Pengaruh Hidrasi pada Kesehatan, Performa Fisik, dan Kebugaran
61
Telah dibuktikan pada kelompok anak dan dewasa terdapat hubungan konsumsi air dengan pencegahan terjadinya obesitas, karena minum banyak air dapat mengurangi
rasa lapar. Dehidrasi ringan pada orangtua dapat menyebabkan disfungsi kelenjar ludah.
Diare akut dapat menyebabkan dehidrasi ringan sampai sedang, yang ditunjukkan terjadinya gejala mulut kering, dahaga, kulit kering, pusing, dan mata berkunang. Kleiner
1999 mereview keterkaitan hidrasi dengan kesehatan, misalnya yang sering terjadi pada penderita batu ginjal.
Review studi menunjukkan dehidrasi penurunan 1 berat badan menurunkan kemampuan fisiologis dan fisik yang berkaitan dengan daya tahan olahraga. Pengurangan
sampai 2.2 dapat menyebabkan denyut jantung dan stroke selama olah raga ringan dan berat.
Dampak dehidrasi terhadap performa fisik selama ini diperlajari dari dua sudut yang berbeda, yaitu pada kondisi dehidrasi yang disengaja
voluntary dan tidak disengaja
involuntary Williams, 2005. Dehidrasi yang disengaja sering digunakan oleh atlet yang dengan sengaja berolahraga agar mengeluarkan keringat, melakukan sauna,
menggunakan zat diuretik atau dengan sengaja menurunkan intake air dan makanan. Dehidrasi yang tidak sengaja biasanya terjadi pada atlit karena pengeluaran keringat
berlebih selama olahraga dalam kondisi panas. Secara umum dijelaskan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan dehidrasi yang
selanjutnya dapat mempengaruhi berbagai proses fisiologis yang akhirnya mengganggu performa fisik. Sawka
et al. 2000 melaporkan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume cairan baik intrasel maupun ekstrasel serta menurunkan
cardiac output. Suhu tubuh akan meningkat karena penurunan laju pengeluaran keringat.
Dehidrasi juga diketahui akan menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit pada otot. Studi-studi tentang dampak dehidrasi yang disengaja terhadap performa fisik
masih menunjukkan hasil yang belum konsisten sehingga masih memerlukan studi lebih lanjut Williams 2005. Dijelaskan bahwa sebagian besar studi menemukan bahwa
dehidrasi 4 sampai 8 berat badan tidak berhubungan dengan faktor performa fisik seperti
intense muscular effort, isomeric muscle strength atau endurance. Di sisi lain dilaporkan studi yang menunjukkan bahwa dehidrasi 4 secara signifikan mengganggu
performa fisik seperti pelaksanaan anaerobic muscular endurance yang lebih lambat 20-
30 detik, juga menurunkan 15 knee extention endurance. Mekanisme gangguan
62
diperkirakan karena otot kehilangan kalium dan peningkatan suhu otot selama olahraga. Ditegaskan bahwa tidak ada studi yang menunjukkan dehidrasi meningkatkan performa
fisik. Studi dehidrasi yang tidak disengaja tanpa perlakuan menunjukkan bahwa
dehidrasi pada tingkatan kurang 2 berat tubuh telah mengganggu performa fisik Williams, 2005. Dilaporkan bahwa performa fisik yang terganggu berhubungan dengan
fungsi kardiovaskular dan pengaturan suhu tubuh. Dehidrasi secara signifikan dapat menurunkan kemampuan aerobik maksimal
maximal aerobic power 4-8 pada saat penurunan berat tubuh mencapai 3 pada atlet yang berolahraga pada suhu normal dan
gangguan menjadi lebih berat jika atlet berolahraga pada suhu udara yang lebih panas. Dehidrasi juga dilaporkan dapat menurunkan volume plasma yang berakibat pada
berkurangnya cardiac output dan aliran darah ke kulit dan otot. Berkurangnya aliran darah ke kulit ditunjukkan dengan menurunnya laju pengeluaran keringat dan
meningkatnya suhu tubuh. Semakin tinggi tingkatan dehidrasi maka semakin meningkat temperatur tubuh dan detak jantung serta semakin menurun jumlah darah yang dipompa
oleh jantung per beat stroke volume.