Pola Pengambilan Keputusan dalam Pengelolaan Usahatani Bawang Merah

8.2.1. Pola Pengambilan Keputusan dalam Pengelolaan Usahatani Bawang Merah

Pengambilan keputusan yang terjadi dalam rumahtangga petani bawang merah dilakukan atas dasar musyawarah atau hasil diskusi dari responden suami dan istri. Jadi pengambilan keputusan dilakukan bersama akan tetapi ada keputusan yang didominasi oleh suami ada juga yang didominasi oleh istri. Namun demikian, ada juga pengambilan kepurusan dalam rumahtangga dimana suami dan istri mengambil keputusan sama besar atau seimbang. Menurut responden suami dan responden istri, pengambilan keputusan dalam pengelolaan usahatani bawang merah didominasi oleh suami. Pengetahuan yang dimiliki oleh suami dalam hal pertanian lebih banyak daripada pengetahuan yang dimiliki oleh istri dikarenakan keterlibatan suami dalam kegiatan kemasyarakatan, khususnya penyuluh pertanian dan kelompok tani. Sehingga suami mendominasi pengambilan keputusan di bidang produktif karena suami dianggap lebih mengetahui tentang proses penanaman bawang merah. Pengetahuan ini terutama dalam hal pembelian peralatan dan perlengkapan produksi, penentuan jenis dan jumlah pupuk, penentuan jarak tanam, penentuan waktu dan penjualan hasil panen. Responden suami dan istri akan berdiskusi terlebih dahulu untuk memutuskan sesuatu yang dianggap baru dalam usahatani yang sedang dikelola mereka tidak semata-mata suami memutuskan atau istri memutuskan, mereka harus tau keunggulan atau kelemahan, manfaat dari apa yang mereka putuskan berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya dari kegiatan penyuluhan yang sering diikuti. Pola pengambilan keputusan responden rumahtangga petani bawang merah dalam pengelolaan usahtani terdapat pada Tabel 22. Tabel 22. Pola Pengambilan Keputusan Responden Suami dan Responden Istri dalam Pengeloalaan Usahatani Bawang Merah , Desa Sidakaton, 2011 No. Jenis keputusan Responden Suami persen Responden Istri persen S I B S I B 1. Jenis bibit yang digunakan 100,0 100,0 2. Jenis dan jumlah pupuk. 63,3 33,3 3,3 50,0 40,0 10 3. Sewa tanah 100,0 100,0 4. Jarak tanam pola tanam 100,0 83,3 16,7 5. Jenis dan penggunaan plestisida 66,7 26,7 6,7 80,0 10,0 10,0 6. Penentuan cabang usahatani 100,0 80,0 10,0 10,0 7. Pembelian saprotan. 100,0 83,3 10,0 6,7 8. Penentuan waktu dan penjualan hasil panen. 83,3 13,3 3,3 83,3 10,0 6,7 9. Penentuan tempat menjual hasil panen 20,0 20,0 60,0 20,0 3,3 76,6 10. Penentuan cara menjual hasil panen. 20,0 3,33 76,6 20,0 6,7 73,3 11. Harga jual hasil usahatani 10,0 10,0 80,0 23,3 6,7 70,0 12. Alat angkut hasil usahatani 100,0 100,0 13. Biaya pengembangan 23,3 16,7 60,0 20,0 6,7 73,3 14. Biaya penanaman 100,0 100,0 15. Biaya hidup petani selama menunggu panen 100,0 100,0 16. Pengeloaan pendapatan dan modal 36,6 13,3 50,0 36,7 30,0 33,3 17. Penentuan dan pengaturan tenaga kerja usahatani. 33,3 20,0 46,7 16,7 50,0 63,3 18. Ide untuk bekerja 100,0 100,0 19. Penentuan siapa yang bekerja 100,0 100,0 20. Penentuan waktu bekerja 100,0 100,0 Pola pengambilan keputusan yang seimbang antara suami dan istri tampak pada pola pngambilan keputusan dalam hal pengaturan biaya hidup petani selama menunggu musim panen, pengelolaan modal dan pendapatan, ide untuk bekerja, penentuan siapa yang bekerja, dan penentuan waktu bekerja. Walaupun istri adalah pemegang keuangan dalam rumahtangga, hal yang berhubungan dengan keuangan harus diketahui oleh suami, sehingga keputusan yang diambil juga harus berdasarkan keputusan bersama. Variabel pengambilan keputusan dalam pengelolaan usahatani bawang merah diukur dengan duapuluh jenis keputusan yang dikategorikan menjadi: rendah jumlah skor 34, sedang jumlah skor 34-47, dan tinggi jumlah skor 47. Persentase responden berdasarkan kategori pengambilan keputusan dalam pengelolaan usahatani bawang merah dapat dilihat pada Gambar 7 berikut: Gambar 7. Persentase responden berdasarkan kategori pengambilan keputusan dalam pengelolaan usahatani bawang merah, Desa Sidakaton, 2011 dalam persen Berdasarkan Gambar 7 dapat disimpulkan sebagian besar pola pengambilan keputusan dalam pengelolaan usahatani bawang merah baik responden suami maupun responden istri memiliki pengambilan keputusan sedang yang berarti pola pengambilan keputusannya seimbang walau pada kenyataannya tetap saja suami yang dominan dalam bidang produksi.

8.2.2. Pola Pengambilan Keputusan di Bidang Pengeluaran Kebutuhan Rumahtangga Petani