Manajemen Tenaga Kependidikan Deskripsi Permasalahan Penelitian

commit to user 55 pengajaran dengan penetapan kalender pendidikan dan jadwal pelaksanaan KBM yang efektif. SMK N 2 Surakarta juga memasukkan kurikulum muatan lokal yaitu Bahasa Jawa dan Seni Budaya. Proses belajar mengajar telah berjalan efektif sesuai dengan kurikulum dan kalender pendidikan. Kegiatan evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dilakukan dengan mengadakan tes, ulangan, maupun pemberian tugas, hal tersebut untuk mengetahui perkembangan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kriteria penilaian ditentukan sendiri oleh masing – masing guru sehingga antara guru yang satu berbeda dengan yang lain.

b. Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Sebagaimana diungkapkan oleh informan 4 yaitu Bapak Drs. Nursabidi selaku WKS 3 bagian Sumber Daya bahwa di SMK N 2 Surakarta sudah menunjukkan hubungan yang harmonis dan efektif antara kepala sekolah, guru – guru, siswa, dan segenap warga sekolah lain yang ditunjukkan dengan kegiatan – kegiatan sekolah seperti pengkoordinasian untuk mengunjungi warga SMK N 2 Surakarta yang menderita sakit dirumah sakit, di adakannya pengajian setiap tanggal 1 yang dilaksanakan di ruang pertemuanMasjid, mengadakan Halal Bi Halal. Manajemen tenaga kependidikan guru dan personalia mencakup perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi, dan penilaian pegawai. Semua hal tersebut perlu dilakukan sebaik mungkin agar apa yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas. Perencanaan pegawai adalah kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa commit to user 56 depan. Penyusunan rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap dan jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam organisasi. Karena itu, sebelum menyusun rencana, perlu dilakukan analisis pekerjaan dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan. Informasi ini sangat membantu dalam menentukan jumlah pegawai yang diperlukan, dan juga untuk menghasilkan spesifikasi pekerjaan. Sebagaimana keterangan yang diperoleh dari informan 4 bahwa SMK N 2 Surakarta, untuk segi kualitas memiliki tenaga pendidikan yang sudah memenuhi standar kompetenssi sesuai dengan bidangnya masing – masing. Lebih lanjut informan 4 menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru yaitu dengan mengirimkan guru untuk mengikuti tes sekolah S2, sekolah juga mengirimkan guru – guru yang masih bergelar D3 untuk melanjutkan studinya ke S1. Dan untuk biayanya ada subsidi dari pemerintah. Sedangkan untuk segi kuantitas pertama – tama sekolah menentukan terlebih dahulu pegawai untuk bagian apa saja, kemudian untuk menduduki jabatan apa saja. Dari informasi tersebut dapat diketahui jumlah pegawai yang di butuhkan oleh sekolah. Pengadaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, dilakukan kegiatan rekruitment, yaitu usaha mencari dan mendapatkan calon – calon pegawai yang memenuhi syarat. Untuk hal tersebut ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah, diantaranya adalah sebagaimana keterangan yang diampaikan oleh informan 4 bahwa untuk mendapatkan pegawai pihak sekolah mengadakan suatu seleksi, baik itu berupa ujian tertulis, ujian lisan, dan praktek serta mengajukan permohonan kedinas kepada Dinas P K. Lebih lanjut informan 2 mengungkapkan dengan adanya sertifikasi, guru dari sekolah lain yang belum mengajar dalam 24 jam dalam 1 minggunya mengisi jam pelajaran di SMK N 2 Surakarta sesuai bidang masing – masing. Pembinaan dan pengembangan pegawai merupakan fungsi pengelolaan personil yang ditujukan untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja pegawai. Dalam hal ini sekolah telah melakukan berbagai upaya, seperti halnya commit to user 57 yang diungkapkan oleh informan 4 yaitu untuk pembinaan dan pengembangan pegawai dilakukan dengan dikirim untuk ikut dalam penataran kompetensi, lokarya, seminar, diklat - diklat dan MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran pegawai. Kegiatan pembinaan dan pengembangan ini tidak hanya menyangkut aspek kemampuan, tetapi juga menyangkut karier pegawai. Namun dari keterangan yang diperoleh dari informan 4 bahwa dengan adanya otonomi daerah kegitan – kegiatan tersebut sudah agak berkurang, dikarenakan harus membayar. Semisal jika sekolah tidak punya dana, sekolah mengusulkan dana ke dinas namun jika dinas tidak ada dana hal tersebut tidak jadi. Karier pegawai ini dipengaruhi oleh promosi, mutasi, atau karena diberhentikan dari tugasnya. Promosi ditujukan kepada tenaga kependidikan untuk menduduki jabatan tertentu atau mendapat gelar tertentu karena kinerjanya atau prestasinya yang baik sehingga ada peningkatan karier. Mutasi merupakan pemindahan tugasan tenaga kependidikan ke lingkungan kerja tertentu untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi atau jabatan yang sama karena sesuatu hal. Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai lembaga tempat kerja dan pegawai. Sebab – sebab pemberhentian pegawai ini dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis yaitu pemberhentian atas permohonan sendiri, pemberhentian oleh dinas atau pemerintah, dan pemberhentian sebab lain –lain. Sebagaimana disampaikan oleh informan 4 bahwa di SMK N 2 Surakarta pernah menegor salah satu pegawai yang berstatus sebagai penjaga sepeda, yang tertangkap basah melakukan judi di lingkungan sekolah, dan untuk tindak lanjutnya pegawai tersebut dikeluarkan dari jabatannya. Untuk itu pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam menangani perihal promosi, mutasi, dan pemberhentian pegawai. Sebagaimana disampaikan oleh informan 4 bahwa untuk promosi kenaikan pangkat pegawai kejenjang yang lebih tinggi dilakukan jika memang memenuhi syarat – syarat yang ditentukan, seperti prestasi kerja yang bagus dan dengan melihat daftar konduite daftar yang berisi penilaian terhadap pegawai yang dibuat oleh pimpinan dalam hal ini pimpinan yang dimaksud disini adalah WKS 3 bagian commit to user 58 ketenagaan. Sedangkan untuk mutasi, maka harus memenuhi persyaratan yang berlaku dan mendapat persetujuan dari dinas P K. Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan pihak sekolah kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Sebagaimna disampaikan oleh informan 4 sebagaian besar pegawai di SMK N 2 Surakarta sudah bersetatus PNS dan untuk imbalan jasanya berupa gaji dari pemerintah. Sedangkan bentuk kompensasi untuk Guru seperti yang dituturkan informan 4 sementara belum, kalau dari pemerintah ada, seperti lencana – lencana, tapi guru – guru disisni tidak mau, sebenarnya dari pihak sekolah sudah menyarankan untuk mengusulkan ke dinas tapi dari pihak guru sendiri menolak untuk diberikan lencana. Penilaian pegawai ini dilakukan untuk mengetahui tenaga yang memiliki kinerja baik ataupun kurang baik, serta peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh informan 4 bahwa untuk penilaian terhadap tenaga pendidikan yaitu dengan mengisi konduite pegawai daftar yang berisi penilaian terhadap pegawai. Daftar tersebut berisi tentang kinerja pegawai yang menunjukkan apakah kinerjanya baik sekali, baik, cukup atau kurang. Yang dapat dilihat dengan menggunakan DP3 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan oleh informan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah telah melakukan pengelolaan ketenagaan atau tenaga kependidikan yaitu meliputi kegiatan - kegiatan perencanaan pegawai dengan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan, kemudian pengadaan pegawai beberapa diusahakan oleh sekolah sendiri dengan mengadakan seleksi, ujian tertulis, ujian lisan, dan praktek. Kemudian sebagian lagi dikerahkan kepada pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah dimana pihak sekolah mengajukan permohonan pegawai kepada dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pembinaan dan pengembangan pegawai melalui pengiriman diklat – diklat, seminar, latihan – latihan, pembinaan rutin, serta pengiriman guru untuk mengikuti tes seleksi S1 maupun S2. Pemberhentian pegawai dari jabatannya dilakukan apabila ada suatu sebab yang menyebabkan pegawai tersebut berhenti dikarenakan pelanggaran commit to user 59 yang dilakukan atau sebab lain seperti mencapai batas pensiun, dan lain – lain. Promosi kenaikan pangkat pegawai kejenjang yang lebih tinggi dilakukan jika memang memenuhi syarat – syarat yang ditentukan. Mutasi, dilakukan apabila memenuhi persyaratan yang berlaku dan ada persetujuan dari pemerintah daerah. Kompensasi diberikan sebagai imbalan jasa atas pelaksanaan tugas – tugas yang telah dibebankan untuk imbalan jasanya berupa gaji dari pemerintah. Penilaian dilakukan terhadap tenaga sekolah yang berdasarkan pada DP3.

c. Manajemen Kesiswaan