Perumusan Masalah Efektivitas Biaya Pengelolaan Limbah Rumah Sakit X di Jakarta Selatan

4

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efisiensi dan efektivitas pengelolaan limbah cair rumah sakit dengan mengambil contoh kasus di Rumah Sakit X. Secara rinci, tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengkaji karakteristik pengelolaan limbah dan menganalisis penilaian masyarakat terhadap pengolahan limbah Rumah Sakit X. 2. Menghitung efisiensi IPAL berdasarkan hasil dari pengolahan limbah cair yang dilakukan oleh Rumah Sakit X. 3. Menghitung efektivitas biaya pengolahan limbah cair dalam menurunkan kadar pencemaran dari setiap parameter dengan sistem pengolahan IPAL yang berbeda serta besarnya biaya pengelolaan limbah yang dapat dibebankan kepada pasien.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Masalah dalam pengelolaan limbah rumah sakit sangatlah luas dan kompleks serta mencakup berbagai aspek yang terkait didalamnya seperti aspek teknis, sosial, ekonomi dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit dengan Rumah Sakit X sebagai contoh kasus dalam pengelolaan limbahnya. Parameter limbah sebagai aspek teknis yang diteliti dalam penelitian ini meliputi parameter BOD, COD, TSS dan sesuai dengan hasil uji laboratorium. Aspek ekonomi yang dibahas dalam penelitian ini meliputi estimasi biaya pengelolaan limbah yang dapat dibebankan kepada pasien serta biaya efektif dalam menurunkan parameter pencemaran. Biaya yang diamati dalam penelitian ini merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaan limbah cair. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit

Menurut American Hospital Association 1974 dalam Azwar 2010, rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri dari tenaga medis profesional yang teroganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita pasien. Sedangkan menurut Depkes RI 2003, rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan berupa rawat jalan, rawat inap, gawat darurat yang mencakup pelayanan dan penunjang medis, serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Kompleksnya penyakit yang harus ditangani rumah sakit menjadikan kelembagaan dalam rumah sakit menjadi lebih spesifik dan khusus. Berbagai macam profesi yang terlibat di dalam suatu institusi rumah sakit serta teknologi medis yang terus dikembangkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal. Pelayanan, sarana dan prasarana penunjang menjadi bagian utama dari rumah sakit dalam memberikan jasa kesehatan yang baik. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI No. 340MenkesPerIII2010 rumah sakit diklasifikasikan kedalam dua klasifikasi, yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi: 1. Rumah Sakit Umum Kelas A Rumah Sakit Umum yang mempunyai kualitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar, lima Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, dua belas Pelayanan Medik Spesialis Lain dan tiga belas Pelayanan Medik Sub Spesialis serta memiliki kapasitas tempat tidur minimal 400 buah. 2. Rumah Sakit Umum Kelas B Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar, empat 6 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, delapan Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan dua Pelayanan Medik Subspesialis Dasar serta memiliki kapasitas tempat tidur minimal 200 buah. 3. Rumah Sakit Umum Kelas C Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan empat Pelayanan Spesialis Penunjang Medik serta memiliki kapasitas tempat tidur minimal 100 buah. 4. Rumah Sakit Umum Kelas D Rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan pelayanan medik paling sedikit dua Pelayanan Medik Spesialis Dasar serta memiliki kapasitas tempat tidur minimal 50 buah. Selain Rumah Sakit Umum juga terdapat Rumah Sakit Khusus. Jenis Rumah Sakit Khusus antara lain Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Jantung, Kanker, Orthopedi, Paru, Jiwa, Kusta, Mata, Ketergantunga Obat, Stroke, Penyakit Infeksi, Bersalin, Gigi dan Mulut, Rehabilitasi Medik, THT, Bedah, Ginjal, Kulit dan Kelamin. Rumah sakit memiliki berbagai fungsi, tidak hanya sebagai pemberi layanan kesehatan tetapi juga sebagai sarana pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan. Klasifikasi rumah sakit didasarkan pada berbagai macam aspek dalam pelayanan hingga fasilitas yang terdapat di dalamnya. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983MenkesSK171992 tentang pedoman organisasi, rumah sakit umum merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan sub spesialistik. Sedangkan klasifikasi didasarkan pada perbedaan tingkat menurut kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan yaitu rumah sakit kelas A, kelas B, kelas C dan kelas D.

2.2 Landasan Hukum yang Mengatur Limbah Rumah Sakit

Pelaksanaan pengelolaan limbah rumah sakit harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan yang terkait dalam hal ini adalah peraturan