BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah: 1.
a. Responden rumahtangga petani bawang merah mayoritas berada pada kelompok usia dewasa madya 40-60 dengan persentase responden istri
jumlahnya lebih banyak dibanding suami. Berdasarkan Luas lahan yang digarap rumahtangga petani Desa Sidakaton tergolong petani sempit dan
petani menengah sedangkan menurut status kepemilikan lahan hampir 91 persen responden berstatus sebagai pemilik dan penggarap. Tingkat
pendidikan bagi perempuan di Desa Sidakaton masih dikategorikan rendah dibandingkan laki-laki .
b. Faktor Sosial Ekonomi yang berhubungan dengan kesetaraan dan keadilan gender yaitu jenis kelamin dan usia. Perbedaaan jenis kelamin
mempengaruhi akses terhadap faktor produksi dimana laki-laki memiliki akses lebih daripada perempuan. Pengambilan keputusan dihubungkan
dengan produksi didominasi oleh suami. Padahal istri juga memilki kontribusi untuk menambah pendapatan guna memenuhi kebutuhan
keluarga. Pengambilan keputusan dihubungkan dengan pengeluaran dalam kebutuhan pokok didominasi oleh perempuan karena pembagian kerja
dalam rumahtangga dimana pengelolaan keuangan dipegang oleh perempuan.
c. Jika dilihat dari pembagian kerja, curahan waktu serta akses dan kontrol, maka dapat dikatakan bahwa kesetaraan dan keadilan gender pada
rumahtangga petani bawang merah belum terwujud. Pelasanaan peranan suami dan istri dalam kegiatan reproduktif, produktif pengelolaan
usahatani bawang merah dan kegiatan sosial kemasyarakatan masih dipengaruhi oleh nilai gender atau bias gender.
2. a. Relasi gender dalam pembagian kerja dalam rumahtangga petani bawang
merah lebih menempatkan peran perempuan pada kegiatan reproduktif
sekaligus produktif, sehingga Perempuan mengalami beban kerja berlebih sedangkan laki-laki hanya ditempatkan dalam pekerjaan produktif dan
lebih dominan dalam kegiatan kemasyarakatan. Pembagian kerja produktif pada pengelolaan usahatani bawang merah dipengaruhi oleh stereotipi
yang berkembang dalam masyarakat. Jenis pekerjaan yang berbeda yang dilakukan responden laki-laki maupun perempuan dalam kegiatan
pengelolaan usahatani bawang merah mengakibatkan berbeda pula dalam pembayaran tenaga kerja. Hal ini menunjukkan ketidakadilan gender
sehingga dapat menyebabkan perempuan semakin termarginalisasi. b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi gender tidak berhubungan
dengan kesetaraan dan keadilan gender KKG sehingga hipotesis kedua dinyatakan ditolak, walaupun pada kenyataannya relasi gender memiliki
hubungan dengan KKG. c. Budaya masyarakat Desa Sidakaton dalam menyambut kehadiran anak
antara lain: Upacara Mitoni atau Tingkeban, Brokohan, Upacara Tedak Sinten. Masyarakat Desa Sidakaton dalam mendidik anak tidak
membedakan antara laki-laki dan perempuan. Keduanya sama saja tidak ada yang lebih penting hanya saja dalam hal tindakan. Penerapan nilai
budaya lokal dilihat dari tiga aspek yaitu nilai anak, norma bekerja, dan etos kerja.
9.2. Saran