10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan Usaha untuk melibatkan karyawan membawa dua manfaat utama. Pertama, hal
ini akan meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang lebih baik, atau perbaikan yang lebih efektif karena juga
mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan karyawan juga
meningkatkan ‘rasa memiliki’ dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.
3.2.2. Prinsip-prinsip TQM
4
Menurut Hensler dan Brunell, ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu: 1. Kepuasan pelanggan
Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Kualitas yang
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka meningkatkan kaulitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang
diberikan maka semakin besar pula kepuasan pelanggan. 2. Respek terhadap setiap orang
Setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas tersendiri yang unik. Dengan demikian karyawan merupakan
sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu setiap orang
4
Opcit. Hal 30.
Universitas Sumatera Utara
dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
3. Manajemen berdasarkan fakta Setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan.
Ada dua konsep pokok berkaitan dengan hal ini. Pertama, prioritisasi yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada
saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan menggunakan data maka manajemen dan tim dalam
organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. Kedua, variasi kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran
mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan demikian manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap
keputusan dan tindakan yang dilakukan. 4. Perbaikan berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku di
sini adalah siklus PDCA plan-do-check-action.
3.2.3. Faktor Penentu Keberhasilan FPK
5
Faktor Penentu Keberhasilan FPK atau Key Success Factors, merupakan suatu unsur dalam manajemen yang perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya.
Berikut ini dapat diikuti lima bagian utama faktor penentu keberhasilan yaitu
5
Marbun dan Henryanto. 1985. Pengendalian Mutu Terpadu. Hal 281.
Universitas Sumatera Utara
peran karyawan, peran pimpinan, hubungan antar karyawan dan dan pimpinan, aspek organisasi dan manajemen serta aspek lingkungan kerja.
1. Peran karyawan a. Keuletan membina kreativitas
Ini menjadi penting karena kreativitas merupakan alat yang ampuh dalam menciptakan pembaharuan atau meningkatkan mutu pribadi. Bagi mereka
yang tetap puas dengan kondisi saat ini berarti akan merosot mutunya. b. Keikhlasan dalam menjalankan program
Untuk menjamin kesinambungan program Pengendalian Mutu Terpadu perlu diciptakan semangat dari dalam, yaitu dengan menumbuhkan
keikhlasan hati dengan penuh kesadaran. Ikhlas di hati untuk menjalankan program belum berarti setuju, namun perbedaan pendapat itu diselesaikan
dengan jalur tersendiri demi kesatuan dan persatuan perusahaan. c. Kemauan untuk mengembangkan diri
Aset perusahaan yang paling berarti adalah pribadi-pribadi karyawannya, sehingga pembinaan kemauan mengembangkan diri perlu dibina terus.
Pengembangan tidak terbatas pada pengetahuan dan keterampilan, juga termasuk pengembangan sikap dan perilakunya. Oleh karena itu
pengembangan tidak dibatasi pada pendidikan klasikal juga menimba ilmu sambil bekerja.
d. Keyakinan dan kepercayaan Tanpa adanya keyakinan atas sesuatu yang akan dilakukan, dapat
menyebabkan patah semangat di tengah jalan atau apatisme pribadi.
Universitas Sumatera Utara
2. Pimpinan a. Keikutsertaan aktif involvement pimpinan
Keikutsertaan aktif para pemimpin akan memperjelas program serta mempercepat proses kerjanya. Dengan dorongan moral pimpinan,
semangat karyawan akan bangkit. b. Keterbukaan dalam komunikasi
Komunikasi yang baik akan membantu kesuksesan suatu organisasi dan keterbukaannya akan memperkecil senjang salah paham. Keterbukaan
komunikasi tidaklah sama dengan keterbukaan informasi karena bisa jadi suatu informasi adalah rahasia bagi perusahaan. Berbicara dari hati ke hati
dengan tulus ikhlas, jujur, dan benar akan menambah kepercayaan bersama mutual trust.
c. Kemampuan berkembang Perkembangan perusahaan perlu diciptakan oleh pimpinan. Kemauan dan
kemampuannya diyakini sebagai alat yang dapat memperkokoh program Pengendalian Mutu Terpadu.
3. Hubungan antar karyawan dan pimpinan a. Kesepakatan dan keikatan commitment menerima program
Orientasi kegiatan yang telah ditegaskan sebelumnya belum cukup, penghayatan oleh setiap pribadinya membentuk kesepakatan dan
keterikatan menerima program akan membantu kesuksesan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Kesebahasan dalam tindakan Maksud dan tujuan program yang telah disepakati sebaiknya diwujudkan
dalam tindakan secara taat asas sehingga kesebahasan dalam tindakan dapat terus menjamin kelancaran program. Satu tujuan dan satu bahasa
diwujudkan bersama melalui perjuangan dan bukan terjadi semata. c. Kebersamaan dalam analisis
Konkretnya, kebersamaan bawahan dan pimpinan selalu ada setiap menghadapi masalah.
d. Keserasian langkah tindakan Apa yang telah dirumuskan baik namun bila tidak dilaksanakan dengan
baik akan membawa kesulitan. Bentuk tindak pelaksanaan yang baik adalah serasi atau terpadu dengan sasaran yang ingin dicapai.
e. Kesukarelaan dalam kerjasama Unsur kesukarelaan dalam bekerjasama yang tulus dan lahir dari dalam
diri akan membentuk kekuatan juang yang kokoh. Kesukarelaan ini perlu dibentuk dan dibina oleh setiap karyawan.
4. Aspek organisasi dan manajemen a. Kemandirian dalam usaha dan kemantapan organisasi
Kemantapan organisasi sangat menunjang keberhasilan perusahaan, terlebih lagi bila kemantapan itu ditunjang dengan sifat sendiri.
Maksudnya tanpa ada ketergantungan yang berlebihan pada perusahaan induknya atau pihak lain yang lebih kuasa.
Universitas Sumatera Utara
b. Keterpaduan individu dalam sistem Penghayatan pribadi karyawan sebagai kesatuan yang utuh akan lebih
mendalam jika masing-masing merasa adanya keterikatan dan ketergantungan satu sama lain.
c. Rasa memiliki bersama Rasa kepemilikan pada perusahaan sense of belonging dari karyawan
dapat merupakan tolok ukur sejauh mana kemantapan pribadi tersebut dalam perusahaan. Itu semua sulit kalau hanya berhenti disini.
d. Kelengkapan sarana dan kejelasan program kerja Sarana dan program kerja dalam perusahaan dapat membantu kelancaran
karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, termasuk di dalamnya sarana manajemen seperti sasaran kerja, kebijakan program, rencana
jangka panjang dan sebagainya. e. Kesesuaian situasi dan kondisi
f. Kelugasan menjalankan sistem penghargaan
Motivasi kerja seseorang ada yang tidak stabil namun motivasi itu sendiri dapat dibina kestabilannya. Salah satu mekanisme yang dapat membantu
kinerja perusahaan adalah adanya sistem penghargaan reward system yang dilaksanakan dengan lugu dan tegas, jelas serta taat asas.
5. Aspek lingkungan kerja a. Kedisplinan kerja
Bila tidak disiplin bisa menyebabkan sulit dipimpin dan akhirnya tidak jelas apa yang dapat dicapai.
Universitas Sumatera Utara
b. Keterlibatan dalam tindakan Tertib dan teratur yang baik adalah terbit dari hati sanubari pribadi yang
bersangkutan bukan karena aturan dan paksaaan semata. c. Kerapian lingkungan dan proses kerja
Rapi tidaknya hasil karya kita adalah perwujudan dari rapi tidaknya pola kerja benak kita. Sehingga kerapian lingkungan kerja perlu dibina karena
sekaligus juga membina pola berpikir. d. Kebersihan tempat kerja
Pengalaman menggambarkan bahwa kecenderungan manusia adalah mengotori tempat yang kotor. Sering dijumpai, orang tidak segan
membuang puntung rokok atau kulit keruk di jalan yang kotor. Maka setiap karyawan haruslah memberi perhatian pada penjagaan kebersihan,
karena dengan kebersihan akan lebih nyaman dan lebih bergairah serta berprestasi.
e. Kesegaran jasmani Kondisi fisik seseorang sangat menentukan hasil karyanya.
3.3. Kualitas Sumber Daya Manusia