manusia. Persamaan tersebut tidak mencerminkan adanya hasil yang semakin menurun atas modal.
Tingkat pendapatan suatu negara, selain dipengaruhi dari faktor produktivitas, dapat pula dipengaruhi oleh beberapa komponen. Komponen lain
yang memengaruhi pendapatan antara lain konsumsi, pengeluaran pemerintah, nilai tukar, FDI, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, defisit anggaran
pemerintah, dan keterbukaan ekonomi. Komponen ini diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Barro 1996 dan pendekatan pengeluaran dari pendapatan
nasional. Barro 1996 mengadopsi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi berdasarkan teori pertumbuhan endogen.
2.2.1. Konsumsi
Konsumsi adalah keseluruhan barang maupun jasa yang dibeli oleh konsumen. Rumah tangga mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi output
perekonomian yang mereka butuhkan. Konsumsi dapat dilakukan oleh rumah tangga maupun perusahaan. Konsumsi terdiri dari tiga bagian, yakni barang tidak
tahan lama, barang tahan lama, dan jasa. Barang tidak tahan lama merupakan barang yang habis dalam sekali pemakaian atau dapat juga diartikan barang yang
habis dalam jangka pendek. Barang tahan lama adalah barang yang memiliki usia pemakaian dalam jangka panjang. Sedangkan jasa adalah usaha pelayanan yang
dilakukan oleh perusahaan ataupun individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen, seperti perusahaan antar barang, salon kecantikan, dan lain sebagainya
Mankiw, 2002.
2.2.2. Pengeluaran Pemerintah
Salah satu instrumen kebijakan fiskal adalah pengeluaran pemerintah. Pemerintah mengeluarkan belanja negara dengan membeli output perekonomian
untuk keperluan negara dan penyediaan barang publik. Bentuk belanja pemerintah anatara lain adalah gaji pegawai, pembangunan infrastuktur, transfer payment ke
masyarakat, pembelian persenjataan untuk pertahanan negara, dan lain sebagainya. Jenis-jenis pengeluaran tersebut membentuk permintaan barang dan
jasa perekonomian oleh pemerintah Mankiw, 2002.
2.2.3. Foreign Direct Investment FDI
FDI adalah aliran salah satu bentuk modal asing dari investor asing ke negara tujuan. Arus investasi luar negeri ke negara-negara di Asia telah meningkat
sejak awal tahun 1990-an. Arus investasi luar negeri datang dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Spanyol, Belanda dan Perancis. FDI termasuk modal asing yang
tidak rentan menimbulkan guncangan perekonomian karena bersifat jangka panjang. FDI diharapkan mampu menguatkan struktur investasi yang
berkesinambungan. Keberadaan investasi yang sustainable akan menyebabkan pertumbuhan perekonomian semakin kuat Kurniati dkk, 2007.
Kurniati dkk 2007 membagi FDI menjadi dua kategori yakni FDI horizontal dan FDI vertikal. FDI horizontal bertujuan untuk mencari pasar baru.
FDI ini dilakukan dengan memproduksi barang yang sejenis antara suatu negara dengan negara yang lainnya. Sedangkan FDI vertikal dilakukan untuk
mendesentralisasikan secara geografis aliran produksi, dimana perusahaan asing
melakukan proses produksi di suatu negara dengan biaya produksi yang rendah, kemudian menyalurkan hasil produksi ke negara asal.
2.2.4. Tingkat Kesehatan