Pengaruh Variabel Peran Pimpinan Pengaruh Variabel Peran Hubungan Pimpinan dan Karyawan

1. Karyawan sigap dalam melakukan tugasnya secara cepat dan tanggap 2. Karyawan mampu untuk memberikan hasil kerja yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya 3. Karyawan mampu untuk meyakinkan perusahaan akan hasil kerjanya 4. Karyawan mampu untuk mengerti keinginan perusahaan

6.2.2. Pengaruh Variabel Peran Pimpinan

Variabel peran pimpinan memiliki nilai yaitu sebesar 0.030 yang menyatakan bahwa jika peran pimpinan ditingkatkan maka akan mengalami peningkatan kualitas sumber daya manusia sebesar 0.030. Secara parsial pengaruh dari variabel peran pimpinan X 2 terhadap kualitas sumber daya manusia Y memiliki koefisien korelasi sebesar 0.263. Hal ini menyatakan H diterima dan H 1 ditolak, yang berarti variabel peran pimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia. Perbaikan yang dapat dilakukan terhadap peningkatan peran pimpinan dalam perusahaan adalah: 1. Keikutsertaan aktif pimpinan sehingga dapat memperjelas program 2. Keterbukaan pimpinan dalam komunikasi yang akan memperkecil senjang salah paham dan menambah kepercayaan bersama. 3. Kemampuan dan kemauan pimpinan untuk mengembangkan perusahaan. Universitas Sumatera Utara

6.2.3. Pengaruh Variabel Peran Hubungan Pimpinan dan Karyawan

Variabel peran hubungan pimpinan dan karyawan memiliki nilai yaitu sebesar -0.041 yang menyatakan bahwa jika peran hubungan pimpinan dan karyawan ditingkatkan maka kualitas sumber daya manusia perusahaan akan menurun sebesar 0.041. Secara parsial pengaruh dari variabel peran hubungan pimpinan dan karyawan X 3 terhadap kualitas sumber daya manusia Y memiliki koefisien korelasi sebesar 0.226. Hal ini menyatakan H ditolak dan H 1 diterima, yang berarti variabel peran hubungan pimpinan dan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia. Perbaikan yang dapat dilakukan terhadap peningkatan peran hubungan pimpinan dan karyawan dalam perusahaan adalah: 1. Setiap pribadinya memiliki kesepakatan dan keterikatan dalam menerima program yang akan membantu kesuksesan perusahaan. 2. Setiap pribadi taat kepada keputusan yang telah disepakati bersama sehingga dapat memiliki kesamaan dalam tindakan yang dapat menjamin kelancaran program. 3. Kebersamaan antara pimpinan dan karyawan dalam melakukan analisis terhadap suatu masalah 4. Dalam menjalankan setiap program yang telah dirumuskan, setiap pribadi harus melakukan pelaksanaan yang serasi atau terpadu dengan sasaran yang ingin dicapai. 5. Setiap pribadi memiliki kerjasama yang baik yang akan membentuk kekuatan juang yang kokoh. Universitas Sumatera Utara

6.2.4. Pengaruh Variabel Peran Aspek Organisasi