43
organisme pathogen. Air hasil proses dari bak khlorinasi tersebut ditampung dalam bak penampung hasil IPAL sebelum dibuang ke saluran umum. Hasil
pengolahan IPAL yang ada di bak penampung harus melal uji kadar pencemaran di laboratorium kimia untuk memastikan air hasil pengolahan limbah tersebut
memiliki kadar pencemaran sesuai dengan standar dan dapat dibuang ke saluran pembuangan umum. Air hasil pengolahan limbah dengan IPAL Rumah Sakit X
seluruhnya di buang melalui saluran umum dan bermuara di Sungai Grogol. Air hasil pengolahan limbah yang telah memenuhi baku mutu memiliki potensi untuk
dimanfaatkan sebagai media budidaya ikan, mencuci mobil, dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya.
Uji baku mutu air limbah hasil pengolahan outlet wajib dilakukan di laboratorium Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Kota
Jakarta. Uji baku mutu di laboratorium milik BPLHD Kota Jakarta wajib dilakukan setiap tiga bulan. Biaya yang dikeluarkan untuk pengujian outlet ini
ditanggung oleh pihak rumah sakit. Besar biaya yang dikeluarkan untuk uji baku mutu di laboratorium BPLHD Kota Jakarta adalah sebesar Rp. 440.000. Pengujian
outlet limbah merupakan salah satu upaya dalam pengawasan Pemerintah Kota Jakarta dalam menyikapi permasalahan limbah. Pengujian inlet tidak dilakukan
karena bukan merupakan kewajiban yang dibebankan kepada pengelola limbah. Pengujian hasil pengolahan limbah dengan IPAL Rumah Sakit X juga
dilakukan di laboratorium lain seperti di laboratorium swasta PT. UNILAB PERDANA dengan biaya sebesar Rp. 220.000. Pengujian laboratorium outlet
tersebut tidak bersifat rutin dan hanya dijadikan sebagai perbandingan.Secara ringkas, alur pengolahan limbah cair Rumah Sakit X dapat dilihat pada Gambar 4.
44
Sumber: Data Sekunder Unit IPSRS Rumah Sakit X
Keterangan: = proses di luar rumah sakit
Gambar 4. Diagram Alir Proses Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit X dengan IPAL Biofilter Anaerob-Aerob
6.4 Penilaian Masyarakat Sekitar terhadap Pengolahan Limbah Rumah Sakit
6.4.1 Karakteristik Masyarakat
Warga yang dijadikan responden merupakan warga Jalan Rambai karena memiliki letak tepat berada di belakang rumah sakit dan dapat memungkinkan
terjadi interaksi dengan limbah yang dihasilkan rumah sakit. Pengamatan dilakukan di Jalan Rambai, warga yang dijadikan responden adalah sebanyak 35
rumah tangga. Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi pemukiman warga sekitar rumah sakit, menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki rentan usia 27-
Toilet Dapur
Kantin Apotik
Poliklinik Ruang Operasi
Ruang Perawatan Ruang Isolasi
Ruang Laundry UGD
Bak Pemisah Lemak
Bak Ekualisasi
Biofilter Aerob Biofilter Anaerob
Bak Pengendap Awal
Bak Pengendap Akhir Blower
Udara
Bak Khlorinasi
Bak Penampung Outlet Saluran
Umum Sungai
Pompa Sirkulasi
45
34 tahun. Hal ini karena dalam pemukiman tersebut didominasi oleh rumah tangga muda. Sementara sisanya merupakan warga yang telah lama tinggal
didalam pemukiman dengan usia yang lebih tua.
Sumber: Data Primer diolah
Gambar 5. Sebaran Umur Responden
6.4.1.1 Sebaran Jarak Rumah Warga dengan Rumah Sakit
Jalan Rambai memiliki dua blok dengan jarak rumah paling jauh berjarak 100 meter dari rumah sakit pada kedua blok tersebut. Terdapat saluran
pembuangan yang melintas di pemukiman tersebut dan sering digunakan untuk membuang limbah oleh rumah sakit sebelum adanya IPAL. Berdasarkan hasil
pengamatan, terdapat rumah yang berjarak sangat dekat dengan rumah sakit dan saluran pembuangan hingga rumah yang cukup jauh jaraknya. Responden dalam
penelitian ini mayoritas memiliki rumah dengan jarak 37-52 meter.
Sumber: Data Primer diolah
Gambar 6. Sebaran Jarak Rumah Responden dengan Rumah Sakit
6.4.1.2 Lama Tinggal Responden di Sekitar Rumah Sakit
Permukiman di sekitar Rumah Sakit X mulai ada sejak tahun 1950an. Sampai saat ini, jumlah warga yang berada di sekitar rumah sakit semakin banyak
dengan berbagai jenis permukiman. Pada penelitian ini, mayoritas responden telah
19-26 22,9
27-34 25,7
35-42 8,6
43-50 22,9
51-58 17,1
59 2,9
5-20 m 20
21-36 m 17,1
37-52 m 31,4
53-68 m 8,6
69-84 m 2,9
85 m 20
46
tinggal di sekitar rumah sakit selama 20-28 tahun sehingga banyak responden mengetahui seluk beluk berdirinya rumah sakit hingga pengolahan limbahnya
sejak dahulu.
Sumber: Data Primer diolah
Gambar 7. Persentase Lama Tinggal Responden di Sekitar Rumah Sakit
6.4.1.3 Sebaran Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan yang telah ditempuh responden secara umum adalah SD, SMP, SMA dan Diploma. Sebanyak 34,3 persen responden hanya menempuh
pendidikan pada jenjang SD. Sedangkan responden yang menempuh pendidikan hingga jenjang SMP dan SMASederajat memiliki proporsi jumlah sebesar 25,7
persen dan 28,6 persen dari jumlah total responden sebanyak 35 responden. Responden dengan tingkat pendidikan lebih tinggi yaitu DiplomaD3 dengan
persentase sebesar 11,4 persen. Sementara itu tingkat pendidikan yang lebih tinggi
dari DiplomaD3 tidak ditemukan dari total responden sebanyak 35 responden.
Sumber: Data Primer diolah
Gambar 8. Sebaran Tingkat Pendidikan Responden
6.4.1.4 Sebaran Jenis Pekerjaan Responden
Secara umum pekerjaan responden pada penelitian ini adalah penjual makanan dengan berdagang kue-kue yang di buatnya sendiri dan pegawai swasta.
2-10 Tahun 28,6
11-19 Tahun 11,4
20-28 Tahun 31,4
29-37 Tahun 11,4
38-46 Tahun 11,4
47 Tahun 5,7
SD 34,3
SMP 25,7
SMA 28,6
D3 11,4