Jenis Kelamin Umur Karakteristik Individu

BAB VI PROFIL RUMAHTANGGA PADA KOMUNITAS KAMPUNG TANGKIL

DI DESA CINTA MEKAR Bab ini mendeskripsikan profil rumahtangga miskin hasil survei yang dilakukan di Kampung Tangkil yang berada di Dusun II, khususnya di empat RT, dari RT 05 sampai dengan RT 08. Profil rumahtangga miskin ini mencakup karakteristik sumberdaya individu dan rumahtangga. Karakteristik individu meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan status bekerja, sementara karakteristik rumahtangganya meliputi tingkat kekayaan, status kategori rumahtangga, dan pola pengambilan keputusan. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, jumlah rumahtangga yang dicacah meliputi 100 rumahtangga, dengan jumlah anggota rumahtangga sebanyak 354 orang.

6.1 Karakteristik Individu

6.1.1 Jenis Kelamin

Dari 100 rumahtangga penerima program PLTMH, terdapat 89 Rumahtangga yang Dikepalai oleh Laki-laki RMKL dan 11 Rumahtangga yang Dikepalai Perempuan RMKP. Duapertiga dari jumlah RMKP terdiri atas janda yang ditinggal meninggal suaminya, sedang sisanya janda cerai ditinggal suami. Sebagaimana terlihat pada Tabel 9, berdasar jenis kelaminnya, dari sejumlah 354 orang ART, persentase ART Perempuan ARTP sedikit lebih tinggi daripada ART Laki-laki ARTL, yakni sebesar 2,82 persen. Hal ini berbeda dengan kondisi umum penduduk di Desa Cinta Mekar, dimana persentase penduduk laki-laki lebih tinggi sekitar 0,82 persen dibanding penduduk perempuan Tabel 2. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Anggota Rumahtangga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kampung Tangkil, Tahun 2008 RMKL RMKP Total Jenis Kelamin n n n Laki-laki 165 50,30 17 65,38 182 51,41 Perempuan 163 49,70 9 34,62 172 48,59 Total 328 100,00 26 100,00 354 100,00 Dari 100 rumahtangga miskin contoh atau dari total rumahtangga miskin contoh, terdapat 354 anggota rumahtangga. Dengan perkataan lain, rata-rata anggota per rumahtangga sebesar 3.54 atau lebih kecil dari empat. Diduga sebagian besar rumahtangga di Dusun Tangkil telah mengikuti Program Keluarga Berencana KB. Dapat dilihat pada Tabel 9 bahwa mayoritas RMKL dan RMKP mempunyai anggota rumahtangga laki-laki lebih banyak jika dibandingkan dengan anggota rumahtangga perempuan.

6.1.2 Umur

Tabel 10 menyajikan data kondisi rumahtangga miskin menurut kelompok umur. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Rumahtangga Miskin Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kepala dan Anggota Rumahtangga, Kampung Tangkil, Tahun 2008 RMKL RMKP Total Laki- laki Perempuan Laki- laki Perempuan Laki- laki Perempuan Kelompok Umur Tahun n n n n ≤ 14 47 28,48 54 32,73 4 57,14 3 17,65 29,65 31,31 15 - 64 98 59,39 97 58,79 3 42,86 9 52,94 58,72 58,42 ≥ 65 20 12,12 14 8,48 0 0,00 5 29,41 11,63 10,45 Total 165 100,00 165 100,00 7 100,00 17 100,00 100,00 100,00 Sebagaimana terlihat pada Tabel 10, mayoritas rumahtangga miskin di Kampung Tangkil, baik pada RMKL maupun RMKP tergolong kelompok umur produktif. Khusus di kalangan RMKL, sebaran ARTL dan ARTP menunjukkan kecenderungan yang sama, yakni persentase tertinggi dijumpai pada kelompok umur produktif dan yang terendah pada kelompok umur di atas 55 tahun. Adapun di kalangan RMKP diketahui bahwa kecenderungan tersebut hanya dijumpai pada ARTP. Sebaliknya pada RMKL, ARTL pada kelompok umur lebih muda menunjukkan persentase tertinggi 57 persen dan tidak dijumpai adanya mereka yang ada pada umur ≥55 tahun. Sebagai tambahan, data pada Tabel 10 dapat digunakan untuk menghitung analisis ketergantungan individu dependency ratio , dengan cara membagi jumlah penduduk berusia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas dibagi dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun Rusli, 1996. Berdasarkan analisis tersebut diketahui bahwa tingkat ketergantungan anggota rumahtangga miskin di Kampung Tangkil tergolong rendah kurang dari satu, artinya jumlah penduduk usia kerja lebih banyak daripada jumlah penduduk yang bukan usia kerja, yaitu penduduk usia muda dan tua lansia dengan tingkat ketergantungan sebesar 0,71.

6.1.3 Tingkat Pendidikan