8.6. Dampak Kenaikan Upah dan Curahan Tenaga Kerja Keluarga di Luar Usahatani
Pendapatan usaha di luar usahatani berasal dari usaha tetap kepala keluarga dan istri serta pendapatan buruh tani dan buruh non pertanian yang
secara langsung terkait dengan pendapatan total rumahtangga petani. Pendapatan buruh terdiri atas komponen curahan tenaga kerja keluarga dan upah tenaga kerja.
Rata-rata kontribusi pendapatan ini terhadap pendapatan total mencapai 26 persen untuk seluruh kabupaten. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis dampak dari
kenaikan upah dan curahan tenaga kerja keluarga di luar usahatani terhadap ekonomi rumahtangga petani sebesar 10 persen. Hal ini disajikan dalam Skenario
12 masing-masing bagi petani SITT dan Non SITT. Hasil simulasi pada skenario 12 menunjukkan bahwa terjadi realokasi
penggunaan tenaga kerja keluarga yang menurun sebesar 4.8 persen pada usaha padi dan meningkat sebesar 0.6 persen pada usaha sapi Tabel 22. Hal ini
berdampak pada peningkatan pendapatan luar usahatani sebesar 10.7 persen dan pendapatan total rumahtangga petani menurun sebesar 1.4 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa kenaikan pendapatan di luar usahatani tidak dapat mengkompensasi pendapatan dari usahatani. Seluruh kegiatan usahatani yang
dilakukan mengalami penurunan, bahkan produksi padi turun sebesar 7 persen bagi petani SITT dan 10 persen bagi petani Non SITT. Pendapatan di luar
usahatani sendiri berpengaruh positif terhadap curahan tenaga kerja keluarga untuk usaha lain. Semakin besar pendapatan yang diperoleh, rumahtangga petani
akan meningkatan curahan tenaga kerja keluarga ini, sehingga penggunaan tenaga kerja keluarga untuk usaha padi menurun.
Tabel 22. Dampak Kenaikan Pendapatan Usaha di Luar Usahatani terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani SITT dan Non SITT
Peubah Endogen Skenario 12
SITT Non SITT
Luas areal panen padi - 5.802
- 7.824 Produksi padi
- 6.921 - 9.814
Produksi kompos - 1.035
- 1.944 Produksi sapi
- 0.456 - 0.741
Penggunan TK keluarga padi - 4.748
- 4.797 Penggunaan TK luar padi
- 7.387 - 7.936
Penggunan TK keluarga sapi 0.586
0.644 Curahan TK keluarga
10.000 10.000
Jumlah benih padi - 4.255
- 6.255 Jumlah pupuk urea
- 7.708 - 10.738
Jumlah pupuk SP-36 - 9.820
- 12.564 Jumlah pupuk KCl
- 11.908 - 13.448
Jumlah obatpestisida - 10.875
- 13.372 Jumlah kompos
- 2.826 - 3.996
Jumlah bakalan sapi - 0.343
- 0.497 Jumlah jerami segar
- 0.141 - 0.288
Jumlah konsentrat - 0.766
- 1.516 Jumlah obat sapi
- 0.858 - 1.608
Biaya sarana padi - 6.535
- 8.947 Biaya sarana sapi
- 0.443 - 0.629
Penerimaan usahatani - 3.660
- 5.371 Pendapatan padi
- 9.244 - 17.814
Pendapatan sapi - 0.492
- 0.816 Pendapatan kompos
- 2.187 - 3.220
Pendapatan usahatani - 5.085
- 8.940 Pendapatan luar usahatani
10.656 14.519
Pendapatan total - 1.386
- 3.201 Konsumsi pangan
- 1.330 - 2.022
Konsumsi non pangan - 1.809
- 3.363 Konsumsi total
- 1.463 - 2.371
Konsumsi gabah - 0.985 - 1.908
Surplus gabah - 8.360
- 12.057 Investasi sumberdaya
- 0.622 - 1.375
Investasi produksi 4.389
5.464 Investasi total
0.500 0.111
Tabungan - 0.744
- 1.510 Cicilan kredit usahatani
- 7.674 - 10.964
Cicilan kredit usahasapi 0.694
- Keterangan:
Skenario12: Kenaikan upah dan curahan tenaga kerja keluarga di luar usahatani
masing-masing sebesar 10 persen.
Menurunnya alokasi penggunaan tenaga kerja keluarga ini akan mengakibatkan turunnya produksi padi, yang pada gilirannya akan menurunkan
penerimaan usaha padi sehingga pendapatan usaha padi turun sebesar 9 persen. Hal yang sama juga terjadi pada produksi sapi dan kompos, meski dengan besaran
yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan turunnya produksi padi. Pada struktur alokasi pengeluaran, konsumsi pangan dan non pangan
menurun masing-masing sebesar 1.3 persen dan 1.8 persen yang menyebabkan turunnya konsumsi total sebesar 1.4 persen. Pendapatan di luar usahatani
berpengaruh positif dan langsung terhadap investasi produksi sehingga invesatsi total meingkat sebesar 0.5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rumahtangga
petani memutuskan untuk merealokasikan sumber pendapatan yang diterima akibat kenaikan pendapatan usaha di luar usahatani kepada investasi produksi.
8.7. Rekapitulasi Dampak Perubahan Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani