Kementerian Energi dari 11 provinsi di Indonesia, dua kali untuk peserta dari India, Pakistan, Sri Lanka dan Nepal dan dua kali untuk LSM Indonesia, serta staf
pemerintah lokal dari lima provinsi. Peran IBEKA dan keterlibatannya dalam proyek PLMTH berstatus sebagai pengembang, pelatih trainer pada pelatihan
PLTMH, panitia pelaksana pada seminar PLTMH dan perencana pengembangan komunitas. Dalam merealisir Program PLMTH, yayasan ini mengalokasikan dana
sekitar 10.000 sampai dengan 655.000 dolar Amerika Dana yang dialokasikan Yayasan IBEKA tersebut diperoleh dari beragam sumber, antara lain dari:
Pemerintah Jepang, Japan International Cooperation Agency JICA, dan Tokyo Electric Power Company
. Pendapatan Yayasan IBEKA selama tiga tahun terakhir berjumlah rata-rata 150.000 US seratus lima puluh ribu dolar Amerika per
tahun. Kegiatan yang dilakukan oleh IBEKA tidak hanya pada bidang teknis atau mekanikal saja, melainkan juga di bidang sosial, seperti peningkatan usaha
produktif masyarakat melalui pembuatan gula aren.
5.2 PT Hidropiranti Inti Bhakti Swadaya PT HIBS
Secara legal Perseroan Terbatas Hidropiranti Inti Bhakti Swadaya PT HIBS terbentuk pada tanggal 29 November 2005, sesuai Akta Notaris Galuh
Candrarini, SH dengan nomor C-31366 HT 01 01 TH 2006. Badan usaha ini berkedudukan di Kampung Panaruban Desa Cicadas Kecamatan Sagalaherang,
Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tujuan pembentukan PT HIBS adalah berusaha dalam bidang jasa, perdagangan, percetakan dan transportasi.
Kegiatan usaha yang dilakukan badan usaha ini secara umum antara lain meliputi:
13 Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan, termasuk perdagangan ekspor dan impor antar pulau dan lokal, serta antar negara.
14 Menjalankan usaha-usaha dalam bidang kontraktor umum untuk segala
macam dan segala jenis komoditi, terutama bangunan, gedung, jembatan- jembatan, jalan-jalan, bandara, dermaga, instalasi air dan listrik,
telekomunikasi, konstruksi besi dan baja, dan irigasi serta pekerjaan-
pekerjaan sipil lainnya dan bertindak sebagai pengembang.
Kegiatan PT HIBS pada awalnya ialah membina bengkel-bengkel kecil untuk dapat mengeksploitasi kemampuan dan keahlian mereka. Kemudian
berkembang ke kegiatan pengembangan teknologi mesin untuk produksi seperti penghasil gula dan pembuat singkong goreng. Hasilnya dijual ke luar negeri
sesuai dengan standar barang yang diminta pemesan. Kegiatannya lebih kearah pengemasan dan pengawasan mutu. PT HIBS juga pernah mengekspor turbin ke
luar negeri. Kepengurusan PT HIBS terdiri dari:
Direktur : Iskandar B Kuntoadji
Komisaris I : Tri Mumpuni
Komisaris II : Sapto Nugroho Komisaris III : Yeti Sovia Rahayu
Direksi bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan perseroan Direktur
berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama direksi serta mewakili perseroan. Adapun komisaris melakukan pengawasan dan kebijaksanaan direksi
dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi.
5.3 Koperasi Mekarsari
Pada bulan Mei 2003, Yayasan IBEKA mengadakan sosialisasi rencana pembangunan PLTMH kepada masyarakat Cinta Mekar. Sosialisasi terkait
dengan pemberian hibah oleh UNESCAP yang akan digunakan untuk pembangunan PLTMH di desa ini. Pada tanggal 7 Juni 2003, pihak UNESCAP,
Yayasan IBEKA, dan PT HIBS meninjau lokasi Rencana Pembangunan PLTMH di ini sekaligus melakukan pertemuan dengan masyarakat untuk membahas
tentang prosedur dan rencana pemanfaatan hasil keuntungan dari PLTMH yang akan dibangun. Selanjutnya, hasil musyawarah masyarakat Desa Cinta Mekar
pada tanggal 2 Agustus 2003, menyepakati pembentukan lembaga koperasi dengan nama Koperasi Mekarsari dengan jumlah anggota pendiri sebanyak 50
orang. Pada saat musyawarah itu juga dilakukan rapat yang hasilnya berupa: 1 Pembentukan Pengurus dan Badan Pengawas, 2 Penentuan Simpanan Pokok
sebesar Rp. 10.000,00 dan Simpanan Wajib sebesar Rp.1.000,00 per bulan, dan 3 Penetapan Rencana Program Kerja Koperasi. Musyawarah tersebut
selanjutnya diikuti oleh kegiatan verifikasi dan peninjauan ke lokasi PLTMH yang dilakukan Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten Subang
pada tanggal 29 Maret 2004. Pada saat yang sama juga dilakukan penandatanganan Anggaran Dasar Koperasi.
Terdapat sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Koperasi Mekarsari Tabel 8.
Tabel 8.Program Kegiatan Koperasi Mekarsari, Desa Cinta Mekar, Tahun 2003
Prioritas Program Persentase I
Listriki bagi Orang Kurang Mampu OKM 62,50
II Pendidikan
8,00 III
Modal Usaha 8,00
IV Kesehatan
4,00 V
Infrastruktur 5,00
VI Operasional Koperasi
10,00 VII
Operasional Desa 2,50
Sumber: Publikasi Profil Koperasi Mekarsari Tahun 2003
Masing-masing rincian program ada rincian pengalokasian dananya. Pada program pendidikan terbagi lagi menjadi pelatihan dan beasiswa untuk SD dan
SMP. Program kesehatan terdiri atas kartu sehat, posyandu dan pengobatan kronis. Infrastuktur berupa pembangunan saluran air bersih di Leuwikopo,
Solokan Sado, Solokan Baru, Solokan Citatah dan Leuwi Halang; bangunan posyandu, bangunan TK Al Quran serta jalan kampung.
Pada tanggal 30 Maret 2004, Koperasi Mekarsari resmi terdaftar di Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten Subang dengan Akta
Pendirian Koperasi 539BHKDK.10.11III2004. Hingga saat ini Koperasi Mekarsari telah berganti kepengurusan sebanyak dua kali, yakni periode tahun
2003– 2006 dan periode 2006 – 2009. Koperasi Mekarsari memiliki gedung atau bangunan koperasi yang letaknya tidak jauh dari rumah pembangkit mikrohidro.
Kepengurusan Koperasi Mekarsari untuk periode tahun 2006 – 2009 dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Susunan Pengurus Koperasi Mekarsari Periode 2006 - 2009
Pembina
Kepala Desa
Ketua
Endang S
Badan Pengawas BP
Sekretaris
Asep Kusnanto
Bendahara
Entin Sutini
Bidang Urusan
Listrik
A. Wawan
Bidang Infrastruktur
Para Kepala Dusun
Bidang Modal UsahaSP
Yuyun Yunengsih
Bidang Kesehatan
Bidan Desa
Bidang Pendidikan
Ade Saodi
Sumber: Publikasi
Profil Koperasi Mekarsari Tahun 2003
BAB VI PROFIL RUMAHTANGGA PADA KOMUNITAS KAMPUNG TANGKIL