Pola Pengambilan Keputusan di Bidang Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

Berdasarkan gambar di atas persentase terbesar untuk responden suami berada pada kategori sedang 44persen yang berarti bahwa responden suami berpendapat bahwa pola pengambilan keputusan dalam bidang pembentukan keluarga setara atau seimbang antara laki-laki dan perempuan tidak ada yang dominasi. Sedangkan persentase terbesar pada responden istri berada pada kategori tinggi 42persen yang berarti bahwa pola pengambilan keputusan dalam bidang pembentukan keluarga istri memiliki kekuasaan yang tinggi. Hal ini ditandai oleh tiga dari sepuluh jenis keputusan yang ditentukan oleh istri tanpa ada dominasi suami. Keputusan yang ditentukan oleh istri sendiri diantaranya jenis dan waktu mengikuti program KB, pembagian kerja anak, mengatur dan mengajari anak disiplin. Dominasi istri pada pengambilan keputusan di bidang pembentukan keluarga berkaitan dengan pembagian kerja dalam ruamhtangga. Jenis keputusan di bidang pembentukan keluarga 60 persen berkenaan dengan pengasuhan anak. Dengan demikian, keputusan yang berhubungan dengan anak diambil oleh perempuan.

8.2.4. Pola Pengambilan Keputusan di Bidang Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

Pengambilan keputusan oleh responden dalam bidang sosial kemasyarakatan adalah tingkat dominasi responden suami atau istri dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan interaksi sosial antarmanusia di suatu masyarakat. Variabel ini diukur dengan tiga belas jenis keputusan. Keputusan ini meliputi kegiatan selamatan, arisan, pengajian, PKK, kerja bakti, Sistem Keamanan Lingkungan Siskamling. Pengambilan keputusan ini dikategorikan menjadi: rendah jumlah skor 31, sedang jumlah skor 31-33, dan tinggi jumlah skor 33. Dominasi pengambilan keputusan di bidang kegiatan sosial kemasyarakatan dapat dilihat pada Gambar 10 berikut; Gambar 10 Persentase Responden Berdasarkan Kategori Pengambilan Keputusan Di Bidang Kegiatan Soaial Kemasyarakatan, Desa Sidakaton, 2011 dalam persen Sebagian besar sebelas dari tiga belas jenis keputusan di bidang kegiatan sosial kemasyarakatan pada rumahtangga petani bawang merah ditentukan secara bersama oleh suami maupun istri. Keputusan yang diambil secara bersama berkaitan dengan acara selamatan, arisan, pengajian, dan kerja bakti. Ada satu jenis keputusan yang diambil oleh suami sendiri, yaitu keikutsertaan suami dalam kegiatan Siskamling. Sedangkan satu jenis keputusan yang diambil oleh istri sendiri yaitu kegiatan PKK. Hal ini karena kegiatan PKK hanya diikuti oleh para istri. Sehingga dari Gambar 10 jika dilihat dari persentase tanggapan responden suami maupun responden istri jumlah terbanyak berada pada kategori sedang hal ini berarti pola pengambilan keputusan di bidang kegiatan sosial kemasyarakatan seimbang. Akan tetapi pada kenyataannya pengambilan keputusan pada bidang kegiatan sosial kemasyarakatan didominasi oleh suami. Dominasi suami pada pengambilan keputusan di bidang ini terkait dengan peran suami yang lebih tinggi di sektor publik dibandingkan dengan peran perempuan. Kegiatan sosial kemasyarakatan merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang terjalin antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang mendekatkan atau mempersatukan. Kerjasama berarti bekerja bersama dalam rangka mencapai sesuatu tujuan bersama. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya kerjasama menurut Chitambar 1973 dalam buku sosiologi umum meliputi:i motivasi atau kepentingan pribadi: misalnya tolong menolong, ii kepentingan umum; misalnya gotong-royong atau kerja bakti memperbaiki saluran irigasi atau jalan desa, iii motivasi altruistic yaitru semangat pengabdian ibadah demi kemanuasian, panggilan atau motivasi tanpa pamrih untuk menolong sesama. Berikut disajikan tingkat kerjasama yang dilakukan responden dengan petani lain atau masyarakat. Gambar 11 . Persentase Responden Petani Bawang Merah Berdasarkan Kategori Tingkat Kerjasama, Desa Sidakaton, 2011 dalam persen Berdasarkan Gambar 12, persentase tingkat kerjasama yang memiliki nilai tertinggi terdapat pada kategori sedang baik responden laki-laki maupun responden perempuan akan tetapi persentase terbesar dimilki oleh responden suami hal ini disebabkan oleh bentuk kerjasama yang dilakukan merupakan bentuk kegiatan kemasyarakatan yang didominasi oleh suami.

8.3. Partisipasi Responden dalam Pengelolaan Usahatani Bawang Merah