Pola Pengambilan Keputusan di Bidang Pengeluaran Kebutuhan Rumahtangga Petani Pola Pengambilan Keputusan di Bidang Pembentukan Keluarga Rumahtangga Petani

8.2.2. Pola Pengambilan Keputusan di Bidang Pengeluaran Kebutuhan Rumahtangga Petani

Pengambilan keputusan oleh responden dalam bidang pengeluaran kebutuhan rumahtangga adalah tingkat dominasi responden dalam pengambilan keputusan di bidang yang berhubungan dengan alokasi pemanfaatan pendapatan. Variabel ini diukur dengan tujuh belas jenis keputusan yang dikategorikan menjadi: rendah jumlah skor 29, sedang jumlah skor 29-40, dan tinggi jumlah skor 40. Dominasi pengambilan keputusan di bidang pengeluaran kebutuhan rumahtangga dapat dilihat pada Gambar 8 berikut. Gambar 8. Persentase responden berdasarkan kategori pengambilan keputusan di Bidang Pengeluaran Kebutuhan, Desa Sidakaton, 2011 dalam persen Persentase terbesar berada pada kategori sedang baik responden suami 64persen maupun responden istri 67persen yang berarti pola pengambilan keputusan di bidang pengeluaran kebutuhan seimbang antara suami dan istri walaupun pada kenyataannya pengambilan keputusan di bidang pengeluaran kebutuhan rumahtangga didominasi oleh perempuan istri. Perempuan dianggap dapat mengambil keputusan dengan lebih bijaksana apabila keputusan tersebut berkaitan dengan urusan rumahtangga. Hal ini karena perempuan lebih sering berada di rumah bila dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, keputusan ini juga berhubungan dengan pembagian kerja dalam rumahtangga dimana pengelolaan keuangan dipegang oleh perempuan. Pengaturan pengeluaran keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga walaupun dilakukan oleh istri akan tetapi dengan pertimbangan dari suami juga. Hal ini dilakukan karena istri menghormati posisi suami sebagai kepala rumahtangga. Dengan demikian, perempuan diharapkan dapat mengalokasikan pendapatan rumahtangga secara tepat.

8.2.3. Pola Pengambilan Keputusan di Bidang Pembentukan Keluarga Rumahtangga Petani

Pengambilan keputusan dalam bidang pembentukan keluarga adalah tingkat dominasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan dan sosialisasi dalam keluarga. Variabel ini diukur dengan sepuluh jenis keputusan.keputusan ini meliputi jumlah anak, proses sosialisasi anak, pembagian kerja anak, pendidikan anak. Jenis KB, waktu KB, Cara pengasuhan anak. Pengambilan keputusan ini dikategorikan menjadi: rendah jumlah skor 26, sedang jumlah skor 26-28, dan tinggi jumlah skor 28. Dominasi pengambilan keputusan di bidang pengeluaran kebutuhan rumahtangga dapat dilihat pada Gambar 9 berikut Gambar 9. Persentase responden berdasarkan kategori pengambilan keputusan di Bidang Pembentukan Keluarga, Desa Sidakaton, 2011 dalam persen Berdasarkan gambar di atas persentase terbesar untuk responden suami berada pada kategori sedang 44persen yang berarti bahwa responden suami berpendapat bahwa pola pengambilan keputusan dalam bidang pembentukan keluarga setara atau seimbang antara laki-laki dan perempuan tidak ada yang dominasi. Sedangkan persentase terbesar pada responden istri berada pada kategori tinggi 42persen yang berarti bahwa pola pengambilan keputusan dalam bidang pembentukan keluarga istri memiliki kekuasaan yang tinggi. Hal ini ditandai oleh tiga dari sepuluh jenis keputusan yang ditentukan oleh istri tanpa ada dominasi suami. Keputusan yang ditentukan oleh istri sendiri diantaranya jenis dan waktu mengikuti program KB, pembagian kerja anak, mengatur dan mengajari anak disiplin. Dominasi istri pada pengambilan keputusan di bidang pembentukan keluarga berkaitan dengan pembagian kerja dalam ruamhtangga. Jenis keputusan di bidang pembentukan keluarga 60 persen berkenaan dengan pengasuhan anak. Dengan demikian, keputusan yang berhubungan dengan anak diambil oleh perempuan.

8.2.4. Pola Pengambilan Keputusan di Bidang Kegiatan Sosial Kemasyarakatan