pertanyaan yang telah didapat bersama teman kelompoknya dan menuliskan jawaban di kertas kerja yang telah diberikan.
9. Tiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan jawaban
dan menanggapi hasil diskusi. 10.
Siswa kembali mengamati video pembelajaran untuk mengkonfirmasi jawaban hasil diskusi.
11. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan hasil diskusi.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti dengan menggunakan model Snowball Throwing
berbantuan media video pembelajaran. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan antara lain:
1. Kurnia 2013 dalam jurnal nasional Universitas Negeri Semarang
penelitiannya berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
dapat meningkatkan performansi guru, aktivitas dan hasil belajar siswa siswa kelas III di SD Negeri Gumilir 05 Cilacap pada pembelajaran PKn materi
Bangga Sebagai Bangsa Indonesia. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan perolehan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan performansi guru.
2. Penelitian lain dilakukan oleh Putri 2013 dalam jurnal nasional Universitas
Negeri Medan dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing di
Kelas V SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada pokok bahasan
daur air dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tersebut dibuktikan dengan hasil test awal dengan nilai rata-rata 39,67 menjadi 82,25.
3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adiputra 2013 dalam jurnal
nasional Universitas Negeri Semarang dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model TPS dengan Media Video
”. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan
hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III. Ketrampilan guru meningkat dari siklus I sebesar 23, menjadi 28 siklus II, kemudian menjadi 31 pada siklus
III. Rata-rata skor aktivitas siswa juga meningkat dari siklus I 13,4 menjadi 17,1 pada siklus kedua dan 17,9 untuk siklus III. Persentase hasil belajar
siswa juga meningkat, dari data awal 37,5 menjadi 66,67 pada siklus I, siklus II 79,2 dan siklus III menjadi 91, 67 . Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model TPS Think Pair Share dengan media video untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas
VA SD Tambakaji 05 Semarang. 4.
Penelitian yang dilakukan oleh Gillies 2003 dalam International Journal of Educational Research dengan judul
“Structuring Cooperative Group Work in Classrooms”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika anak-anak
bekerja sama dalam pembelajaran kooperatif, mereka belajar untuk memberi dan menerima bantuan, berbagi ide-ide mereka dan mendengarkan pendapat
siswa lain, mencari cara-cara baru mengklarifikasi perbedaan, menyelesaikan
masalah, dan membangun pemahaman dan pengetahuan baru. Hasilnya adalah siswa mencapai hasil akademik yang lebih tinggi dan lebih termotivasi
untuk belajar ketika belajar dilakukan dengan bekerjasama. 5.
Penelitian yang dilakukan oleh Abu dan Abidin 2013 dalam International Journal of Evaluation and Research in Education IJERE dengan judul
“Improving the Levels of Geometric Thinking of Secondary School Students Using Geometry Learning Video based on Van Hiele Theory
”. Hasil penelitian Analisis Perbandingan hasil yang diadaptasi dari Van Hiele
Geometri Test VHGT pra dan pasca penggunaan VPG menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata. Hasil penelitian juga
menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam tingkat pemikiran geometris yang terjadi pada sebagian besar siswa.
2.3 KERANGKA BERPIKIR