Saran KESIMPULAN DAN SARAN

sekaligus produktif, sehingga Perempuan mengalami beban kerja berlebih sedangkan laki-laki hanya ditempatkan dalam pekerjaan produktif dan lebih dominan dalam kegiatan kemasyarakatan. Pembagian kerja produktif pada pengelolaan usahatani bawang merah dipengaruhi oleh stereotipi yang berkembang dalam masyarakat. Jenis pekerjaan yang berbeda yang dilakukan responden laki-laki maupun perempuan dalam kegiatan pengelolaan usahatani bawang merah mengakibatkan berbeda pula dalam pembayaran tenaga kerja. Hal ini menunjukkan ketidakadilan gender sehingga dapat menyebabkan perempuan semakin termarginalisasi. b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi gender tidak berhubungan dengan kesetaraan dan keadilan gender KKG sehingga hipotesis kedua dinyatakan ditolak, walaupun pada kenyataannya relasi gender memiliki hubungan dengan KKG. c. Budaya masyarakat Desa Sidakaton dalam menyambut kehadiran anak antara lain: Upacara Mitoni atau Tingkeban, Brokohan, Upacara Tedak Sinten. Masyarakat Desa Sidakaton dalam mendidik anak tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan. Keduanya sama saja tidak ada yang lebih penting hanya saja dalam hal tindakan. Penerapan nilai budaya lokal dilihat dari tiga aspek yaitu nilai anak, norma bekerja, dan etos kerja.

9.2. Saran

Merujuk kepada tujuan penelitian dan hasil penelitian disarankan agar diadakannya pelatihan pengembangan diri baik untuk petani laki-laki maupun perempuan yang terkait dengan usahatani bawang merah. Serta untuk meningkatkan kesadaran gender dalam usahatani bawang merah, Kementrian Pertanian perlu mengadakan penyuluhan pertanian yang responsif gender. Selain itu perlu adanya kajian mengenai pola pengambilan keputusan dalam rumahtangga terhadap kesejahteraan rumahtangga serta pola pengasuhan dan budaya. Hal ini sangat penting dan berguna karena perempuan juga berperan aktif dalam membantu perekonomian keluarga DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik. 1993. Hasil Sensus Pertanian 1993. Jakarta. Budiman, A. 1985. Pembagian Kerja Seksual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Chairnani, Yanita Dwi. 2010. Analisis Gender dalam Pengembangan Agribisnis Paprika Kasus Komunitas Petani Kampung Pasirlangu, Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa barat . Skripsi.Bogor: Institut Pertanian Bogor Fauziah, Zahra.2010. Program Pengentasan Kemiskinan. Malang..UMM Press Handayani, Trisakti. dan Sugiarti. 2008. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang: UMM Press. Juliani, Rani. 2010. Persepsi Pekerja Perempuan tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender KKG dalam Pelaksanaan Peraturan Kasus : Pekerja perempuan PT. Indorama Teknologies, Jalan Raya Subang, Desa Cijaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta:Balai Pustaka. Lembaga Penelitian Undana. 2009. Analisis Komoditas Unggulan dan Peluang Usaha bawang merah. Kupang. Universitas Nusa Cendana Kupang. Megawangi, Ratna. 1999. Membiarkan Berbeda. Bandung: Mizan. Meylasari, Ika. 2010. Pengaruh Kontribusi Ekonomi dan Sumberdaya Pribadi Perempuan Terhadap Pengambilan Keputusan dalam Rumahtangga Dusun Jatisari, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Meliala, Annekhe Dahnita Sembiring. 2006. Pembagian Kerja Gender dalam Rumahtangga Petani Pedagang Tanaman Hias Kasus Sentra Bunga Dukuh Nglurah, Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Solo , Jawa Tengah. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Mosse, Julia Cleves.1993. Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Mugniesyah S S. 2002. Jender dan Perilaku Masyarakat Petani Lahan Kering dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. [Laporan Penelitian]. Bogor. Program Studi Wanita Institut Pertanian Bogor. Mugniesyah S S. 2006. Komunikasi Gender I. Bogor. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. ______, 2007 . Gender , Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan dalam Ekologi Manusia. Editor Soeryo Adiwibowo. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Prasodjo, Nuraini W et al. 2003. Modul Mata Kuliah Gender dan Pembangunan. Bogor : Departemen Komunikasi Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor. [ Tidak dipublikasikan]. Pratiwi, Novia. 2007. Analisis Gender pada Rumahtangga Petani Monokultur Sayur Kasus Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah . Skripsi.Bogor: Institut Pertanian Bogor Puspitasari, Anandita. 2006. Analisis Program Pengembangan Masyarakat Berdasar Perspektif Gender Studi Kasus Mengenai PT Astra Internasional TBK di Kawasan Industri Sunter Dua Jakarta Utara. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Qoriah, Siti Nurul. 2008. Analisis Gender Dalam Program Mandiri Pangan Studi Kasus: Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor Rahayu, E, dan Berlian,N. V. A, 1999. Bawang Merah. Penebar swadaya, Jakarta, Hlm4 Rukmana, R, 1995. Bawang merah Budidaya Dan Pengolahan Pasca panen. Kanisius, Jakarta, Hlm 18. Sadawi, Nawal, L. 2001. Perempuan Dalam Budaya Patriarkhi. Jakarta: Pustaka Pelajar. Sajogyo, Pudjiwati. 1993. Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu Sosial. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Soehardjo dan Dahlan. 1973. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani. Bahan Kuliah. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT Refika Aditama. Tafalas, M. 2010. Dampak Pengembangan Ekowisata Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Lokal Studi Kasus Ekowisata Bahari Pulau Mansuar Kabupaten Raja Ampat. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Wahyuni Muljono. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bahan Kuliah. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor, Bogor LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Lampiran 2. Hasil Uji Validitas

BAGIAN I. A.