PRODUK-PRODUK PIZZA HUT RESTORAN

8

2.5. PRODUK-PRODUK PIZZA HUT

Restoran Pizza Hut tidak hanya menyediakan berbagai produk pizza dengan aneka pilihan topping, tetapi juga menyediakan berbagai aneka minuman, appetizer, main course, dessert , dan sebagainya. Semua produk tersebut telah mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI, sehingga status kehalalannya sudah terjamin. Tabel 1 memperlihatkan daftar produk Pizza Hut Indonesia. Logo Pizza Hut terkenal dengan s ebutan “Si Atap Merah” yang menjadi simbol pelayanan jasa restoran yang terbaik. Logo Pizza Hut ini resmi diakui penggunaannya pada tahun 1969. Logo Pizza Hut Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1. Pada Gambar 2 dapat dilihat beberapa produk Pizza Hut Indonesia. Tabel 1. Daftar produk Pizza Hut Indonesia No Nama produk Jenis produk 1 Super Supreme Pizza 2 Meat Lovers 3 All Veggie 4 American Favourite 5 Beetato Pepperoni 6 Splitza 7 Fishchips 8 Tuna Melt 9 Shrimp Kress 10 Black Pepper Chicken 11 Deluxe Cheese 12 Beef Lasagna Pasta 13 Beef Spaghetti 14 Beff Fettuccine 15 Chickenfish Cannelloni 16 Mix Berry Drink 17 Blue Ocean 18 Italian Sunrise Soda 19 Dilmah Green Tea 20 Mocha Float 21 Oriental Beef Meatball Hot Rice 22 Asian Crispy Shrimp 23 Chicken Teriyaki 24 Fresh SaladFruit Hidangan sampingan 25 Soup of the day 26 New Orlean Chicken Wings 27 Puff Pastry Tomato Cream Soup 28 Chicken Mushroom Calizza 29 Banana split Desserts 30 Choco Mania 31 Happy Melody 32 Merry Sundae 9 Gambar 1. Logo Pizza Hut Indonesia Gambar 2. Beberapa produk Pizza Hut Indonesia 10 III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1. RESTORAN

Restoran adalah istilah umum untuk menyebut usaha yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya Anonim 2010. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304MenkesPer89, restoran adalah suatu jenis usaha di bidang jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, serta penjualan makanan dan minuman untuk umum Munavizt 2010. Sementara itu, menurut Sugiarto dan Sulartiningrum 1996, restoran adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan pelayanan pramusaji serta berdentingnya bunyi-bunyi kecil yang menyebabkan suasana hidup di dalamnya. Berdasarkan berbagai definisi tersebut, secara umum restoran dapat diartikan sebagai suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik, berupa makanan dan minuman kepada konsumen. Menurut Mangkuwerdoyo 1999, restoran berasal dari kata restore yang artinya mengembalikan atau memperbaiki. Industri makanan berkembang sangat pesat di Perancis sejak tahun 1765. Pada tahun itu, seseorang bernama Boulanger, membuka bisnis kecil yang menjual sup dan sejenisnya di kota Paris. Akhirnya tempat berjualan tersebut dikenal dengan nama restaurant, dalam bahasa Perancis dikenal sebagai restoratives. Usahanya tersebut semakin berkembang. Pada akhir abad ke 18, bisnis restoran mulai semakin meningkat. Namun, selama revolusi Perancis, banyak orang Perancis yang berevolusi menentang pemerintahan yang menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan, termasuk cooks dan chef. Akhirnya banyak dari cooks dan chef mulai mencari cara untuk mempertahankan hidup dengan membuka bisnis makanan. Setelah revolusi Perancis, restoran menjadi bagian dari masyarakat Perancis, hingga akhirnya juga berkembang di negara lain dan dikenal dengan nama restoran. Restoran biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang dihidangkannya, misalnya restoran chinese food, restoran padang, restoran cepat saji, dan sebagainya. Setiap restoran tersebut memiliki keistimewaannya masing-masing, tetapi tujuan operasionalnya tetap sama, yaitu memperoleh keuntungan dan memberikan kepuasan bagi konsumennya. Umumnya restoran menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga restoran yang menyediakan layanan take-out dining dan delivery service untuk melayani konsumennya. . 3.2. GOOD MANUFACTURING PRACTICES GMP Direktorat P2HP 2004 mendefinisikan Good Manufacturing Practices GMP sebagai cara produksi atau pengolahan yang baik, yang mencakup ketentuan atau pedoman atau prosedur mengenai lokasi, bangunan, ruang dan sarana pabrik, proses pengolahan, peralatan pengolahan, penyimpanan, distribusi, kebersihan dan kesehatan pekerja, serta penanganan limbah dan pengelolaan lingkungan. Penerapan GMP dalam suatu unit usaha pangan berguna untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang baik dari sisi kimia, fisik, maupun mikrobiologi serta menjamin konsistensi produk baik dari keamanan maupun mutunya. Dengan kata lain, GMP merupakan alat untuk menghasilkan makanan yang aman dan bermutu. Berdasarkan 11 Peraturan Menteri Pertanian No. 38 Tahun 2008, GMP merupakan standar yang wajib digunakan dalam suatu unit usaha pangan karena merupakan persyaratan dasar yang berkaitan dengan sistem keamanan pangan Ambarsari dan Sarjana 2008. Ruang lingkup GMP meliputi lingkungan sarana pengolahan, bangunan dan fasilitas, peralatan pengolahan, fasilitas dan kegiatan sanitasi, sistem pengendalian hama, higiene karyawan, pengendalian proses, pengawasan, serta pencatatan dan dokumentasi.

3.3. DAGING