Pembelajaran dengan menggunakan media berupa video cocok diterapkan pada mata pelajaran IPS meteri perkembangan teknologi, karena
kajiannya adalah tentang perkembangan teknologi dari waktu ke waktu maka dengan menggunakan video dapat dipahami perkembangan yang terjadi. Oleh
sebab itu peneliti akan mengkaitkan antara model Snowball Throwing dengan video pembelajaran.
2.1.8 Teori Belajar yang Mendasari Pembelajaran IPS Melalui Model
Snowball Throwing berbantuan Media Video Pembelajaran
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu
Trianto, 2007: 12. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
Teori belajar yang mendasari pembelajaran IPS menggunakan model
Snowball Throwing berbantuan media video pembelajaran adalah:
1. Teori belajar Konstruktivisme
Menurut pandangan teori konstruktivistik, belajar berarti mengkonstruksi makna atas informasi dan masukan-masukan yang masuk ke dalam otak. Peserta
didik harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri dan memberikan implikasi bahwa peserta didik harus
terlibat aktif dalam kegiatan pembela jaran Rifa’i dan Anni, 2011: 137
Konstruktivisme memahami hakikat belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi
makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya. Secara filosofis, belajar menurut
teori konstruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-
konyong. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna malalui pengalaman nyata. Baharuddin, 2012: 115
Teori konstruktivisme melandasi penelitian ini karena konstruktivisme menekankan pada belajar autentik. Belajar autentik adalah proses interaksi
seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata. Belajar bukan sekedar mempelajari teks-teks tapi yang terpenting ialah bagaimana menghubungkan teks
itu dengan kondisi nyata atau kontekstual. Suprijono, 2012: 39 2.
Teori belajar Kognitif Menurut aliran kognitif, belajar adalah sebuah proses mental yang akjtif
untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan
proses mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan lain sebagainya. Baharuddin, 2012: 87
Piaget dalam Rifa’i dan Anni 2011: 26 menyatakan perkembangan
kognitif manusia terdiri dari empat tahap, yaitu: a.
Tahap sensorimotorik sensorimotor intelligence, lahir sampai usia 2 tahun. Pada tahap ini bayi menyusun pemahaman indera dan gerakan motorik
mereka. b.
Tahap praoperasional preoperational thought, usia 2 sampai 7 tahun. Pemikiran tahap ini terbagi menjadi dua sub-tahap, yaitu simbolik dan intuitif.
c. Tahap operasional kongkrit concrete operation, usia 7 sampai 11 tahun.
Pada tahap ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika namun masih dalam bentuk benda kongkrit.
d. Tahap operasional formal formal operation, usia 11 sampai 15 tahun. Pada
tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak, idealis, dan logis. Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa teori
belajar kognitif merupakan landasan dari pembelajaran dengan model Snowball Throwing berbantuan media video pembelajaran. Teori kognitif, Piaget
menyatakan bahwa siswa SD usia 7-11 tahun masuk dalam tahap berfikir operasional konkrit, siswa mulai berfikir secara logis mengenai peristiwa konkret
sehingga berupaya mengorganisir, menyimpan, dan menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan sebelumnya, sehingga terjadi pemrosesan
informasi.
2.1.9 Penerapan Model Snowball Throwing Berbantuan Media Video