Desain dan Lokasi Pemilihan Contoh

66 respondennya menjadi 50 orang untuk tiap kelompok umur dan jenis kelamin. Mempertimbangkan ada dua kelompok jenis kelamin, dua kelompok umur dan dua lokasi penelitian, maka jumlah total contohrespondennya adalah 50 x 2 jenis kelamin x 2 umur x 2 lokasi penelitian yaitu 400 orang. Mempertimbangkan bahwa seluruh kelompok usia 15-18 tahun merupakan pelajar SMU, maka cara yang paling mudah dan tepat secara teknis dan ekonomi adalah dengan memilih SMU dan institusilembaga pendidikan dengan jumlah siswa yang banyak di masing-masing lokasi penelitian Bandung Barat dan Jakarta Utara. Penelitian ini juga mencakup responden dari golongan usia dewasa. Untuk contoh dewasa, maka contoh tersebut adalah guru dan karyawan sekolah yang berusia 25 – 50 tahun yang berada di empat lokasi penelitian. Gambar 1. Bagan Pemilihan Contoh Daftar guru dan karyawan sekolah prlk terpilih Daftar SMUN di Jakarta UtaraBandung Barat dan jumlah guru Daftar SMUN memenuhi syarat SMUN terpilih 2 sekolahlokasi Daftar Kls 1 Memenuhi syarat Daftar Kls 2 Memenuhi syarat Daftar Kls 3 Memenuhi syarat Kls 1 terpilih Kls 2 terpilih Kls 3 terpilih Daftar siswa prlk kls 2 memenuhi syarat Daftar siswa prlk kls 3 memenuhi syarat Daftar siswa prlk kls 1 memenuhi syarat Daftar siswa prlaki kls 2 terpilih Daftar siswa prlaki kls 3 terpilih Daftar siswa prlaki kls 1 terpilih Daftar guru dan karyawan sekolah prlk Daftar guru dan karyawan sekolah prlk yang memenuhi syarat 67

3.3. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer. Tabel 5 berikut berisi daftar jenis dan cara pengumpulan data yang akan dilakukan Table 5. Variabel, data, dan metode yang digunakan dalam penelitian Peubah Data Method Sosial-ekonomi- demografi Karakteristik individu dan keluarga umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendapatan keluarga, tingkat pendidikan orang tua Kuesioner yang diisi sendiri Konsumsi makanan dan minuman Jenis, jumlah dan sumber air minum dan minuman Wawancara selama 7 hari semi FFQ Kebiasaan minum air dan minuman Frekuensi, waktu, tempat dan kondisi saat mengonsumsi air minum dan minuman Kuesioner yang diisi sendiri Persepsi dan pengetahuan tentang minum air yang sehat serta manfaatnya Fungsi dan jumlah air yang dibutuhkan, dampak jika kekurangan, sumber, penyebab dehidrasi, kriteria air minum yang aman dan sehat, manfaat terhadap kesehatan dan kondisi emosi mengonsumsi air minum yang aman, risiko jika tidak cukup minum Kuesioner yang diisi sendiri Status gizi Berat badan dan tinggi badan Pengukuran langsung dengan menggunakan timbangan analog untuk mengukur berat badan dan microtois untuk tinggi badan Aktivitas fisik Jenis, durasi dan frekuensi dari berbagai aktivitas fisik dan olahraga selama satu minggu Kuesioner yang diisi sendiri Gejala atau tanda dehidrasi Kuesioner dan pemeriksaan fisik Status hidrasi Berat jenis, warna, mikroskopik urin Urinalisis Pemeriksaan fisik Tensi, nadi serta suhu tubuh Pengukuran langsung. Tekanan darah menggunakan Tensi meter merek OMRON. Suhu tubuh dengan termometer air raksa. Riwayat penyakit Rawat inap, lama hari dirawat, riwayat diabates, gagal ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan jantung, serta riwayat penyakit degeneratif pada orang tua. Anamnesa oleh dokter Pengukuran tingkat dehidrasi ini dilakukan oleh masing-masing subjek berdasarkan kriteria tersebut. Tabel 6. Berbagai tanda dehidrasi Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang 1. Haus 2. Sakit kepala 3. Lelah 4. Kulit tidak segar 5. Mulut dan tenggorokan kering 1. Detak jantung meningkat 2. Pusing 3. Lemah dan kurang bertenaga 4. Konsentasi urin pekat, volume sedikit Sumber: TP dan AFIC 2004 68 3.4. Manajemen Kualitas Data 3.4.1. Kontrol Kualitas Data Agar data yang diperoleh berkualitas, maka dilakukan kontrol terhadap kualitas data. Kontrol tersebut terdiri atas empat tahap yaitu: 1 Pertemuan tim yang membahas desain dan metode; 2 Seleksi dan pelatihan enumerator; 3 Uji coba lapang kuesioner atau instrument yang digunakan; 4 Standardisasi alat dan pengukuran oleh enumerator ; 5 Supervisi selama pengambilan data di lapang; dan 6 Kontrol entri danpengolahan data. Pengontrolan akan kemungkinan adanya perbedaan interpretasi dalam kuesioner dilakukan melalui pelatihan bagi para enumerator. Seluruh enumerator yang akan dilibatkan dalam kegiatan penelitian ini merupakan lulusan S1 dari program studi gizi maupun kesehatan masyarakat. Berbagai hal yang akan disampaikan dalam kegiatan pelatihan enumerator ini antara lain tujuan serta metode penelitian, hak, tugas serta tanggung jawab enumerator dan cara pengumpulan data yang benar sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Bentuk kegiatan pelatihan ini yaitu ceramah, diskusi serta praktek langsung khususnya dalam penggunaan instrumen penelitian tertentu. Wawancara ulang terhadap beberapa contohresponden dilakukan oleh koordinator wilayah dan tim peneliti sebagai bentuk pemeriksaan ulang terhadap data yang telah dikumpulkan oleh enumerator. Wawancara ulang ini akan difokuskan pada penggalian data konsumsi minuman serta berbagai tandagejala dehidrasi. Kegiatan supervisi lapang dilakukan oleh koordinator lapang untuk memecahkan berbagai masalah yang mungkin timbul selama pengumpulan data di lapang, juga dalam rangka seperti efesiensi pemeriksaan data, dan kelengkapan pengumpulan data.

3.4.2. Entri, Verifikasi dan Cleaning Data

Manajemen data terdiri dari pengecekan kelengkapan data, reabilitas data, data entri, verifikasi data dan cleaning data. Pemeriksaan rutin terhadap kelengkapan data kuesioner untuk memverifikasi dan melengkapi data-data yang belum lengkapkurang jelas. Koordinator lapang bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Kegiatan penelitian ini juga mencakup kegiatan untuk pengecekan reliabilitas data untuk menjaga kekonsistenan berbagai variabel yang digunakan.

Dokumen yang terkait

Mother’s Nutrition Knowledge and Food Habits of Households in Highland and Coastal Areas

0 7 6

Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat Sesaat

0 3 45

Health, nutrition and hydration status of Indonesian workers: a preliminary study in two different environmental settings

0 2 5

PENDAHULUAN Perbedaan Kebiasaan Minum Dan Status Hidrasi Pada Remaja Overweight Dan Non Overweight Di SMK Batik 1 Surakarta.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kebiasaan Minum Dan Status Hidrasi Pada Remaja Overweight Dan Non Overweight Di SMK Batik 1 Surakarta.

0 1 4

PERBEDAAN KEBIASAAN MINUM DAN STATUS HIDRASI PADA REMAJA Perbedaan Kebiasaan Minum Dan Status Hidrasi Pada Remaja Overweight Dan Non Overweight Di SMK Batik 1 Surakarta.

0 2 13

KEBIASAAN SARAPAN, STATUS GIZI, DAN KUALITAS HIDUP REMAJA SMP BOSOWA BINA INSANI BOGOR (Breakfast Habits, Nutritional Status, and Health Related Quality of Life of Adolescents

0 0 6

Relationships among the perceived health status, family support and life satisfaction of older Korean adults

0 0 8

Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi, Lemak, Cairan, dan Status Hidrasi Mahasiswa Obesitas dan Non Obesitas ( Difference of Consumption Level of Energy, Fat, Liquid and Hydration Status of Obese and Non

0 0 12

POLA PENGELOLAAN AIR MINUM MENURUT KARAKTERISTIK WILAYAH, STATUS EKONOMI DAN SARANA AIR MINUM DI INDONESIA (DATA RISKESDAS 2007) Pattern of Drinking Water Management based on Regional Characteristics, Economic Status and Drinking Water Facilities in Indon

0 0 7