Proses Penyusunan Program Sekolah dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta

commit to user 75

g. Manajemen Layanan Khusus Lembaga Pendidikan.

Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien. manajemen layanan khusus di SMK N 2 Surakarta meliputi layanan UKS, layanan keamanan dan layanan BP. Dengan adanya layanan khusus yang diberikan oleh pihak sekolah diharapkan dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman dalam proses belajar dan mengajar. Serta untuk para pegawai agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan tenang dan nyaman.

2. Proses Penyusunan Program Sekolah dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta

Program sekolah merupakan salah satu perangkat terpenting dalam pengelolaan MBS. Program sekolah merupakan alokasi sumber daya sekolah kedalam jadwal waktu yang telah ditentukan sebelumnya, yang disusun oleh sekolah dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mulyasa bahwa dalam kaitannya dengan proses penyusunan program sekolah, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu terciptanya komunikasi terbuka diantara para pemegang peran dan pengambilan keputusan bersama dibawah koordinasi kepala sekolah. Hal ini mengikuti pola buttom – up, yaitu kepala sekolah memberikan wewenang kepada pejabat dibawahnya untuk menyusun program sesuai dengan job description masing – masing, sehingga dalam menetapkan suatu program, kepala sekolah tetap memperhatikan kebutuhan dan aspirasi seluruh komunitas sekolah. Penyusunan program – program sekolah di SMK N 2 Surakarta di lakukan setiap awal tahun. Dalam menyampaikan program sekolahnya dilakukan secara transparan kepada seluruh warga sekolah termasuk didalamnya wali murid dan orang tua siswa, masyarakat, dan komite sekolah melalui komuniksi terbuka. Program sekolah juga disampaikan kepada siswa secara langsung, ataupun juga melalui media website. Kepemimpinn kepala sekolah yang demokratis diwujudkan dalam komunikasi terbuka, dengan memperhatikan aspirasi dari commit to user 76 bawah. Proses penyusunan program sekolah dilakukan melalui kelompok kerja dari setiap masing – masing lini melaui rapat bersama. Selain itu proses penyusunan program sekolah, sekolah juga memberikan kesempatan kepada seluruh komponen untuk ikut terlibat didalamnya sesuai dengan proporsinya masing – masing termasuk orang tua siswa, masyarakat, dan komite sekolah. Setiap ada kebijakan yang memerlukan kesepakatan bersama, maka kebijakan tersebut akan disampaikan kepada komite sekolah. Melalui komite sekolah yang bertugas sebagai mediator bertugas untuk menginformasikan kebijakan tersebut kepada orang tua murid untuk memberikan pendapat melalui rapat pleno mengenai kebijakan yang telah dibuat apakah disetujui atau tidak. 3. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai Upaya Peningkatkan Mutu Pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta. Manajemen Berbasis Sekolah MBS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi, yang dinyatakan dalam GBHN. Hal ini dapat dijadikan landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro. MBS yang ditandai dengan otonomi sekolah dan perlibatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. MBS merupakan model pengelolaan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu. Mutu yang dimaksud bukan hanya mutu lulusan yang diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar, melainkan juga mutu pelayanan yang diberikan sekolah, mutu proses pembelajaran, mutu masukan dan lain-lain sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja sekolah dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pengguna atau masyarakat yaitu penyediaan pelayanan pendidikan secara komprehensif. Menurut teori yang dikemukakan Diknas, 2001 : 25-26, Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan. Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Tinggi rendahnya mutu input dapat di ukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut. Hal tersebut commit to user 77 dapat dilihat dari segi input SMK N 2 Surakarta tergolong mempunyai bibit yang unggul, serta mempunyai kualitas tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya. Dilihat dari kesiapannya SMK N 2 Surakarta memiliki fasilitas yang mendukung dan sudah memenuhi standar. Penggunaan peralatan mengajar berupa laptop dan LCD di SMK N 2 Surakarta merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta juga berpengaruh terhadap kemandirian sekolah. Kemandirian yang dimaksud adalah sekolah dapat memberdayakan personil – personilnya dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. Output sekolah juga menunjukkan peningkatan mutu hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa dari di tiap tahunnya. Selain itu banyak siswa yang sudah di tawari kerja dari pihak industri, dan menjuarai berbagai perlombaan akademik, selain itu SMK N 2 Surakarta juga suadah mendapat standarisasi ISO. commit to user 78

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan pendidikan di sekolah menengah kejuruan adalah Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan adalah Implementasi manajemen berbasis sekolah MBS, dimana memberikan otonomi lebih besar kepada kepala sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah guru, siswa, kepala sekolah, karyawan orang tua siswa, dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMK Negeri 2 Surakarta. a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran Kurikulum yang digunakan di SMK N 2 Surakarta untuk tahun ajaran 20082009 adalah kurikulum tahun 2007 yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Setiap awal tahun sekolah membuat perencanaan kurikulum dan program pengajaran dengan penetapan kalender pendidikan dan jadwal pelaksanaan KBM yang efektif. SMK N 2 Surakarta juga memasukkan kurikulum muatan lokal yaitu Bahasa Jawa dan Seni Budaya. Proses belajar mengajar telah berjalan efektif sesuai dengan kurikulum dan kalender pendidikan. Kegiatan evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dilakukan dengan mengadakan tes, ulangan, maupun pemberian tugas, hal tersebut untuk mengetahui perkembangan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kriteria penilaian ditentukan sendiri oleh masing – masing guru sehingga antara guru yang satu berbeda dengan yang lain.

b. Manajemen Tenaga Kependidikan.

Di SMK N 2 Surakarta telah melakukan pengelolaan ketenagaan atau tenaga kependidikan yaitu meliputi kegiatan kegiatan perencanaan pegawai