pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Masing-masing indikator dijabarkan sebagai berikut.
2.1.3.1 Keterampilan Mengajar Guru
Guru sebagai pendidik mempunyai beberapa peranan, yaitu sebagai korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, pembimbing,
demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor, dan evaluator Djamarah, 2010: 43-48.
Aqib 2013: 84 menjelaskan bahwa guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Dalam mengajar
dibutuhkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, untuk menciptakan
suatu kegiatan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik, diperlukan keterampilan-keterampilan untuk kelancaran proses belajar mengajar secara
efektif dan efesien. Berikut ini diuraikan sembilan keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru,
yaitu:
2.1.3.1.1 Keterampilan Membuka Pelajaran Set Induction Skills
Kegiatan membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan pra-kondisi agar mental dan perhatian siswa terpusat pada materi
yang akan diajarkan sehingga memiliki motivasi yang tinggi untuk terus mengikuti pembelajaran dengan semangat dan konsentrasi yang tinggi Rusman,
2012: 81.
Komponen membuka pelajaran meliputi: 1.
Menarik perhatian siswa.
2.
Menimbulkan motivasi.
3.
Memberi acuan melalui berbagai usaha.
4.
Memberikan apersepsi.
Dalam melakukan pengukuran maka peneliti menggunakan deskriptor keterampilan membuka pelajaran sebagai berikut: Melakukan pra pembelajaran,
memberikan apersepsi, menumbuhkan motivasi siswa, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran tentang perkembangan teknologi. 2.1.3.1.2
Keterampilan Bertanya Questioning Skills
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai oleh guruinstruktur. Hal ini karena hampir pada setiap kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan.
Dalam hal ini kualitas pertanyaan guru menentukan kualitas jawaban siswa. Keterampilan bertanya dapat dibagi 2, yakni 1 keterampilan bertanya dasar
dengan komponen-komponen: pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan perhatian, penyebaran pertanyaan, pemindahan
giliran, pemberian waktu berpikir, dan pemberian tuntunan; 2 keterampilan bertanya lanjut dengan komponen-komponen: mengubah tuntutan tingkat kognitif
dalam menjawab pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan, penggunaan pertanyaan pelacak, dan peningkatan terjadinya interaksi. Aqib, 2013: 84
Dalam melakukan
pengukuran keterampilan
bertanya peneliti
menggunakan deskriptor sebagai berikut: mengungkapkan pertanyaan secara
singkat dan jelas, penyebaran pertanyaan kepada seluruh siswa, memberi waktu berpikir kepada siswa sebelum menjawab, dan memberi konfirmasi jawaban.
2.1.3.1.3 Keterampilan Memberi Penguatan Reinforcement Skills
Djamarah 2010: 118 menjelaskan bahwa pengubahan tingkah laku siswa behavior modification dapat dilakukan dengan pemberian penguatan. Tujuan
penggunaan keterampilan memberi penguatan di dalam kelas adalah untuk; 1 meningkatkan perhatian siswa dan membantu siswa belajar; 2 memberi motivasi
kepada siswa; 3 untuk mengontrol atau mengubah tingkah laku siswa yang mengganggu; 4 mengembangkan kepercayaan diri siswa; dan 5 mengarahkan
terhadap pengembangan berpikir yang divergen dan pengambilan inisiatif yang bebas.
Aqib 2013: 86 menjelaskan bahwa penguatan dapat diberikan dalam bentuk:
1 Verbal, yaitu berupa kata-katakalimat pujian.
2 Nonverbal, yaitu berupa: gerak mendekati, mimik dan gerakan badan,
sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, atau token symbol atau benda kecil lain.
Dalam melakukan pengukuran keterampilan memberi penguatan peneliti menggunakan deskriptor sebagai berikut: memberi penguatan verbal, memberi
penguatan gestural, memberi penguatan berupa simbol, dan memberikan penguatan dengan segera.
2.1.3.1.4 Keterampilan Mengadakan Variasi Variation Skills