Upah Minimum Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

non bahan makanan dan dikalikan dengan jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama. Pengukuran indikator kemiskinan dihitung dengan berdasarkan pengeluaran rumah tanggaorangtahun yang di bedakan berdasarkan tempat tinggal. Untuk daerah pedesaan 180 kg beras dan perkotaan 270 kg beras. Tingkat kemiskinan di perkirakan pengeluaran perbulan, termasuk makanan, rokok dan lainnya dalam hitungan rupiah. Kemudian seluruh pengeluaran dihitung dalam 1 tahun dan diubah dalam nilai tukar beras pada saat itu. Klasifikasi dari level kemiskinan dalam kriteria menurut Sajogya 2010 sesuai untuk pendapatan minimum yaitu: 1. Kategori bawah: pengeluaran ≤180 kg berasorangtahun untuk daerah pedesaan dan ≤ 270 kg berasorangtahun di daerah perkotaan. 2. Tingkat menengah: pengeluaran perorangtahun 240 untuk di pedesaan dan 319 kg beras untuk daerah perkotaan. 3. Kategori atas : pengeluaranorangtahun 240 kg beras untuk pedesaan dan ≥ 480 kg beras daerah perkotaan

2.7.2 Upah Minimum

Upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok, termasuk tunjangan tetap berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Upah Minimum dan ditetapkannya Upah Minimum Sektoral Regional. Ditetapkannya UMR ini dengan pertimbangan untuk mewujudkan penghasilan yang layak dan peningkatan kesejahteraan pekerja tanpa mengabaikan peningkatan produktifitas serta kemajuan perusahaan dan perekonomian. Universitas Sumatera Utara Pasal 1 pada peraturan menteri tenaga kerja dijelaskan juga mengenai Upah Minimum Regional yang berlaku di satu propinsi. Upah Minimum Sektoral Regional Tingkat I untuk selanjutnya disebut Upah Minimum Sektoral Regional UMSR. UMSR Tingkat 1 adalah upah minimum yang berlaku secara sektoral di satu propinsi. UMSR Tingkat II adalah upah minimum yang berlaku di daerah Kabupaten Kotamadya atau menurut wilayah pembangunan ekonomi daerah atau karena kekhususan wilayah tertentu. Menurut peraturan Gubernur No. 76 tahun 2011 tentang upah minimum Provinsi UMP Aceh tahun 2012 yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 1.400.000.-.

2.7.3 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Secara keseluruhan data konsumsi rumah tangga bertujuan untuk menilai taraf hidup penduduk Indonesia. Penilaian meliputi: tingkat kecukupan gizi, khususnya tingkat kecukupan kalori, dan protein, juga untuk mengukur tingkat kemiskinan penduduk serta pengukuran ini dapat dilihat juga bagaimana penduduk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Untuk data pengeluaran dibedakan atas kelompok bahan makanan dan bukan bahan makanan yang diukur dengan nilai tukar beras. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk tetap hidup sehingga dengan pendapatannya setiap orang akan berusaha mendapatkan makanan yang memadai. Orang atau rumah tangga akan terus menambah konsumsi makanannya sejalan dengan bertambahnya pendapatan. Komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk. Universitas Sumatera Utara Semakin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran makin membaik tingkat perekonomian penduduk. Pola konsumsi penduduk berubah dari waktu ke waktu dan berbeda antara daerah satu dengan lainnya tergantung kepada selera, pendapatan dan lingkungannya Susenas, 2011. 2.8 Faktor-Faktor Status Sosial Ekonomi Keluarga 2.8.1 Pendapatan