Pertumbuhan Ekonomi dengan Pengeluaran Konsumsi

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada periode sebelumnya, karena di negara berkembang belum mencapai kondisi full employment. Sedangkan untuk negara maju, relatif sulit untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena sudah mencapai kondisi full employment. Berdasarkan Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa negara maju di ASEAN+6 memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah dibandingkan negara berkembang di ASEAN+6, tetapi memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari pada negara berkembang.

4.1.2. Pertumbuhan Ekonomi dengan Pengeluaran Konsumsi

Selanjutnya, akan dipaparkan hubungan antar variabel bebas dengan pertumbuhan ekonomi. Mengacu pada hasil Granger Causality test, terdapat hubungan antara pengeluaran konsumsi dengan pertumbuhan ekonomi. Pada Gambar 4.2. dapat dilihat hubungan antara pengeluaran konsumsi dengan pertumbuhan ekonomi di negara maju dan di negara berkembang ASEAN+6. Terdapat respon yang berbeda antara hubungan pertumbuhan ekonomi dengan pengeluaran konsumsi di negara maju dan di negara berkembang. Korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan pengeluaran konsumsi di negara maju menunjukkan angka dan tren yang negatif. Di negara maju yang pada umumnya berpendapatan tinggi dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang rendah, akan memiliki tingkat pengeluaran konsumsi yang rendah. Masyarakat dengan pendapatan yang tinggi tidak akan terus menerus menaikkan permintaan konsumsi sejalan dengan tingkat pendapatannya. Apabila tingkat konsumsi telah mencapai batas maksimal, kelebihan dari pendapatan akan dialihkan ke tingkat tabungan. PRC= People Republic of China; IND= India; INO= Indonesia; MAL= Malaysia; PHI= Philippines ; THA= Thailand; JPG= Japan; KOR= Republic of Korea; SIN= Singapore ; AUS= Australia; NZ= New Zealand Sumber: World Development Indicator 2009, diolah. Gambar 4.2. Korelasi antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Pengeluaran Konsumsi ASEAN+6 Berbeda kondisinya dengan negara berkembang, korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan pengeluran konsumsi di negara berkembang memilki tren yang positif. Di negara berkembang tingkat pendapatan relatif rendah dan belum mampu untuk mencapai tingkat kepuasan konsumsi yang maksimal. Hal tersebut membuat negara berkembang akan terus meningkatkan tingkat konsumsinya apabila terdapat kenaikan dalam pendapatan. Nilai marginal propensity to consume MPC di negara berkembang juga relatif lebih besar dari pada di negara maju, karena tambahan pendapatan yang diterima oleh masyarakat negara berkembang sebagian besar masih dialokasikan untuk konsumsi. JPG KOR SIN AUS NZ PRC INO MAL PHI THA IND r = -0.639 r = 0.891 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 10.50 11.00 11.50 12.00 12.50 13.00 P e r tu m b u h an Ek o n o m i Pengeluaran Konsumsi Korelasi antara Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Konsumsi Negara Maju Negara Berkembang

4.1.3. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pengeluaran Pemerintah