. Siswa banyak menemukan manfaat kegiatan membaca dari
berbagai teks bacaan pada berbagai tingkat kelas. g.
Perkembangan penguasaan kosakata siswa dalam suatu pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.
h. Pengikutsertaan adalah suatu faktor penting pada proses
pemahaman. i.
Strategi dan keterampilan membaca harus diajarkan secara baik dan benar.
j. Asesmen yang dinamis dapat memberi informasi pembelajaran
membaca pemahaman. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip
membaca pemahaman meliputi: pemahaman harus dibangun sejak dini agar membantu proses sosial, ketika guru menyampaikan materi dengan
cara membaca yang baik akan dapat mempengaruhi belajar anak, banyak manfaat yang didapat oleh anak pada saat membaca dan anak akan
menemukan kosakata baru yang sebelumnya belum diketahui oleh anak, serta strategi dan keterampilan membaca harus diajarkan agar membantu
anak lebih cepat paham pada saat membaca.
3. Aspek Membaca Pemahaman
Henry Guntur Tarigan 2008: 12 mengemukakan bahwa aspek membaca pemahaman meliputi:
a. Memahami pengertian sederhana.
b. Memahami
makna maksud
dan tujuan
pengarang, relevansikeadaan budaya, dan reaksi pembaca.
c. Evaluasi atau penilaian isi dan bentuk.