2.6. Kerangka Pemikiran
Salah satu syarat untuk mewujudkan integrasi ekonomi seperti yang diharapkan negara ASEAN+6 adalah konvergensi dalam hal nominal dan riil
Ningsih, 2010. Integrasi ekonomi dan keuangan akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara kawasan ASEAN+6. Integrasi ekonomi dapat
membuat pertumbuhan ekonomi menjadi konvergen maupun divergen. Divergensi akan terjadi apabila suatu negara tidak mampu bersaing dengan negara lain dalam
integrasi ekonomi. Negara yang tidak mampu bersaing tersebut hanya akan menjadi konsumen di negara sendiri dan mengalami kemunduran pertumbuhan
ekonomi. Kawasan integrasi ekonomi ASEAN+6 terdiri dari negara maju dan negara
berkembang. Negara maju dan negara berkembang memiliki perbedaan karakteristik yang mendasar dan tidak dapat diterapkan perlakuan yang sama
antara keduanya. Selanjutnya, analisis pertumbuhan ekonomi ASEAN+6 akan dilakukan dengan memisahkan antara negara maju dan negara berkembang agar
tidak menghasilkan regresi yang bias. Adapun variabel independen dari model faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara maju di
ASEAN+6 serta faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara berkembang di ASEAN+6 adalah lag variabel dependen, pengeluaran konsumsi,
tingkat harapan hidup, dan Foreign Direct Investment inflow. Variabel sebagai faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini
adalah lag pertumbuhan ekonomi, pengeluaran konsumsi, pengeluaran pemerintah, tingkat partisipasi sekolah sekunder, tingkat harapan hidup, Foreign
Direct Investment inflow , defisit anggaran pemerintah, dan keterbukaan ekonomi.
Analisis yang digunakan untuk mengestimasi adalah pendekatan panel dinamis GMM. Gambar 2.1 akan memperlihatkan kerangka pemikiran dari penelitian.
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Integrasi Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi ASEAN+6
Negara Maju
Negara Berkembang
Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi ASEAN+6
ASEAN Cina, Jepang, Korea, Australia,
India, New Zealand
Menggunakan Pendekatan Panel Dinamis
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Metode Deskriptif Negara
Maju Negara
Berkembang
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN+6: Pendekatan Data Panel
III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data panel atau longitudinal data yang memiliki dimensi waktu time series dan
dimensi ruang cross section. Periode data yang digunakan adalah tahun 2001 hingga 2008. Pemilihan periode data dikarenakan keterbatasan data pada semua
variabel yang digunakan. Negara yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah ASEAN+6 dengan memasukkan lima negara utama ASEAN dan enam negara
Asia lainnya. Negara tersebut adalah sebagai berikut : Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, India, New Zealand, Indonesia, Malaysia, Singgapura, Filipina
dan Thailand. Pada penelitian ini tidak memasukkan negara Brunei Darusalam, Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam karena adanya keterbatasan data.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari International Financial Statistic
IFS dari International Monetary Fund IMF, World Development Indicator
2009, CEIC, UNESCO Institute of Statistic, Departemen of Statistic Singgapore
serta Index Mundi. Sedangkan variabel yang digunakan adalah GDP riil, pengeluaran konsumsi consumtion expenditure,
pengeluaran pemerintah goverment expenditure, nilai tukar nominal nominal exchange rate
, Foreign Direct Investment inflow FDI, tingkat harapan hidup life expectacy, tingkat partisipasi sekolah sekunder school enrollment
secondary , defisit anggaran pemerintah budget deficit, keterbukaan ekonomi
openness of the economy dan tingkat pengangguran unemployment. Pada