commit to user
bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan dengan lancar, tertib, dan
teratur serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Manajemen kesiswaan memiliki tugas utama yang.perlu diperhatikan antara lain penerimaan
murid baru, pengembangan peserta didik, kemajuan kegiatan belajar.
4 Manajemen keuangan
Keuangan dan pembiayaan, merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan
pendidikan. Dalam implementasi MBS, menuntut kemampuan sekolah untuk
merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi,
serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana tersebut secara transparan
kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan keuangan, terutama pengalokasian, dan penggunaan uang sudah sepantasnya dilakukan oleh
sekolah di bawah pimpinan dan koordinasi kepala sekolah, karena sekolahlah yang paling memahami kebutuhannya.
5 Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan
kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.
Pengelolaan fasilitas
yang mencangkup
pengadaan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan merupakan kewenangan
sekolah. 6
Manajemen pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat Sekolah diberi kebebasan untuk menjalin hubungan yang harmonis
dengan masyarakat. Kerjasama antar keduanya sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan dukungan
operasional baik moral maupun finansial.
7 Manajemen layanan khusus lembaga pendidikan
Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen
tersebut merupakan bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien.
f. Fungsi – Fungsi yang Didesentralisasikan ke Sekolah
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan manajerial para kepala sekolah. Sekolah perlu berkembang maju dari tahun ke
tahun. Karena itu hubungan baik antar guru perlu di ciptakan agar tercipta iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikinan halnya dengan
penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kreativitas, disiplin,dan
semangat belajar peserta didik. Dalam manajemen berbasis sekolah ini diharapkan
commit to user
sekolah dapat bekerja dalam fungsi – fungsi yang sudah ditentukan. Menurut Depdiknas 2001:21 - 24 ada beberapa fungsi yang didesentralisasikan kesekolah
yaitu : 1 Perencanaan dan evaluasi : sekolah diberi kewenangan untuk melakukan
perencaan sesusai dengan kebutuhanya school – based plan. Sekolah diberi wewenang untuk melakukan evaluasi, khususnya evaluasi yang
dilakukan secara internal. Evaluasi ini dilakukan oleh warga sekolah untuk memantau proses pelaksanaan dan untuk mengevaluasi hasil
program – program yang telah dilaksanakan.
2 Pengelolaan Kurikulum : berdasarkan kurikulum standar yang telah ditentukan secara nasional, sekolah bertanggung jawab untuk
mengembangkan kurikulum baik dari standar materi dan proses penyampaiannya. Melalui penjelasan bahwa materi tersebut ada mafaat
dan relevansinya terhadap siswa, sekolah harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan melibatkan semua indera dan lapisan
otak serta menciptakan tantangan agar siswa tumbuh dan berkembang secara intelektual dengan menguasai ilmu pengetahuan, terampil,
memilliki sikap arif dan bijaksana, karakter dan memiliki kematangan emosional. Untuk melihat proses pencapain kurikulum, siswa harus
dinilai melalui proses test yang dibuat sesuai dengan standar nasional dan mencakup berbagai aspek kognitif, affektif dan psikomotor maupun
aspek psikologi lainnya. Proses ini akan memberikan masukan ulang secara obyektif kepada orang tua mengenai anak mereka siswa dan
kepada sekolah yang bersangkutan maupun sekolah lainnya mengenai performan sekolah sehubungan dengan proses peningkatan mutu
pendidikan.
3 Pengelolaan ketenagaan, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, rekrutmen, pengembangan, hadiah dan sangsi reward and punishment,
hubungan kerja, sampai evaluasi kerja tenaga sekolah guru, tenaga administrasi. Laborat, dsb dapat dilakukan oleh sekolah, kecuali yang
menyangkut pengupahanimbal jasa rekrutmen guru pegawai negeri, yang sampai saat ini masih ditangani oleh birokrasi diatasnya.
4 Pengelolaan Proses Belajar Mengajar : Sekolah diberi kebebasan dalam memilih strategi, metode, dan teknik – teknik pembelajaran dan
pengajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, siswa, guru, dan kondisi nyata sumberdaya yang ada di
sekolah.
5 Pengelolaan Fasilitas : Pengelolaan fasilitas sekolah sudah seharusnya dilakukan oleh sekolah. Karena sekolah yang paling mengetahui
kebutuhan fasilitas sekolahnya. 6 Pengelolaan Keuangan : Pengelolaan keuangan, terutama pengalokasian
penggunaan uang sepenuhnya dilakukan oleh sekolah. Dikarenakan sekolah yang lebih tau mengenai kebutuhan yang dibutuhkan oleh
sekolahnya.
commit to user
7 Pelayanan Siswa : Dalam pelayanan siswa sudah sejak lama didesentralisasikan. Namun perlu adanya peningkatan intensitas dan
ekstensitasnya. 8 Hubungan Sekolah dan Masyarakat : Esensi hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan dukungan dari masyarakat. Dalam konteks ini
hubungan sekolah dan masyarakat sudah didesentralisasikan, oleh karena itu perlu adanya peningkatan intensitas dan ekstensitasnya.
9 Pengelolaan Iklim sekolah fisik dan Non fisik yang kondusif – akademik merupakan prasyarat bagi terselenggaranya proses belajar
mengajar yang efektif. Iklim sekolah yang kondusif dapat menumbuhkan semangat belajar siswa.
g. Penyusunan Program Sekolah Dalam Konteks MBS