Aspek Pasar Prospek Tepung Ubi Jalar

Indonesia. Pendirian usaha ini akan mempengaruhi tingkat pengangguran, terutama di desa setempat, serta akan mempengaruhi tingkat pendapatan daerah yang nantinya akan berdampak pada tingkat pendapatan nasional. Selain dapat mengurangi pengangguran, pendirian usaha ini akan membantu para petani untuk menampung hasil panen ubi jalarnya dan mengolah ubi jalar tersebut sehingga memiliki masa simpan yang lebih lama serta dapat meningkatkan nilai tambah ubi jalar. Kelompok Tani Hurip memiliki keinginan dan motivasi yang kuat untuk mendirikan usaha ini. Hal ini ditunjukan dari kemauan KTH dalam mencoba membuat tepung, mengolah tepung ubi jalar, serta mencari pasar dari tepung ubi jalar tersebut. Namun yang menjadi kelemahan adalah regenerasi yang berjalan sedikit lambat. Terlihat dari sedikitnya pemuda yang berminat untuk bergabung dalam KTH. Diharapkan setelah berdirinya usaha ini para pemuda dapat lebih peduli terhadap keadaan sosial desanya.

5.3.4. Aspek Pasar

Sedikitnya jumlah produsen tepung ubi jalar membuka peluang yang cukup besar bagi Kelompok Tani Hurip untuk mengembangkan tepung ubi jalar. Penilaian terhadap minat industri terhadap tepung ubi jalar menjadi pertimbangan pemasaran tepung ubi jalar. Penentuan segmentasi pasar, target pasar, dan bagaimana memposisikan tepung ubi jalar dalam pasar juga sangat berpengaruh dalam pemasaran tepung ubi jalar. Serta melihat jumlah dan penyebaran industri tepung ubi jalar di Indonesia. 1 Minat Industri Informasi yang belum merata di kalangan industri menjadi kendala yang harus diperhatikan dalam pemasaran tepung ubi jalar nantinya. Lebih dari setengah atau sekitar 74 perusahaan yang belum pernah mendengar mengenai informasi tepung ubi jalar Gambar 14, karena itu pengenalan mengenai tepung ubi jalar dijalankan peneliti pada saat proses wawancara sebagai salah satu media pengenalan produk kepada perusahaan. Untuk melihat seberapa besar ketertarikan industri dalam menggunakan tepung ubi jalar. Penyampaian Informasi tepung ubi jalar di Industri 26 74 Pernah Dengar Tidak Pernah Dengar Gambar 14. Persentase penyampaian informsi tepung ubi jalar di industri Informasi yang disampaikan oleh peneliti kepada industri kecil sumber informasi antara lain mengenai kegunaan atau manfaat tepung ubi jalar menurut hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan oleh peneliti. Dari kemampuan substitusi tepung ubi jalar tersebut, informan yang berasal dari masing-masing usaha dimintai pendapatnya apakah mereka akan mau mencoba bahkan beralih menggunakan tepung ubi jalar. Sekitar 13 perusahaan atau sekitar 68 perusahaan menyatakan berminat untuk mencoba menggunakan tepung ubi jalar dengan berbagai alasan, sedangkan 6 perusahaan sisanya atau sekitar 32 menyatakan tidak akan mengganti bahan baku atau mencoba tepung ubi jalar dengan alasan-alasan tertentu Tabel 14. Tabel 14. Minat industri dalam mencoba tepung ubi jalar Persentase Jumlah Perusahaan Alasan Berminat Mencoba 68 • Tepung ubi jalar merupakan produk lokal. • Hasil olahan tepung ubi jalar bagus uji coba cheese stick. • Memiliki manfaat lebih, terutama dalam kesehatan. • Ingin mencoba produk baru. Tidak Berminat Mencoba 32 • Merasa tidak cocok untuk digunakan dalam produksi usahanya. • Takut untuk mengganti bahan baku. • Informasi yang didapat belum lengkap. • Belum pernah melihat produk jadi. Perusahaan yang memilih untuk tidak mencoba tepung ubi jalar dikarenakan anggapan bahwa tepung ubi jalar tidak cocok untuk produknya. Serta ketakutan mereka untuk mencoba karena belum tahu hasilnya seperti apa. Penggantian atau peralihan bahan baku produksi dapat menimbulkan resiko yang cukup besar bagi produsen kue atau cake atau roti atau produk olahan lainnya. Karena belum tentu hasil akhir yang dihasilkan disukai oleh konsumen. Pergantian bahan baku di industri makanan khususnya bakery akan sangat berpengaruh besar pada rasa yang akan mempengaruhi respon konsumen. Respon konsumen dapat bermacam- macam tergantung hasil akhir produk tersebut. Sehingga sedikit sulit untuk mengganti bahan baku terutama tepung sebagai bahan dasar dalam pembuatan roti ataupun cake, karena tepung yang berasal dari umbi-umbian ini dapat dijadikan roti atau cake hanya sebagai bahan campuran untuk produk-produk tertentu. Kurangnya pengenalan mengenai tepung ubi jalar oleh masyarakat merupakan salah satu ancaman yang dihadapi oleh KTH. Hal ini merupakan masalah yang biasa ditemui oleh produk baru yang belum dikenal oleh masyarakat, meskipun itu produk substitusi atau produk komplementer. Oleh karena itu perlu dilakukannya pengenalan produk kepada industri- industri sasaran. Tepung ubi jalar dipasarkan akan lebih kuat posisinya jika mengarahkan konsumen atau industri untuk melakukan inovasi baru. Inovasi dapat berupa membuat produk baru berbahan baku tepung ubi jalar, sehingga konsumen atau indusri menjadi tergantung kepada tepung ubi jalar untuk membuat produk tersebut. Untuk dapat menciptakan suatu produk baru berbahan baku tepung ubi jalar resep baru diperlukan bagian yang melakukan penelitian. Kelompok Tani Hurip dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang melakukan penelitian mengenai pengolahan tepung ubi jalar, seperti IPB atau instansi-instansi terkait, Karena Kelompok Tani Hurip dirasakan belum cukup mampu untuk menciptakan suatu inovasi produk sendiri. Kelompok Tani Hurip masih membutuhkan bimbingan mengenai inovasi pengolahan tepung ubi jalar dari pihak-pihak terkait. Namun munculnya barang baru dengan bahan baku baru dapat menimbulkan dua kondisi, yaitu barang tidak laku atau barang cepat laku, akan bertahan lama jika memang disukai dan tidak akan bertahan jika produk tersebut tidak disukai. Sehingga sebelum memutuskan untuk mengganti bahan baku atau membuat suatu produk baru, industri tersebut harus mempertimbangkannya secara matang. Perusahaan yang berminat untuk mencoba dapat disebabkan oleh beberapa hal. Tepung ubi jalar merupakan salah satu produk lokal menjadi salah satu alasan perusahaan tersebut ber minat untuk mencoba selain karena kegunaan tepung ubi jalar. Manfaat lebih yang ditawarkan oleh tepung ubi jalar, khususnya dalam kesehatan, menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan tersebut. Karena kesehatan tersebut yang akan menjadi nilai jual perusahaan tersebut kepada konsumennya. Dalam hal ini, penjualan produk akhir yang dilakukan harus disertai product knowledge kepada konsumen. Bagi perusahaan yang sudah pernah mencoba dan berhasil ini menjadi alasan kuat mengapa mereka berminat untuk menggunakan produk tersebut. Serta beberapa diantaranya berminat menggunakan tepung ubi jalar karena ingin mencoba produk baru yang dapat dihasilkan oleh tepung ubi jalar. Oleh karena itu, penelitian resep baru yang dapat dihasilkan dari tepung ubi jalar sebaiknya terus dilakukan. Sehingga didapatkan suatu produk baru yang dapat menarik perhatian calon konsumen. Kelompok Tani Hurip dapat menindak lanjuti perusahaan- perusahaan yang berminat menggunakan tepung ubi jalar, sebagai peluang pasar paling potensial yang harus dituju. Industri-industri tersebut memiliki beberapa atribut atau kriteria dasar yang diharapkan ada dalam tepung ubi jalar. Diantaranya, dari segi produk tepung ubi jalar harus memiliki kualitas yang sama baiknya dengan tepung yang mereka gunakan selama ini. Kualitas yang dimaksud diantaranya tekstur yang baik khususnya bagi industri roti. Tingkat kerenyahan menjadi perhatian khusus bagi industri kue kering atau olahan gorengan seperti usaha keripik bawangkeripik aceh, chees stick, kue tambang, dan sejenisnya. Pengetahuan produk dalam hal ini pengetahuan akan manfaat dan kegunaan tepung ubi jalar menjadi hal yang penting dalam memasarkan produk baru. Kelebihan tepung ubi jalar yang memiliki manfaat kesehatan lebih dibandingkan tepung umbi-umbian lain dan tepung terigu dapat menjadi suatu nilai tambah. Unsur kesehatan dapat dibawa oleh KTH dalam melakukan promosi ke industri-industri tujuan ataupun masyarakat, serta dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan pasar sasaran industri yang akan dimasuki. Atribut yang tidak kalah pentingnya adalah harga, karena kecenderungan konsumen Indonesia masih menaruh harga sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian. Selain itu, strategi pemasaran atau promosi dan sistem distribusi dari tepung ubi jalar perlu diperhatikan agar usaha ini dapat berjalan selaras. Kelompok Tani Hurip selaku pihak yang akan mengembangkan atau memproduksi tepung ubi jalar perlu memperhatikan harapan-harapan konsumen. Sehingga program pemasaran yang dilakukan oleh kelompok tani dapat tepat sasaran. Perlu dilakukan kerjasama dengan dinas perindustrian guna mendapatkan kualitas tepung yang baik. Kerjasama baik berupa bimbingan ataupun bantuan alat dari pemerintah dan pengenalan tepung ubi jalar kepada industri yang dapat mengolah tepung ubi jalar. Kerjasama dengan dinas pertanian dan ketahanan pangan yang bertanggung jawab dalam pembinaan kelompok tani. Selain itu kerjasama juga dapat dilakukan dengan instansi kesehatan karena ubi jalar sendiri memiliki unsur kesehatan yang dapat ditonjolkan. Kerjasama dengan instansi pendidikan atau penelitian guna memperkaya wawasan kelompok tani. Keterbukaan kelompok terhadap hadirnya pihak luar dapat menjadi kekuatan terutama dalam menjalin kerjasama tersebut. Pemanfaat secara maksimal kekuatan lain yang dimiliki oleh KTH seperti motivasi yang kuat dalam mendirikan usaha tersebut dan jaringan dengan petani dan penjual ubi jalar diluar desa Cikarawang dapat membantu KTH dalam menjalankan usahanya. Terdapatnya peluang kerjasama dari pemerintah dalam membantu usaha kecil dan menengah terutama dalam melakukan pembimbingan. Segala peluang yang ada harus dapat dimanfaatkan sebaiknya oleh Kelompok Tani Hurip dalam mengembangkan usahanya kelak. Tabel 15. Tabulasi penyampaian informasi dan minat konsumen Pernah dengar informasi tepung ubi jalar Tidak pernah dengar infor masi tepung ubi jalar Jumlah Berminat mencoba 21,05 47,37 68,42 Tidak berminat mencoba 5,26 26,32 31,58 Jumlah 26,31 73,69 Berdasarkan tabulasi responden tersebut, dapat dilihat bahwa meskipun belum pernah menerima informasi yang jelas mengenai tepung ubi jalar sebelumnya, namun industri cukup berminat untuk mencoba tepung ubi jalar dengan presentase 47,37. Sedangkan yang tidak berminat meskipun telah mendengar mengenai informasi tepung ubi jalar sebelumnya memiliki presentase cukup kecil, hanya sekitar 5,26. Oleh karena itu, tepung ubi jalar dapat dilihat cukup berprospek untuk industri kecil pengolahan pangan berbahan baku tepung di Bogor. Dilihat dari presentase perusahaan yang berminat untuk mencoba tepung ubi jalar sekitar 68,42, dengan nilai jauh lebih besar daripada yang tidak berminat sekitar 31,58. 2 Pemasaran Tepung Ubi Jalar Melihat keinginan konsumen yang beragam dan kemampuan Kelompok Tani Hurip selaku produsen tepung ubi jalar yang terbatas, maka perlu dipersiapkannya suatu strategi pemasaran yang mampu menembus pasar. Tepung ubi jalar kurang dikenal masyarakat, maka perlu dilakukannya penentuan pasar sasaran yang lebih terkonsentrasi. Agar pemasar dapat lebih terkonsentrasi dalam melakukan program pemasarannya dan tepat sasaran. Dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan serta mencari peluang dan ancaman yang dapat timbul, Kelompok Tani Hurip dapat membuat strategi pemasaran yang tepat bagi produknya. Perusahaan-perusahaan yang dapat menggunakan tepung ubi jalar sebagai bahan baku produksinya dapat dijadikan pasar potensial yang dapat dimasuki Kelompok Tani Hurip. Agar lebih terfokus Kelompok Tani Hurip dapat menentukan segmentasi pasar, target pasar, dan positioning tepung ubi jalar. Segmentasi pasar tepung ubi jalar dapat dilakukan berdasarkan geografis dan manfaat. Berdasarkan wilayah geografis KTH beserta peneliti mensegmentasikan tepung ubi jalar pada wilayah Jawa dan luar Jawa. Hal ini dikarenakan kedekatan tempat produksi dengan daerah pemasaran yang akan dituju, karena lokasi produksi, sumber bahan baku dan pasar akan mempengaruhi biaya yang akan mempengaruhi harga produk tersebut. Pembeli dapat diklasifikasikan menurut manfaat produk yang mereka cari Kotler, 2002. Sehingga tepung ubi jalar dapat menempati segmen produk pangan, karena tepung ubi jalar merupakan salah satu produk pangan yang memberikan manfaat kesehatan bagi penggunanya, diantaranya aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Tahap selanjutnya adalah menentukan target pasar yang dipilih dari segmen-segmen pasar yang akan dimasuki. Sehingga usaha-usaha pemasaran dapat dilakukan lebih terkonsentrasi. Wilayah Jawa merupakan target utama dari pemasaran tepung ubi jalar, khususnya daerah Bogor dan sekitarnya. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan masyarakat dalam memilih kedekatan lokasi pemasaran dengan pusat produksi dan sumber bahan baku. Hal ini akan mempengaruhi jalur distribusi dan harga tepung ubi jalar tersebut. Secara lebih khusus, industri kecil pengolahan pangan menjadi target pasar Kelompok Tani Hurip dalam memasarkan tepung ubi jalar. Dengan memilih industri pengolahan pangan, akan membantu pihak produsen tepung ubi jalar KTH dalam mengedukasi masyarakat selaku konsumen akhir tepung ubi jalar. Industri pengolahan tersebut dapat melakukan proses edukasi pasar seperti memperkenalkan produk baru yang telah dibuatnya dengan bahan baku tepung ubi jalar yang dapat dikonsumsi bagi yang berdiet karena diabetes ataupun obesitas. Serta pemilihan industri akan lebih mempermudah salam pengelompokan pasar sasaran. Terutama dalam menunjukan kegunaan tepung ubi jalar kepada pasar. Penentuan target pasar dapat membuat kelompok tani lebih fokus dalam memasarkan produknya. Mengetahui pasar sasarannya akan lebih memudahkan kelompok dalam mengenali konsumennya. Dengan mengenali siapa konsumennya, pihak pemasar dapat memprediksikan proses keputusan yang kemungkinan diambil oleh konsumennya. Dimulai dari pengenalan kebutuhan oleh konsumen untuk melihat apakah tepung ubi jalar dibutuhkan oleh mereka. Pencarian informasi akan dilakukan konsumen jika mereka memang merasa membutuhkan informasi tersebut baik berasal dari dalam diri ataupun lingkungan mereka. Kemudian konsumen akan mulai memilih alternatif mana yang akan dipakai unutk memenuhi kebutuhannya. Dan tahap terakhirnya memutuskan pembelian produknya. Dengan mempelajarinya, pihak pemasar tepung ubi jalar dapat menentukan bagaimana cara untuk masuk ke pasar dan mempengaruhi pasar serta menciptakan kebutuhan dalam pasar. Penentuan posisi produk dilakukan terhadap pikiran calon pelanggan, bagaimana pemasar memposisikan produk tersebut dipikiran pelanggan. Kelompok Tani Hurip beserta peneliti memposisikan tepung ubi jalar sebagai produk substitusi tepung terigu yang memiliki manfaat kesehatan yang dimiliki ubi jalar. Sehingga tepung ubi jalar dapat dijadikan salah satu bahan pangan alternatif yang sehat. Selain itu, tepung ubi jalar dapat mengurangi penggunaan gula dalam proses produksi olahan akhir tepung ubi jalar. Fungsi kesehatan yang coba ditawarkan tepung ubi jalar dapat menarik perhatian pasar, terutama untuk kelas sosial tertentu. Oleh karena itu, pengedukasian pasar terutama mengenai manfaat yang didapat dari tepung ubi jalar sangat dibutuhkan. 3 Atribut yang diharapkan konsumen berdasarkan bauran pemasaran Industri selaku konsumen tepung ubi jalar serta konsumen akhir memiliki beberapa atribut yang perlu diketahui oleh produsen tepung ubi jalar seperti: a produk, b harga, c promosi, d distribusi.

a. Produk i.

Kesehatan Sisi kesehatan merupakan salah satu atribut yang dapat ditawarkan oleh tepung ubi jalar ini. Ubi jalar sebagai bahan baku tepung ubi jalar memiliki banyak sekali manfaat kesehatan. Hal ini merupakan keunggulan tepung ubi jalar dibandingkan tepung lainnya. Kesehatan dapat dijadikan faktor utama dalam mempromosikan tepung ubi jalar. Namun, pemasar juga harus memperhatikan pasar sasaran yang menjadi tujuannya. Bagaimana mengedukasi pasar agar turut memperhatikan sisi kesehatan dalam produk pangan yang dikonsumsinya. Proses edukasi atau pemebelajaran masyarakat ini dapat dilakukan oleh siapa saja. Pengenalan akan manfaat kesehatan yang diberikan oleh ubi jalar dapat dilakukan oleh pihak produsen tepung ubi jalar, kampanye pemerintah, ataupun masyarakat yang lebih mengerti.