Bahan Baku Gambaran Umum Produk

Gambar 4. Proses Fasilitasi dengan menggunakan FGD Terlihat terjadi suatu perubahan dalam masyarakat baik pola pikir dan kehidupan sosial. Kelompok Tani Hurip mulai berfikir dan aktif untuk bersama-sama membangun kelompok dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sehingga tidak terjadi dominasi pada salah satu pihak. Terjadi perubahan pola saluran pemasaran ubi jalar yang coba di terapkan di kelompok ini. Gambar 5. Saluran Pemasaran Ubi Jalar Setelah Pendampingan

4.2. Gambaran Umum Produk

Salah satu usaha yang akan dijalankan oleh kelompok tani adalah pendirian usaha pengolahan tepung ubi jalar. Setelah melalui beberapa percobaan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Hurip KTH dengan perwakilan tim usaha dan beberapa orang pengurus dengan bimbingan fasilitator para peneliti akhirnya masyarakat dapat memutuskan bahan baku dan cara pengolahan bagaimana yang akan digunakan. Kelompok Tani Hurip juga telah merencanakan untuk menggunakan merek cap Jempol pada tepung ubi jalar yang akan dipasarkan. Dengan menggunakan logo bintang yang melambangkan pancasila yang menjadi bagian dari kelompok tani. Disertai acungan jempol yang menggambarkan bahwa produk ini merupakann produk bagus atau unggulan.

4.2.1. Bahan Baku

Petani Tengkulak Pasar i d k Pedagan g Pabrik konsumen Pengolahan tepung ubi j l KTH Ubi jalar sebagai bahan baku utama dalam proses pembuatan tepung ubi jalar, merupakan salah satu komoditi pertanian yang cukup banyak di tanam di Indonesia. Terdapat beberapa varietas jenis yang dikembangkan oleh petani di Indonesia. Dimana masing-masing varietas jenis sebelumnya telah diujicobakan dan merupakan bibit unggul yang dilepas ke petani lampiran 2. Varietas ubi jalar dapat memiliki nama yang berbeda dimasing-masing wilayah, akibat pemberian istilah sendiri oleh para petani di daerah tersebut. Ubi jalar yang sebagian besar ditanam atau perdagangkan oleh anggota Kelompok Tani Hurip adalah ubi jalar Merah Ceret, Trikobandung Kebo Potariko, Jitok Tangkil Daya, Gelendo, SQ, Kamerun, Suup, Rambo, dan Emen. Ubi jalar jenis Sukuh sedang dikembangkan oleh Kelompok Tani Hurip melihat ubi jalar varietas ini cuup potensial untuk dikembangkan, terlebih sebagai bahan baku pembuatan tepung ubi jalar. Terdapat beberapa varietas unggul yang dapat dikembangkan atau ditanam oleh KTH Tabel 8. Varietas unggul ini memiliki karakteristiknya masing-masing. Masing-masing varietas yang telah diuji cobakan dapat diolah atau dimanfaatkan untuk penggunaan yang berbeda. Terdapat varietas yang memang cocok untuk diolah menjadi tepung ubi jalar. Namun ada juga varietas yang cocoknya untuk dikonsumsi langsung. Ataupun ubi jalar yang cocok untuk dijadikan pakan ternak. Perbedaan manfaat penggunaan ubi jalar disimpulkan dari perbedaan karakteristik yang dimiliki ubi jalar. Tabel 8. Varietas Unggul Ubi Jalar, Hasil Rata-Rata, Umur Panen, dan Kadar Pati No Varietas Hasil rata2 tonha Umur Panen blnhari Kadar Pati Keterangan 1 Daya 23 4,0 - - 2 Borobudur 25 3,5-4,0 28,00 - 3 Prambanan 28 - - - 4 Muara takus 30-35 4,0-4,5 30,00 - 5 Mendut 35 4,0 - - 6 Kalasan 40 65-100 hari - - 7 Cangkuang 30-31 4,0-4,5 21,00 - 8 Sawu 28-30 4,0-4,5 19,60 - 9 Cilembu 20 5,0-7,5 - - 10 Sari 30-35 3,5-4,0 32,48 Industri pangan 11 Boko 25-30 4,0-4,5 32,48 Konsumsi langsung 12 Sukuh 25-30 4,0-4,5 31,16 Tepung ubi jalar 13 Jago 25-30 4,0-4,5 30,73 Industri pangan 14 Kidal 25-30 4,0-4,5 32,85 - 15 Shiroyutaka 25-30 4,0-4,5 26-27 Pakan Sumber: Hilman, Yusdar, dkk 2004 dalam Hafsah 2004 Varietas yang akan digunakan dalam pembuatan tepung ubi jalar oleh Kelompok Tani Hurip di desa Cikarawang adalah Sukuh. Varietas ini dipilih atas dasar percobaan pembuatan tepung yang selama ini dilakukan oleh Kelompok Tani Hurip KTH. Setelah tiga kali percobaan dilakukan oleh masyarakat, dengan menggunakan metode dan varietas ubi jalar yang berbeda, Kelompok Tani Hurip KTH memutuskan memilih ubi jalar varietas Sukuh yang akan diolah menjadi tepung. Hal ini diputuskan setelah melihat hasil proses pembuatan tepung. Tepung yang dihasilkan oleh ubi jalar varietas Sukuh terlihat lebih putih dan menghasilkan tepung lebih banyak. Berdasarkan hasil percobaan Kelompok Tani Hurip KTH dan para peneliti diambil kesimpulan bahwa hasil tepung yang didapat lebih banyak karena ubi jalar varietas Sukuh memiliki pati yang lebih banyak. Hal ini berarti ubi Sukuh memiliki kadar air yang sedikit dibandingkan dengan ubi jalar lain yang diuji cobakan. Ubi jalar yang diuji cobakan oleh KTH masing-masing adalah ubi jalar berwarna putih, merah, kuning, dan ungu.

4.2.2. Proses Pembuatan Tepung Ubi Jalar