Hipotesis Penelitian Definisi Operasional

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis Kerja: 1 Semakin rendah variabel-variabel pada karakteristik sumberdaya individu dan sumberdaya RMKL dan RMKP, semakin tinggi akses dan kontrol mereka terhadap Program PLTMH. 2 Semakin tinggi frekuensi kunjungan fasilitator semakin tinggi akses, kontrol, partisipasi dan manfaat yang diperoleh RMKL dan RMKP terhadap Program PLTMH. 3 Semakin tinggi jumlah dana Program PLMTH dan tingkat kesesuaian, program dengan kebutuhan rumahtangga miskin semakin tinggi akses, kontrol, partisipasi dan manfaat RMKL dan RMKP terhadap Program PLTMH. 4 Semakin tinggi akses dan kontrol RMKL dan RMKP terhadap Program PLTMH, semakin tinggi tingkat partisipasi mereka dalam pelaksanaan Program PLTMH. 5 Semakin tinggi tingkat partisipasi RMKL dan RMKP dalam pelaksanaan Program PLTMH semakin tinggi manfaat yang mereka peroleh mereka dari Program PLMTH.

2.4 Definisi Operasional

Di bawah ini dikemukakan definisi operasional dari semua variabel tidak bebas dan bebas pada penelitian ini. 1 Tingkat Akses RMKL dan RMKP terhadap Perencanaan Program PLTMH Y1 adalah jumlah total skor yang diperoleh RMKL dan RMKP dalam mengikuti tahap persiapan, dibedakan ke dalam kategori: a rendah, jika skornya antara satu sampai dengan dua, b sedang, jika skornya antara tiga sampai dengan empat, dan c tinggi, jika skornya lima. 2 Tingkat Akses RMKL dan RMKP terhadap Pelaksanaan Program PLTMH Y2 adalah jumlah total skor yang diperoleh RMKL dan RMKP dalam mengikuti tahap pelaksanaan program sesuai dengan rencana kerjanya, yang dibedakan ke dalam kategori: a rendah, jika skornya nol, b sedang, jika skornya satu, dan c tinggi, jika skornya lebih dari satu. 3 Tingkat Akses RMKL dan RMKP terhadap Pemanfaatan Hasil Program PLTMH Y3 adalah jumlah total skor yang diperoleh RMKL dan RMKP dalam menggunakanmenikmati hasil program PLTMH, yang dibedakan ke dalam kategori: a rendah, jika skornya satu, b sedang, jika skornya antara dua hingga tiga, dan c tinggi, jika skornya empat. 4 Tingkat Kontrol RMKL dan RMKP terhadap Perencanaan Program PLTMH Y4 adalah peranserta RMKL dan RMKP dalam pengambilan keputusan terhadap sumberdaya program pada tahap perencanaan Program PLTMH; dibedakan ke dalam tiga kategori: a rendah, jika hanya suami atau istri sendiri yang berperanserta, b sedang, jika suami dan istri berperanserta, tetapi salah seorang suami atau isteri dominan, dan c tinggi, jika suami dan istri berperan serta, tanpa adanya dominasi salah seorang diantara mereka. 5 Tingkat Kontrol RMKL dan RMKP terhadap Pelaksanaan Program PLTMH Y5 adalah peranserta ARMKLARMKP dalam pengambilan keputusan pada setiap kegiatan tahap pelaksanaan Program PLMTH, dibedakan ke dalam tiga kategori: a rendah, jika hanya suami sendiri atau istri sendiri yang berperanserta, b sedang, jika suami dan istri keduanya berperan serta, namun salah seorang diantara mereka dominan, dan c tinggi, jika suami dan istri berperanserta, tanpa adanya dominasi salah seorang diantara mereka. 6 Tingkat Kontrol RMKL dan RMKP terhadap Pemanfaatan Hasil Program PLTMH Y6 adalah peranserta ARMKLARMKP dalam pengambilan keputusan pada setiap kegiatan dalam pemanfaatan hasil Program PLTMH; dibedakan ke dalam tiga kategori: a rendah, jika hanya suami atau istri yang berperanserta, b sedang, jika suami dan istri berperanserta, namun salah seorang diantara mereka dominan, dan c tinggi, jika suami dan istri berperanserta, tanpa adanya dominasi salah seorang diantara mereka. 7 Tingkat Partisipasi RMKL dan RMKP dalam Pelaksanaan Program PLTMH Y7 adalah peranserta RMKL dan RMKP dalam semua kegiatan dalam pelaksanaan Program PLTMH, berupa peranserta dalam pembangunan fisik, menjadi pengurus dalam kelembagaan, dan gotong royong dibedakan ke dalam kategori: a rendah, jika skornya nol, b sedang, jika skornya satu, dan c tinggi jika skornya lebih dari satu. 8 Tingkat Manfaat RMKL dan RMKP terhadap Hasil Program PLTMH Y8 adalah pola pemanfaatan hasil program PLTMH oleh anggota RMKL dan RMKP, dibedakan ke dalam kategori: a rendah, jika yang memperoleh manfaat hanya salah seorang dari anggota RMKL dan RMKP, b sedang, jika yang menikmati program PLTMH dua orang anggota RMKL dan RMKP, dan c tinggi, jika yang menikmati program seluruh atau semua anggota RMKL dan RMKP. 9 Tingkat Pendidikan Formal X1 adalah lamanya tahun pendidikan yang dinikmati anggota RMKL dan RMKP di bangku sekolah; dibedakan ke dalam tiga kategori: a rendah, jika tidak lulus SD atau tamat SD, b sedang, jika tamat SMP dan SMA, dan c tinggi, jika tamat akademiperguruan tinggi. 10 Status Bekerja X2 adalah kondisi bekerja yang dialami individu dalam hubungannya dengan ada tidaknya dukungan tenaga kerja lainnya, dibedakan ke dalam: a rendah, jika berstatus sebagai pekerja keluarga atau bekerja tanpa upah, b sedang, jika bekerja selaku buruh tidak tetap atau berusaha sendiri tanpa bantuan orang lainpekerja keluarga, dan c tinggi, jika bekerja sebagai karyawan PNSswasta dengan gaji tetap danatau berusaha sendiri dengan bantuan pekerja upahan. 11 Tingkat Kekayaan X3 adalah kumulatif dari faktor-faktor: pendapatanpenghasilan dan pemilikan barang-barang berharga RMKL dan RMKP yang mencakup kepemilikan perhiasan, barang elektronik, dan kendaraan bermotor yang dinilai setara rupiah sesuai nilai pada saat penelitian berlangsung; dibedakan kedalam tiga kategori: a rendah, jika jumlah kekayaan dibawah Rp.6.722.216,0 enam juta tujuh ratus dua puluh dua ribu dua ratus enam belas rupiah, b sedang, jika jumlah kekayaan antara Rp.6.722.216,0 sampai dengan Rp.15.532.583,0 enam juta tujuh ratus dua puluh dua ribu dua ratus enam belas rupiah sampai dengan lima belas juta lima ratus tiga puluh dua ribu lima ratus delapan puluh tiga rupiah, dan c tinggi, jika jumlah kekayaan diatas Rp.37.787.383,0 tiga puluh tujuh juta tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu tiga ratus delapan puluh tiga rupiah. 12 Status Rumahtangga X4 adalah kondisi rumahtangga miskin berdasarkan kriteria rumahtangga miskin menurut kriteria lokal yang mencakup ciri- ciri tidak mempunyai lahan, tidak bermodal, tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan tidak berpendidikan tinggi. Dibedakan ke dalam tiga kategori: a Kategori Miskin I: memiliki semua karakteristik kriteria lokal, b Kategori Miskin II: memiliki kombinasi tiga kriteria rumahtangga miskin lokal, c Kategori Miskin III: memiliki dua karakteristik kriteria rumahtangga miskin lokal, dan d Kategori Miskin IV, jika hanya memiliki salah satu karakteristik dari kriteria rumahtangga miskin secara lokal. Status rumahtangga miskin menurut kriteria BPS 20002005 dibedakan ke dalam: a miskin, jika memenuhi lima atau lebih dari variabel kemiskinan yang berskor satu dan b tidak miskin, jika lebih dari lima variabel kemiskinan yang berskor satu. 13 Tingkat Kontrol dalam Rumahtangga X5 adalah dominasi anggota RMKL dan RMKP dalam menentukan kegiatanpenggunaan sumberdaya dalam rumahtangga, dibedakan ke dalam tiga kategori, yakni: a rendah, jika hanya suami sendiri atau istri sendiri, b sedang, jika suami dan istri tapi suami dominan atau suami dan istri tapi istri dominan, dan c tinggi, jika suami dan istri setara. 14 Frekuensi Kunjungan Fasilitator X6 adalah jumlah kedatangan fasilitator selama pelaksanaan PLTMH kepada RMKL dan RMKP sejak program diintroduksikan sampai berjalannya program hingga penelitian dilakukan, dibedakan ke dalam tiga kriteria: a rendah jika tidak ada kunjungan,b sedang, jika sekali kunjungan tiap minggu, dan c tinggi, jika lebih dari sekali kunjungan. 15 Jumlah Dana Program X7 adalah total rupiah bantuan materi dari Program PLTMH yang diperoleh RMKL dan RMKP. Dalam hal ini, bantuan dana program dialokasikan untuk pembangunan PLTMH. Jumlah dana program keseluruhan sebesar US 225.000 dua ratus dua puluh lima ribu dolar Amerika atau setara dengan Rp.633.750.000,00; enam ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah. 16 Tingkat Kesesuaian Program dengan Kebutuhan RMKL dan RMKP X8 adalah kecocokan antara pelaksanaan program dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Dibedakan menjadi a sesuai, jika program PLTMH dinilai sesuai dengan harapan dan mengatasi kebutuhan RMKL dan RMKP, b tidak sesuai, jika program PLTMH dinilai tidak memenuhi harapan dan tidak mengatasi kebutuhan RMKL dan RMKP 17 Tingkat Dukungan Aparat Pemerintah Desa X9 adalah peranserta aparat Desa Cinta Mekar dalam perencanaan dan pelaksanaan Program PLTMH, baik peranserta dalam sosialisasi dan pengawasan kegiatan-kegiatan pada semua tahapan pelaksanaan Program PLTMH; dibedakan ke dalam a rendah, jika aparat desa tidak pernah hadir dalam rapat atau musyawarah program, b sedang, jika aparat desa hanya sekali menghadiri rapat atau musyawarah program, dan c tinggi, jika aparat desa lebih dari sekali menghadiri rapat atau musyawarah program.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Strategi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi hasil sumatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif digunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara purposif, yakni hanya meliputi rumahtangga miskin penerima Program PLTMH. Metode survei digunakan untuk memperoleh data yang mencakup akses, kontrol, dan partisipasi RMKL dan RMKP terhadap program PLTMH, serta manfaat yang mereka peroleh dari program PLTMH. Pengumpulan data pada kedua metode tersebut dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang diadaptasi dari kuesioner Penelitian Riset Unggulan Terpadu atau RUT VIII dari Mugniesyah dkk. 2001. Adapun pengumpulan data kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam in-depth interview dan observasi. Kuesioner terstruktur dan pedoman wawancara mendalam selengkapnya disajikan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Survei dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan dapat menjelaskan ada tidaknya hubungan antar faktor atau variabel penelitian, sementara wawancara mendalam dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang mampu menjelaskan peranan kelembagaan pemerintah desa, koperasi, Yayasan IBEKA serta PT HIBS dalam pelaksanaan pembangunan PLTMH. Data dalam penelitian ini mencakup data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini meliputi: a semua variabel bebas dan tidak bebas