Perkembangan Produksi Ubi jalar
500 1000
1500 2000
2500
1994 1995 1996 1997 2002 2003
Periode tahun oo
o t o
n
Jawa Luar Jawa
Indonesia
Gambar 13. Perkembangan Produksi Ubi Jalar
5.3.3. Aspek Organisasi
Keadaan organisasi menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha, terutama bagi usaha yang didirikan secara
bersama seperti kelompok tani ini. Didalamnya terdiri dari kesediaan struktur organisasi yang membantu memperjelas tugas masing-masing
bidang dan sumber daya manusianya. Hal ini akan mempengaruhi kebijakan dari KTH selaku produsen tepung ubi jalar.
Kelompok Tani Hurip saat ini telah memiliki struktur organisasi yang lebih lengkap dari sebelumnya. Terdapat seksi usaha yang akan
membawahi segala usaha yang dilakukan oleh kelompok tani guna meningkatkan kesejahteraan bersama. Usaha pengolahan ubi jalar berada
dibawah naungan seksi usaha yang mengkoordinir. Namun dalam menjalankan usaha ini juga akan dibentuk suatu struktur tersendiri yang
terutama terdiri dari tim pembuat rencana usaha. Sifat KTH yang terbuka kepada pihak luar, seperti mau belajar, menerima saran atau bantuan dari
pihak luar secara tidak langsung dapat membantu keberlangsungan usaha tersebut.
Tenaga kerja atau sumber daya manusia yang akan digunakan dalam usaha pembuatan tepung ubi jalar ini berasala dari anggota KTH dan
keluarganya, serta kekurangannya diambil dari warga desa setempat ataupun warga desa sekitar. Sehingga pendirian usaha tepung ubi jalar akan
memiliki dampak yang cukup berarti bagi desa Cikarawang, Bogor, dan
Indonesia. Pendirian usaha ini akan mempengaruhi tingkat pengangguran, terutama di desa setempat, serta akan mempengaruhi tingkat pendapatan
daerah yang nantinya akan berdampak pada tingkat pendapatan nasional. Selain dapat mengurangi pengangguran, pendirian usaha ini akan
membantu para petani untuk menampung hasil panen ubi jalarnya dan mengolah ubi jalar tersebut sehingga memiliki masa simpan yang lebih lama
serta dapat meningkatkan nilai tambah ubi jalar. Kelompok Tani Hurip memiliki keinginan dan motivasi yang kuat
untuk mendirikan usaha ini. Hal ini ditunjukan dari kemauan KTH dalam mencoba membuat tepung, mengolah tepung ubi jalar, serta mencari pasar
dari tepung ubi jalar tersebut. Namun yang menjadi kelemahan adalah regenerasi yang berjalan sedikit lambat. Terlihat dari sedikitnya pemuda
yang berminat untuk bergabung dalam KTH. Diharapkan setelah berdirinya usaha ini para pemuda dapat lebih peduli terhadap keadaan sosial desanya.
5.3.4. Aspek Pasar