Tingkat Kontrol RMKL dan RMKP terhadap Pelaksanaan Program Tingkat Partisipasi Rumahtangga Miskin Laki-laki dan Perempuan

9.4 Tingkat Kontrol RMKL dan RMKP terhadap Pelaksanaan Program

PLTMH Sama halnya dengan tingkat kontrol ARTL dan ARTP terhadap perencanaan program, tingkat kontrol RML dan RMP terhadap Pelaksanaan Program PLTMH ditentukan oleh pengambilan keputusan dalam rumahtangga terhadap kegiatan pada tahap pelaksanaan. Sehubungan dengan total skor akses yang relatif kecil, pada tingkat kontrol pun ikut terpengaruh dengan tingkat akses. Tabel 22. Jumlah dan Persentase Tingkat Kontrol RMKL dan RMKP terhadap Tahap Pelaksanaan Program PLTMH, Desa Cinta Mekar, Tahun 2008 RMKL RMKP Total Tingkat Kontrol Pelaksanaan n n n Rendah 48 97,96 11 100,00 59 98,33 Sedang 1 2,04 0,00 1 1,67 Tinggi 0,00 0,00 0,00 Total 49 100,00 11 100,00 60 100,00 Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa baik pada RKML dan RKMP, mayoritas kontrol pelaksanaan program tergolong rendah. Hal ini dikarenakan anggota rumahtangga yang terlibat dalam tahap pelaksanaan mayoritas suami saja memutuskan sendiri mengenai aktivitas yang akan diikuti pada tahap pelaksanaan, seperti ikut menjadi buruh dalam pembangunan PLTMH. Namun demikian gaji yang diperoleh dari buruh tersebut dipergunakan untuk membiayai seluruh anggota keluarga.

9.5 Tingkat Partisipasi Rumahtangga Miskin Laki-laki dan Perempuan

terhadap Pelaksanaan Program PLTMH Tingkat partisipasi diukur dari peranserta aktif anggota rumahtangga, baik laki-laki maupun perempuan dalam kegiatan pelaksanaan program. Partipasi RMKL dan RMKP dilihat dari kepengurusan PLTMH serta Koperasi Mekarsari, dan turut ikut gotong royong dalam kegiatan PLTMH. Partisipasi warga desa Cinta Mekar juga ditunjukkan dengan menjadi anggota Koperasi Mekarsari. Hal tersebut tidak menjadi ukuran dalam tahap ini, karena secara langsung anggota rumahtangga miskin yang menerima bantuan program merupakan anggota koperasi Mekarsari. Pada awalnya ada persyaratan bahwa jika ingin mendapat bantuan program, harus menjadi anggota koperasi terlebih dahulu. Hal ini menjadi polemik warga, sehingga disiasati dengan cara memberikan bantuan program tanpa syarat, akan tetapi ada potongan untuk membayar iuran wajib dan pokok sebagai anggota koperasi. Tabel 23 menyajikan data mengenai tingkat partisipasi RMKL dan RMKP terhadap tahap pelaksanaan program PLTMH. Tabel 23. Jumlah dan Persentase Tingkat Partisipasi RMKL dan RMKP terhadap Tahap Pelaksanaan Program PLTMH Desa Cinta Mekar, Tahun 2008 RMKL RMKP Total Tingkat Partisipasi n n n Rendah 20 40,82 10 90,91 30 50,00 Sedang 27 55,10 1 9,09 28 46,67 Tinggi 2 4,08 0,00 2 3,33 Total 49 100,00 11 100,00 60 100,00 Dari Tabel 23 dapat disimpulkan bahwa partisipasi RMKL terhadap pelaksanaan program PLTMH mayoritas tergolong sedang, sedangkan pada RMKP tergolong rendah. Pada RMKL ditemukan adanya 4,08 persen yang tergolong tinggi karena ikut serta dalam kepengurusan operasional PLTMH. Partisipasi pada RMKL dan RMKP berbeda karena pada tahap pelaksanaan program, khususnya gotong royong, lebih banyak pekerjaan fisik daripada nonfisik, sehingga anggota RMKL lebih berperanserta dibanding dengan anggota RMKP yang dominan terdiri dari anggota rumahtangga berjenis kelamin perempuan dan balita.

9.6 Tingkat Akses Rumahtangga Miskin Laki-laki dan Perempuan