karbohidrat ubi jalar juga mengandung vitamin A, C, dan mineral. Ubi jalar yang umbinya berwarna ungu mengandung anthocyanin yang berfungsi
sebagai pencegah penyakit kanker. Sedangkan ubi jalar yang umbinya berwarna kuning banyak mengandung vitamin A, bahkan beberapa varietas
diantaranya memiliki dosis yang sebanding dengan wortel. Ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai 1 pangan segar atau olahan untuk konsumsi
manusia, 2 pakan segar atau kering untuk ternak, dan 3 diolah menjadi pati atau tepung untuk industri pangan ataupun non-pangan. Namun, ubi
jalar sebagai tanaman pangan sumber karbohidrat kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh pola pangan masyarakat Indonesia
pada umumnya yang mengikuti pola pangan masyarakat terdahulu, yang menjadikan nasi sebagai makanan utama.
Ubi jalar tergolong dalam umbi-umbian dari tumbuhan semak bercabang dan memiliki daun berbentuk segitiga yang berlekuk-lekuk
dengan bunga berbentuk payung. Kandungan unsur gizi yang terdapat dalam ubi jalar tidak hanya berasal dari umbinya saja, namun berasal dari
daunnya juga. Di antara bahan pangan sumber karbohidrat, ubi jalar memiliki keunggulan lain yang penting bagi masyarakat Indonesia,
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: 1 ubi jalar mudah diproduksi pada berbagai lahan dengan produktivitas antara 20-40 tha umbi segar; 2
kandungan kalori per 100 g cukup tinggi, yaitu 123 kal dan dapat memberikan rasa kenyang dalam jumlah yang relatif sedikit; 3 cara
penyajian hidangan ubi jalar mudah, praktis dan sangat beragam, serta serasi compatible dengan makanan lain yang dihidangkan; 4 harga per
unit hidang murah dan bahan mudah diperoleh di pasar local; 5 dapat berfungsi dengan baik sebagai substitusi dan suplementasi makanan sumber
karbohidrat tradisional nasi beras; 6 bukan jenis makanan baru dan telah dikenal secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia; 7 rasa dan
teksturnya sangat beragam, sehingga dapat dipilih yang paling sesuai dengan selera konsumen Zuraida dan Supriati, 2001.
2.1.2. Tepung Ubi Jalar
Tepung ubi jalar adalah hancuran ubi jalar yang dihilangkan kadar airnya Suprapti, 2003. Komoditas hasil pertanian, secara umum, memiliki
masa simpan yang relatif pendek. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan
yang lebih lanjut dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan mengawetkan komoditas tersebut. Pengolahan ubi jalar menjadi tepung
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai tambah. Pengolahan ubi jalar menjadi
tepung ubi jalar melalui beberapa proses yang terbagi dalam dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pembuatan. Tahap persiapan terdiri atas: 1
sortasipemilihan bahan; 2 pengupasanpengerokan atau pemotongan; 3 perendaman; 4 pemarutan; 5 penyiapan larutan pemutih. Tahap
pembuatan terdiri dari 1 pemutihan; 2 pemerasan atau penyaringan; 3 pengendapan pati; 4 pemisahan pati; 5 pencampuran; 6 pengeringan;
7 penggilingan; 8 penyempurnaan pengeringan; 9 pengemasan Suprapti, 2003.
Hasil kajian Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi- Umbian Malang menyatakan bahwa tepung kasava dan tepung ubi jalar
mampu menyulih tepung terigu untuk berbagai produk pangan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi import gandum sebagai bahan baku terigu
nantinya. Karena tepung ubi jalar dapat dijadikan sebagai produk substitusi tepung terigu, dengan kadar yang berbeda-beda sesuai produk olahannya
Tabel 2. Tepung ubi jalar dapat dibuat sebagai bahan baku pembuatan beberapa jenis makanan berbahan dasar tepung.
Tabel 2. Tingkat substitusi tepung ubi jalar terhadap terigu Jenis produk
Daya substitusi tepung ubi jalar Roti 20
Mie 20 Cake 100
Cookies 50 Sumber: Heriyanto dan Achmad 1998
2.1.3. Kelompok Tani dan Industri Kecil
Sesuai dengan SK Menteri Pertanian No. 93KptsOT. 210397, Tanggal 18 Maret 1997. Menyatakan kelompok tani adalah Kumpulan
petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerja
sama meningkatkan produktivitas usahatani dan kesejahteraan anggotanya.
Kelompok tani memiliki ciri-ciri 1 Ikatan didalam kelompok tersebut didasarkan kepada keserasian mempunyai minat, pandangan,
kesenangan, dan kepentingan yang sama sehingga menimbulkan saling pengertian antar sesama anggota, kerjasama yang baik serta kecenderungan
para anggota untuk mengikuti dan mentaati keputusan yang telah dibuat bersama. 2 Diantara anggota dan ketua atau diantara sesama anggota
terjalin hubungan yang luwes dan wajar sehingga hubungan komunikasi dapat berjalan dengan lancar. 3 Adanya kegiatan yang bersifat informal.
4 Anggota adalah petani yang berada dalam lingkungan pengaruh seorang kontak tani yang bertindak sebagai ketua kelompok. Tujuan dari kelompok
tani adalah untuk memudahkan penerapan dan penyebaran teknologi baru, dengan melakukan kegiatan bersama yang dipimpin oleh ketua kelompok
dan juga untuk mendiskusikan ide atau gagasan baru, membentuk opini sampai kepada pengambilan keputusan.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, danatau barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri
1
. Usaha kecil merupakan kelompok usaha yang dimiliki oleh penduduk Indonesia dengan jumlah nilai
asset kurang dari Rp. 600 juta di luar nilai tanah dan bangunan yang digunakan Departemen Perindustrian RI, 1991. Dalam usaha kecil terdapat
dua aspek penting yang perlu diperhatikan diantaranya adalah aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan perusahaan ditinjau
dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam gugusan atau kelompok perusahaan tersebut Pertomo dan Soejoedono, 2004.
Departemen KUMKM 2004 mendefinisikan Usaha Kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria berikut:
1. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha 2. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1000.000.000
3. milik warga negara indonesia 4. berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung
1
Undang-Undang Tentang Perindustrian
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk
koperasi. Oleh karena Industri Kecil tergolong dalam batasan Usaha Kecil menurut
Undang-undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, maka batasan Industri Kecil didefinisikan sebagai berikut : “Industri Kecil adalah kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah-tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk
diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp.1
milyar atau kurang.”
2.1.4. Prospek Pemasaran